Syarat Pinjaman Koperasi 2025

Syarat Pinjaman Koperasi 2025 Panduan Lengkap

Syarat Umum Pinjaman Koperasi 2025

Syarat Pinjaman Koperasi 2025

Syarat Pinjaman Koperasi 2025 – Mengajukan pinjaman ke koperasi bisa jadi solusi alternatif pendanaan, khususnya di tahun 2025 yang diprediksi masih akan diwarnai dinamika ekonomi. Namun, sebelum mengajukan, penting untuk memahami persyaratan yang umumnya diterapkan oleh koperasi. Kejelasan persyaratan ini akan menghindari kekecewaan dan memperlancar proses pengajuan pinjaman Anda.

Persyaratan Identitas Diri Peminjam

Identitas peminjam merupakan fondasi utama dalam proses pengajuan pinjaman. Koperasi perlu memastikan identitas Anda valid dan terverifikasi untuk meminimalisir risiko. Dokumen identitas yang umumnya dibutuhkan meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). KTP berfungsi sebagai bukti kewarganegaraan dan identitas diri. KK menunjukkan hubungan keluarga dan alamat tempat tinggal. Sementara NPWP menjadi bukti kepatuhan pajak dan juga dapat menjadi indikator kemampuan finansial.

  • KTP: Harus asli dan masih berlaku.
  • KK: Harus asli dan menunjukkan hubungan keluarga peminjam.
  • NPWP: Meskipun tidak selalu wajib, NPWP sangat disarankan untuk memperkuat kredibilitas peminjam.

Persyaratan Dokumen Pendukung

Selain identitas diri, koperasi juga akan meminta dokumen pendukung untuk menilai kelayakan peminjam. Dokumen ini memberikan gambaran lebih detail tentang kondisi keuangan dan pekerjaan peminjam. Dokumen-dokumen ini berperan krusial dalam proses verifikasi dan penilaian risiko oleh koperasi.

  • Slip Gaji: Menunjukkan pendapatan tetap bulanan peminjam, menjadi indikator kemampuan membayar cicilan.
  • Bukti Kepemilikan Aset: Seperti sertifikat tanah, BPKB kendaraan, atau bukti kepemilikan lainnya, dapat digunakan sebagai agunan tambahan.
  • Surat Keterangan Kerja: Sebagai bukti pekerjaan dan penghasilan, dikeluarkan oleh perusahaan tempat peminjam bekerja.

Persyaratan Khusus dan Agunan

Beberapa koperasi mungkin menerapkan persyaratan khusus dan meminta agunan atau jaminan tambahan. Hal ini bergantung pada besarnya jumlah pinjaman, jangka waktu, dan profil risiko peminjam. Agunan ini berfungsi sebagai jaminan bagi koperasi jika peminjam mengalami kesulitan dalam membayar cicilan.

  • Agunan: Bisa berupa aset berharga seperti tanah, bangunan, kendaraan, atau deposito.
  • Jaminan: Bisa berupa penjamin yang memiliki kemampuan finansial yang memadai.
  • Persyaratan Khusus: Misalnya, minimal masa kerja, riwayat kredit yang baik, atau persyaratan lainnya yang spesifik dari masing-masing koperasi.

Tabel Perbandingan Persyaratan Pinjaman Koperasi

Berikut tabel perbandingan persyaratan umum pinjaman di beberapa koperasi ternama di Indonesia tahun 2025. Perlu diingat bahwa persyaratan ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sebaiknya konfirmasi langsung ke koperasi terkait untuk informasi terkini.

