Contact Pinjaman Koperasi 2025

Contact Pinjaman Koperasi 2025 Panduan Lengkap

Tren Pinjaman Koperasi di Indonesia Tahun 2025

Contact Pinjaman Koperasi 2025 – Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tahun pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia, dan sektor koperasi diperkirakan akan memainkan peran penting dalam mendorong inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tren pinjaman koperasi di tahun ini akan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi finansial, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi makro. Artikel ini akan membahas aspek-aspek penting terkait pinjaman koperasi di tahun 2025, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis pinjaman yang tersedia, dan proyeksi pertumbuhan sektor koperasi.

Isi

Permintaan dan penawaran pinjaman koperasi akan dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. Di sisi permintaan, tingkat suku bunga, kemudahan akses, dan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi akan menjadi pertimbangan utama. Sementara itu, di sisi penawaran, ketersediaan modal koperasi, kebijakan pengelolaan risiko, dan regulasi pemerintah akan menentukan kemampuan koperasi dalam menyalurkan pinjaman.

Jenis-jenis Pinjaman Koperasi

Berbagai jenis pinjaman koperasi ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan anggota yang beragam. Jenis-jenis pinjaman ini dirancang untuk memberikan fleksibilitas dan pilihan bagi anggota koperasi dalam mengakses modal.

  • Pinjaman Modal Kerja: Digunakan untuk membiayai operasional usaha anggota, seperti pembelian bahan baku atau pembayaran gaji.
  • Pinjaman Investasi: Diberikan untuk membiayai pengembangan usaha anggota, seperti pembelian mesin atau perluasan bangunan.
  • Pinjaman Konsumsi: Diberikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi anggota, seperti biaya pendidikan atau perawatan kesehatan.
  • Pinjaman Syariah: Sesuai dengan prinsip syariah Islam, tanpa bunga dan berbasis bagi hasil.

Perbandingan Jenis Pinjaman Koperasi

Tabel berikut memberikan perbandingan beberapa jenis pinjaman koperasi berdasarkan suku bunga, jangka waktu, dan persyaratan. Perlu diingat bahwa suku bunga dan persyaratan dapat bervariasi antar koperasi.

Jenis Pinjaman Suku Bunga (Estimasi) Jangka Waktu Persyaratan
Pinjaman Modal Kerja 6-12% per tahun 6-12 bulan Agunan, riwayat keuangan
Pinjaman Investasi 8-15% per tahun 1-3 tahun Agunan, rencana bisnis
Pinjaman Konsumsi 10-18% per tahun 3-6 bulan Slip gaji, jaminan
Pinjaman Syariah Variabel (bagi hasil) Fleksibel Agunan, akad syariah

Pertumbuhan Sektor Koperasi di Indonesia

Ilustrasi pertumbuhan sektor koperasi di Indonesia dalam lima tahun terakhir dan proyeksi untuk tahun 2025 dapat digambarkan sebagai berikut. Data menunjukkan tren pertumbuhan yang positif, meskipun kecepatan pertumbuhan dapat bervariasi dari tahun ke tahun, dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah. Sebagai contoh, program pemerintah untuk mendorong pengembangan koperasi dan peningkatan akses pembiayaan telah berkontribusi pada pertumbuhan ini. Namun, tantangan seperti peningkatan kapasitas manajemen dan teknologi juga perlu diperhatikan untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan.

Bagan pertumbuhan (ilustrasi): Bagan batang akan menunjukkan peningkatan jumlah koperasi dan nilai aset dari tahun 2020 hingga proyeksi tahun 2025. Grafik akan menunjukkan tren pertumbuhan yang cenderung meningkat, meskipun dengan fluktuasi tahunan yang wajar. Perkiraan pertumbuhan tahunan rata-rata dapat disertakan dalam keterangan bagan, misalnya 5-7%. Bagan ini akan memberikan gambaran visual yang jelas tentang pertumbuhan sektor koperasi di Indonesia.

Mencari Informasi Kontak Pinjaman Koperasi

Menemukan koperasi yang menawarkan pinjaman dan mengakses informasi kontak mereka merupakan langkah krusial dalam proses pencarian pendanaan. Proses ini memerlukan strategi pencarian yang sistematis dan verifikasi kredibilitas yang teliti untuk memastikan keamanan dan legalitas transaksi.