Nama Koperasi Persyaratan Identitas Persyaratan Dokumen Persyaratan Tambahan
Koperasi A KTP, KK, NPWP Slip Gaji 3 bulan terakhir, SK Kerja Agunan berupa BPKB motor
Koperasi B KTP, KK Slip Gaji 6 bulan terakhir, Surat Keterangan Domisili Jaminan dari anggota koperasi lain
Koperasi C KTP, KK, NPWP Slip Gaji 3 bulan terakhir, Bukti Kepemilikan Aset Tidak ada persyaratan tambahan

Jenis Pinjaman dan Syaratnya

Koperasi, sebagai lembaga keuangan berbasis anggota, menawarkan beragam jenis pinjaman yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan finansial yang berbeda. Pada tahun 2025, kita dapat mengharapkan jenis pinjaman dan persyaratannya akan semakin disederhanakan dan diadaptasi dengan perkembangan teknologi, namun tetap berpegang pada prinsip koperasi yang demokratis dan transparan. Berikut uraian beberapa jenis pinjaman yang umum ditawarkan, beserta syarat dan simulasi angsuran.

Pinjaman Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Pinjaman UMKM dirancang untuk mendukung pertumbuhan bisnis anggota koperasi. Persyaratannya umumnya meliputi proposal bisnis yang terperinci, agunan (bisa berupa aset milik pribadi atau usaha), dan riwayat keuangan yang baik. Koperasi biasanya akan melakukan penilaian kelayakan usaha sebelum memberikan pinjaman.

Contoh Kasus: Pak Budi mengajukan pinjaman UMKM sebesar Rp 50.000.000 dengan bunga 1% per bulan dan jangka waktu 12 bulan. Angsuran bulanannya adalah Rp 4.333.333. Agunan yang diberikan adalah sertifikat tanah miliknya.

Simulasi Perhitungan Angsuran: Angsuran dihitung menggunakan metode anuitas. Rumus yang digunakan cukup kompleks, namun secara sederhana, angsuran bulanan mencakup pokok pinjaman dan bunga yang dibayarkan secara berkala. Kalkulator kredit online bisa digunakan untuk menghitung angsuran yang lebih akurat.

Keuntungan: Mendapatkan modal usaha untuk pengembangan bisnis. Kerugian: Beban angsuran bulanan yang harus dibayar tepat waktu. Risiko kegagalan usaha yang berdampak pada kemampuan membayar.

Pinjaman Konsumtif

Pinjaman konsumtif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi anggota, seperti renovasi rumah, pendidikan, atau keperluan mendesak lainnya. Syaratnya umumnya lebih mudah dibandingkan pinjaman usaha, namun tetap membutuhkan bukti penghasilan dan identitas diri yang valid.

Contoh Kasus: Bu Ani mengajukan pinjaman konsumtif sebesar Rp 20.000.000 untuk biaya pendidikan anaknya. Bunga yang dikenakan 0,75% per bulan dengan jangka waktu 24 bulan. Angsuran bulanannya adalah Rp 925.000.

Simulasi Perhitungan Angsuran: Sama seperti pinjaman UMKM, angsuran dihitung berdasarkan metode anuitas. Besarnya angsuran dipengaruhi oleh jumlah pinjaman, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman.

Keuntungan: Memudahkan pemenuhan kebutuhan mendesak. Kerugian: Suku bunga yang mungkin lebih tinggi daripada pinjaman usaha. Potensi terjebak dalam siklus hutang jika tidak dikelola dengan baik.

Pinjaman Modal Kerja, Syarat Pinjaman Koperasi 2025

Pinjaman modal kerja diperuntukkan bagi anggota yang membutuhkan dana untuk operasional bisnisnya sehari-hari. Syaratnya hampir sama dengan pinjaman UMKM, tetapi fokusnya pada kebutuhan modal kerja jangka pendek. Bukti arus kas bisnis menjadi salah satu persyaratan penting.

Contoh Kasus: Pak Amir mengajukan pinjaman modal kerja sebesar Rp 10.000.000 untuk membeli bahan baku usahanya. Bunga yang dikenakan 0,5% per bulan dengan jangka waktu 6 bulan. Angsuran bulanannya adalah Rp 1.750.000.

Simulasi Perhitungan Angsuran: Perhitungan angsuran menggunakan metode anuitas yang sama dengan jenis pinjaman lainnya. Jangka waktu yang lebih pendek umumnya menghasilkan angsuran bulanan yang lebih tinggi.