Langkah-langkah Mencari Informasi Kontak Koperasi

Proses pencarian informasi kontak koperasi yang menawarkan pinjaman dapat dilakukan melalui beberapa langkah sistematis. Ketelitian dan kehati-hatian sangat penting dalam setiap tahap untuk menghindari potensi penipuan.

  1. Identifikasi Kebutuhan Pinjaman: Tentukan terlebih dahulu jumlah pinjaman yang dibutuhkan, jangka waktu pinjaman, dan tujuan penggunaan dana. Informasi ini akan membantu menyaring koperasi yang sesuai dengan profil kebutuhan Anda.
  2. Manfaatkan Sumber Informasi Terpercaya: Gunakan sumber informasi yang kredibel seperti situs web resmi pemerintah, direktori koperasi, dan platform online terpercaya. Hindari informasi yang tidak jelas sumbernya atau berasal dari sumber yang tidak terverifikasi.
  3. Cari Informasi Kontak: Setelah menemukan beberapa koperasi potensial, cari informasi kontak mereka seperti nomor telepon, alamat email, dan alamat website. Informasi ini biasanya tersedia di situs web resmi koperasi atau materi publikasi mereka.
  4. Hubungi Koperasi: Hubungi koperasi yang dipilih melalui telepon, email, atau kunjungi langsung kantor mereka untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang persyaratan pinjaman dan proses pengajuannya.
  5. Verifikasi Informasi: Lakukan verifikasi terhadap informasi yang diperoleh dari berbagai sumber untuk memastikan akurasi dan konsistensi data.

Sumber Informasi Terpercaya

Beberapa sumber informasi terpercaya untuk menemukan koperasi yang memberikan pinjaman antara lain:

  • Situs web resmi Kementerian Koperasi dan UKM
  • Direktori koperasi online yang terverifikasi
  • Rekomendasi dari lembaga keuangan atau instansi pemerintah terkait
  • Testimoni dan ulasan dari pengguna layanan koperasi (dengan tetap waspada terhadap potensi bias)

Contoh Daftar Koperasi dan Kontaknya, Contact Pinjaman Koperasi 2025

Berikut contoh daftar koperasi fiktif di beberapa kota besar di Indonesia. Data ini semata-mata untuk ilustrasi dan bukan data aktual.

Nama Koperasi Kota Nomor Telepon Email Website
Koperasi Sejahtera Bersama Jakarta (021) 123-4567 [email protected] www.koperasi-sejahtera.com
Koperasi Mandiri Jaya Surabaya (031) 765-4321 [email protected] www.koperasi-mandiri.com
Koperasi Usaha Bersama Bandung (022) 987-6543 [email protected] www.koperasi-usaha.com

Verifikasi Kredibilitas Koperasi

Verifikasi kredibilitas koperasi sangat penting untuk menghindari potensi penipuan atau kerugian finansial. Berikut langkah-langkah untuk melakukan verifikasi:

  1. Cek Legalitas: Pastikan koperasi terdaftar dan berbadan hukum resmi dengan mengeceknya di Kementerian Koperasi dan UKM atau instansi terkait.
  2. Tinjau Riwayat Koperasi: Cari informasi tentang sejarah dan reputasi koperasi melalui sumber terpercaya. Perhatikan lamanya koperasi beroperasi dan track record mereka dalam memberikan layanan pinjaman.
  3. Verifikasi Informasi Kontak: Pastikan informasi kontak yang tersedia akurat dan dapat dihubungi. Coba hubungi melalui berbagai saluran komunikasi untuk memastikan responsivitas mereka.
  4. Kumpulkan Testimoni: Cari testimoni atau ulasan dari anggota atau pengguna layanan koperasi lainnya. Namun, tetap waspada terhadap potensi bias atau ulasan palsu.
  5. Konsultasi dengan Pihak Berwenang: Jika ragu, konsultasikan dengan lembaga keuangan atau instansi pemerintah terkait untuk mendapatkan informasi dan saran lebih lanjut.

Platform Online Pencarian Informasi Koperasi

Beberapa platform online dapat membantu dalam mencari informasi koperasi, meskipun validasi informasi tetap diperlukan secara independen.