Keuntungan: Membantu kelancaran operasional bisnis jangka pendek. Kerugian: Jumlah pinjaman yang umumnya lebih kecil dibandingkan pinjaman usaha. Perlu manajemen keuangan yang ketat untuk menghindari ketergantungan pada pinjaman.

Perbandingan Suku Bunga dan Jangka Waktu: Secara umum, suku bunga pinjaman usaha cenderung lebih rendah dibandingkan pinjaman konsumtif, namun jangka waktunya lebih panjang. Pinjaman modal kerja memiliki suku bunga dan jangka waktu yang relatif lebih pendek.

Proses Pengajuan Pinjaman: Syarat Pinjaman Koperasi 2025

Mengajukan pinjaman di koperasi bisa jadi proses yang sederhana, asalkan Anda memahami langkah-langkahnya dan mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan. Ketepatan dan kelengkapan dokumen akan mempercepat proses persetujuan pinjaman Anda. Berikut uraian detail proses pengajuan pinjaman di koperasi, lengkap dengan ilustrasi alur dan contoh formulir.

Langkah-Langkah Pengajuan Pinjaman

Proses pengajuan pinjaman di koperasi umumnya terdiri dari beberapa tahapan. Ketepatan dan kelengkapan dokumen akan sangat menentukan kecepatan proses persetujuan. Berikut langkah-langkah umum yang perlu Anda ikuti:

  1. Konsultasi dan Perencanaan: Sebelum mengajukan pinjaman, konsultasikan terlebih dahulu dengan petugas koperasi mengenai jenis pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Tentukan jumlah pinjaman, jangka waktu, dan rencana penggunaan dana.
  2. Pengumpulan Dokumen: Siapkan semua dokumen yang dibutuhkan sesuai persyaratan koperasi. Biasanya termasuk KTP, KK, slip gaji/bukti penghasilan, dan dokumen pendukung lainnya. Ketidaklengkapan dokumen akan memperlambat proses.
  3. Pengisian Formulir Permohonan: Isi formulir permohonan pinjaman dengan lengkap dan akurat. Pastikan semua informasi yang Anda berikan valid dan sesuai dengan dokumen yang Anda lampirkan.
  4. Penyerahan Berkas: Serahkan berkas permohonan pinjaman beserta seluruh dokumen pendukung kepada petugas koperasi. Pastikan berkas Anda terorganisir dan mudah dibaca.
  5. Verifikasi dan Penilaian: Koperasi akan memverifikasi data dan menilai kelayakan Anda sebagai peminjam. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung kebijakan koperasi.
  6. Persetujuan Pinjaman: Setelah verifikasi dan penilaian selesai, koperasi akan memberitahukan keputusan persetujuan atau penolakan pinjaman kepada Anda.
  7. Penandatanganan Perjanjian: Jika pinjaman disetujui, Anda perlu menandatangani perjanjian pinjaman yang telah disiapkan oleh koperasi. Bacalah perjanjian dengan teliti sebelum menandatanganinya.
  8. Pencairan Dana: Setelah semua proses selesai, dana pinjaman akan dicairkan ke rekening Anda sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

Dokumen yang Diperlukan

Dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan pinjaman koperasi dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing koperasi. Namun, beberapa dokumen umum yang biasanya diperlukan antara lain:

  • KTP
  • Kartu Keluarga (KK)
  • Slip Gaji/Bukti Penghasilan
  • Surat Keterangan Kerja (jika diperlukan)
  • Surat Pernyataan Kepercayaan Diri
  • Agunan (jika diperlukan)

Pastikan Anda telah mempersiapkan semua dokumen tersebut sebelum mengajukan pinjaman untuk mempercepat proses.

Ilustrasi Alur Pengajuan Pinjaman

Alur pengajuan pinjaman dapat digambarkan sebagai berikut: Pertama, konsultasi dengan petugas koperasi untuk menentukan jenis dan jumlah pinjaman yang sesuai. Kedua, kumpulkan dokumen yang diperlukan. Ketiga, isi formulir permohonan dengan lengkap dan akurat. Keempat, serahkan berkas lengkap ke koperasi. Kelima, koperasi memverifikasi dan menilai kelayakan peminjam. Keenam, koperasi memberikan keputusan persetujuan atau penolakan. Ketujuh, jika disetujui, tandatangani perjanjian pinjaman. Terakhir, dana pinjaman dicairkan ke rekening peminjam.

Contoh Formulir Aplikasi Pinjaman

Formulir aplikasi pinjaman umumnya berisi informasi pribadi peminjam, detail pinjaman yang diajukan, dan informasi pendukung lainnya. Contohnya, formulir akan mencantumkan bagian untuk nama lengkap, alamat, nomor telepon, pekerjaan, penghasilan, jumlah pinjaman yang diajukan, jangka waktu pinjaman, tujuan penggunaan dana, dan informasi agunan (jika ada). Setiap bagian formulir harus diisi dengan lengkap dan akurat. Kesalahan pengisian dapat menyebabkan penundaan atau penolakan permohonan.

Waktu yang Dibutuhkan untuk Persetujuan dan Pencairan

Waktu yang dibutuhkan untuk proses persetujuan dan pencairan pinjaman bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing koperasi dan kelengkapan dokumen yang diajukan. Secara umum, proses ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Kecepatan proses juga dipengaruhi oleh kompleksitas pengajuan dan jumlah peminjam yang sedang diproses.

Tips dan Strategi Mendapatkan Pinjaman

Syarat Pinjaman Koperasi 2025

Mendapatkan pinjaman dari koperasi membutuhkan perencanaan dan strategi yang tepat. Keberhasilan pengajuan pinjaman bergantung pada beberapa faktor, termasuk riwayat kredit, proposal yang kuat, dan negosiasi yang efektif. Berikut beberapa tips dan strategi untuk meningkatkan peluang Anda.

Riwayat Kredit yang Baik

Riwayat kredit yang baik merupakan kunci utama persetujuan pinjaman. Koperasi akan menilai kemampuan Anda dalam membayar kewajiban keuangan sebelumnya. Riwayat kredit yang buruk, seperti tunggakan pembayaran, dapat mengurangi peluang Anda mendapatkan pinjaman. Untuk memperbaiki riwayat kredit, pastikan Anda selalu membayar tagihan tepat waktu, mengurangi jumlah utang yang ada, dan menghindari pengajuan pinjaman baru secara beruntun.

Proposal Pinjaman yang Menarik

Proposal pinjaman yang komprehensif dan meyakinkan akan meningkatkan peluang persetujuan. Proposal harus berisi informasi yang jelas dan detail mengenai tujuan pinjaman, rencana penggunaan dana, serta kemampuan Anda untuk melunasi pinjaman. Sertakan proyeksi keuangan yang realistis dan perencanaan yang matang untuk meminimalisir risiko gagal bayar.

  • Tulis proposal dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
  • Sertakan data pendukung seperti laporan keuangan, bukti kepemilikan aset, dan surat referensi.
  • Buatlah proposal yang spesifik dan terukur, hindari pernyataan yang terlalu umum atau ambigu.

Negosiasi Suku Bunga dan Jangka Waktu Pinjaman

Jangan ragu untuk bernegosiasi dengan pihak koperasi mengenai suku bunga dan jangka waktu pinjaman. Bandingkan penawaran dari beberapa koperasi untuk mendapatkan suku bunga terbaik. Jangka waktu pinjaman yang lebih panjang akan menghasilkan cicilan bulanan yang lebih rendah, namun total bunga yang dibayarkan akan lebih besar. Sebaliknya, jangka waktu yang pendek akan menghasilkan cicilan bulanan yang lebih tinggi, namun total bunga yang dibayarkan akan lebih kecil. Cari keseimbangan yang sesuai dengan kemampuan keuangan Anda.

Pertanyaan Penting Sebelum Mengajukan Pinjaman

Sebelum mengajukan pinjaman, ada beberapa pertanyaan penting yang perlu diajukan kepada pihak koperasi untuk memastikan Anda memahami seluruh persyaratan dan konsekuensi dari pinjaman tersebut. Kejelasan informasi akan membantu Anda dalam pengambilan keputusan yang tepat.

  1. Berapa suku bunga yang berlaku dan bagaimana perhitungannya?
  2. Apa saja biaya-biaya tambahan yang dikenakan, seperti biaya administrasi atau asuransi?
  3. Bagaimana mekanisme pencairan dana pinjaman?
  4. Apa saja persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan untuk pengajuan pinjaman?
  5. Apa konsekuensi jika terjadi keterlambatan pembayaran cicilan?
  6. Bagaimana prosedur pelunasan pinjaman sebelum jatuh tempo?
  7. Apakah ada program bantuan atau restrukturisasi pinjaman jika terjadi kesulitan keuangan?

Peraturan dan Regulasi Terkait Pinjaman Koperasi di 2025

Regulasi terkait pinjaman koperasi di Indonesia terus berkembang seiring dinamika ekonomi dan kebutuhan masyarakat. Memahami kerangka hukum yang berlaku sangat krusial, baik bagi koperasi sebagai pemberi pinjaman maupun anggota sebagai peminjam. Berikut uraian lebih lanjut mengenai peraturan dan regulasi yang relevan di tahun 2025, dengan fokus pada perlindungan hukum dan potensi risiko yang perlu diwaspadai.

Peraturan Pemerintah Terkait Pinjaman Koperasi

Diproyeksikan, pada tahun 2025, UU Perkoperasian dan peraturan turunannya akan tetap menjadi landasan hukum utama yang mengatur operasional koperasi, termasuk pemberian pinjaman. Regulasi ini akan mengatur berbagai aspek, mulai dari persyaratan pendirian koperasi, tata kelola, hingga pengawasan operasional, termasuk aspek pinjaman. Kemungkinan besar akan ada penyesuaian dan penyempurnaan regulasi untuk mengakomodasi perkembangan teknologi dan kebutuhan sektor keuangan inklusif. Sebagai contoh, regulasi mungkin akan lebih detail mengatur penggunaan teknologi finansial (fintech) dalam proses pengajuan dan pencairan pinjaman koperasi, serta mekanisme perlindungan data pribadi anggota.

Perlindungan Hukum bagi Peminjam dan Kewajiban Koperasi

Perlindungan hukum bagi peminjam dijamin melalui berbagai regulasi. Koperasi wajib transparan dalam menetapkan suku bunga, biaya administrasi, dan prosedur pinjaman. Praktik pungutan liar atau biaya tersembunyi yang merugikan anggota harus dihindari. Selain itu, koperasi juga bertanggung jawab atas keamanan data pribadi anggota dan kerahasiaan informasi keuangan. Jika terjadi pelanggaran, anggota memiliki hak untuk melakukan upaya hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lembaga pengawas koperasi, seperti Dinas Koperasi dan UKM di tingkat daerah, berperan penting dalam mengawasi dan menindak pelanggaran yang dilakukan koperasi.

Potensi Risiko dan Penanganannya

Beberapa risiko yang mungkin dihadapi peminjam antara lain: tingginya suku bunga pinjaman yang tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi, proses pencairan pinjaman yang lambat, dan kurangnya transparansi informasi dari koperasi. Untuk mengatasinya, peminjam perlu cermat dalam memilih koperasi yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Membandingkan suku bunga dan biaya administrasi dari beberapa koperasi juga penting. Peminjam juga perlu memahami seluruh isi perjanjian pinjaman sebelum menandatanganinya. Jika terjadi permasalahan, peminjam dapat melaporkan kepada lembaga pengawas koperasi atau mencari bantuan hukum.

Referensi Sumber Hukum dan Regulasi

  • Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (dan peraturan turunannya).
  • Peraturan Pemerintah dan Keputusan Menteri terkait koperasi dan pinjaman.
  • Putusan pengadilan yang terkait dengan sengketa pinjaman koperasi (sebagai preseden).

Poin-Poin Penting Terkait Peraturan dan Regulasi

  • Transparansi suku bunga dan biaya administrasi.
  • Perlindungan data pribadi anggota.
  • Mekanisme penyelesaian sengketa.
  • Peran pengawas koperasi dalam melindungi anggota.
  • Kewajiban koperasi untuk mematuhi regulasi yang berlaku.

FAQ Pinjaman Koperasi 2025

Memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke koperasi? Penting untuk memahami seluk-beluknya, termasuk persyaratan dan prosesnya. Berikut ini beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan seputar syarat pinjaman koperasi di tahun 2025 dan jawabannya yang semoga dapat membantu Anda.

Persyaratan Utama Pinjaman Koperasi

Persyaratan pinjaman koperasi bervariasi antar koperasi, namun umumnya meliputi persyaratan keanggotaan aktif, riwayat keuangan yang baik (dibuktikan dengan slip gaji atau laporan keuangan usaha), dan agunan (jaminan). Beberapa koperasi mungkin juga meminta surat keterangan kerja, KTP, KK, dan dokumen pendukung lainnya. Semakin besar jumlah pinjaman yang diajukan, biasanya semakin ketat pula persyaratan yang diterapkan. Koperasi juga akan melakukan verifikasi data dan riwayat kredit Anda sebelum memberikan persetujuan pinjaman.

Lama Proses Persetujuan Pinjaman Koperasi

Proses persetujuan pinjaman koperasi umumnya memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Kecepatan proses ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk kelengkapan dokumen yang diajukan, kompleksitas pengajuan, dan kebijakan internal koperasi. Beberapa koperasi menawarkan proses yang lebih cepat dengan sistem online yang terintegrasi, sementara yang lain mungkin masih menggunakan proses manual yang lebih memakan waktu. Tetap berkomunikasi dengan petugas koperasi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai status pengajuan Anda.

Cara Menghitung Angsuran Pinjaman Koperasi

Perhitungan angsuran pinjaman koperasi umumnya menggunakan metode anuitas, di mana jumlah angsuran tetap setiap bulannya. Besarnya angsuran dipengaruhi oleh jumlah pinjaman pokok, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman. Banyak koperasi menyediakan kalkulator angsuran online di website mereka, atau Anda dapat menggunakan aplikasi kalkulator keuangan. Pastikan untuk memahami rincian perhitungan angsuran sebelum menandatangani perjanjian pinjaman agar tidak ada kejutan di kemudian hari. Rumus dasar perhitungan angsuran adalah:

Angsuran = (Pokok Pinjaman x Suku Bunga) / (1 – (1 + Suku Bunga)^-Jumlah Bulan)

Namun, rumus ini merupakan perhitungan sederhana. Suku bunga yang digunakan bisa bervariasi, dan beberapa koperasi mungkin menambahkan biaya administrasi atau asuransi yang akan mempengaruhi total angsuran.

Tindakan Jika Pengajuan Pinjaman Ditolak

Penolakan pengajuan pinjaman bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti riwayat kredit yang buruk, ketidaklengkapan dokumen, atau ketidaksesuaian dengan persyaratan koperasi. Jika pengajuan Anda ditolak, tanyakan secara spesifik alasan penolakan tersebut kepada pihak koperasi. Anda dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan mengajukan pinjaman kembali setelah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Memperbaiki riwayat kredit dan melengkapi dokumen yang kurang akan meningkatkan peluang persetujuan pinjaman di masa mendatang. Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ke koperasi lain.

Cara Memilih Koperasi yang Tepat untuk Pinjaman

Memilih koperasi yang tepat sangat penting. Pertimbangkan beberapa faktor, seperti reputasi koperasi, suku bunga yang ditawarkan, fleksibilitas dalam pembayaran, dan kemudahan akses layanan. Bandingkan beberapa koperasi sebelum membuat keputusan. Cari informasi mengenai suku bunga, biaya administrasi, dan persyaratan pinjaman dari berbagai sumber, termasuk website resmi koperasi dan review dari anggota koperasi lainnya. Pastikan koperasi tersebut terdaftar dan diawasi oleh instansi terkait agar terhindar dari koperasi ilegal.

About victory