Platform Deskripsi
Situs web Kementerian Koperasi dan UKM Menyediakan informasi tentang koperasi terdaftar dan berbadan hukum resmi.
Direktori Koperasi Online (jika tersedia) Menyediakan daftar koperasi dengan informasi kontak dan profil singkat.
Mesin pencari (Google, Bing, dsb.) Dapat digunakan untuk mencari informasi tentang koperasi tertentu, tetapi perlu kehati-hatian dalam memverifikasi informasi yang ditemukan.

Persyaratan dan Prosedur Pengajuan Pinjaman: Contact Pinjaman Koperasi 2025

Mengajukan pinjaman di koperasi membutuhkan pemahaman yang jelas mengenai persyaratan dan prosedur yang berlaku. Proses ini dirancang untuk memastikan transparansi dan keberlangsungan operasional koperasi, sekaligus melindungi kepentingan baik anggota maupun koperasi itu sendiri. Berikut uraian lengkap mengenai persyaratan dan langkah-langkah pengajuan pinjaman di koperasi, disertai contoh formulir dan skenario percakapan.

Persyaratan Umum Pengajuan Pinjaman

Persyaratan umum pengajuan pinjaman di koperasi bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing koperasi. Namun, beberapa persyaratan umum yang sering dijumpai meliputi:

  • Keanggotaan aktif di koperasi yang bersangkutan.
  • Memenuhi batas usia minimal yang ditentukan (misalnya, 21 tahun).
  • Memiliki riwayat keuangan yang baik dan stabil, dibuktikan dengan slip gaji atau bukti pendapatan lainnya.
  • Memiliki agunan atau jaminan yang sesuai dengan nilai pinjaman yang diajukan (dapat berupa tanah, bangunan, kendaraan, atau barang berharga lainnya).
  • Tidak memiliki tunggakan pembayaran pinjaman di koperasi atau lembaga keuangan lainnya.

Prosedur Pengajuan Pinjaman

Prosedur pengajuan pinjaman umumnya terdiri dari beberapa tahap yang sistematis. Tahapan ini bertujuan untuk memverifikasi kelayakan peminjam dan memastikan keamanan dana koperasi.

  1. Pengisian formulir pengajuan pinjaman. Formulir ini biasanya berisi data pribadi peminjam, tujuan pinjaman, jumlah pinjaman yang diajukan, dan jangka waktu pengembalian.
  2. Penyerahan dokumen pendukung. Dokumen ini akan diverifikasi oleh pihak koperasi untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan.
  3. Verifikasi data dan penilaian kelayakan. Pihak koperasi akan melakukan pengecekan riwayat keuangan dan kelayakan peminjam.
  4. Penandatanganan perjanjian pinjaman. Setelah disetujui, peminjam dan pihak koperasi akan menandatangani perjanjian pinjaman yang memuat seluruh kesepakatan.
  5. Pencairan dana pinjaman. Setelah semua proses selesai, dana pinjaman akan dicairkan kepada peminjam.

Contoh Formulir Pengajuan Pinjaman

Berikut contoh sederhana formulir pengajuan pinjaman. Perlu diingat bahwa formulir ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung kebijakan masing-masing koperasi.

Data Pribadi Informasi Pinjaman
Nama: Jumlah Pinjaman:
Alamat: Jangka Waktu Pinjaman:
No. Telepon: Tujuan Pinjaman:
No. KTP: Agunan/Jaminan:

Dokumen Pendukung Pengajuan Pinjaman

Dokumen pendukung yang dibutuhkan dalam proses pengajuan pinjaman bertujuan untuk memvalidasi informasi yang diberikan peminjam dan menilai kemampuannya untuk melunasi pinjaman.

  • Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga
  • Slip gaji atau bukti pendapatan lainnya (minimal 3 bulan terakhir)
  • Surat keterangan kerja
  • Dokumen kepemilikan agunan/jaminan (sertifikat tanah, BPKB, dll)
  • Surat pernyataan tanggung jawab

Skenario Percakapan Antara Peminjam dan Petugas Koperasi

Berikut contoh skenario percakapan antara peminjam (P) dan petugas koperasi (K) selama proses pengajuan:

P: “Selamat pagi, Pak/Bu. Saya ingin menanyakan prosedur pengajuan pinjaman.”
K: “Selamat pagi. Silakan, ada yang bisa saya bantu?”
P: “Saya ingin mengajukan pinjaman untuk modal usaha.”
K: “Baik, silakan isi formulir pengajuan dan lengkapi dokumen pendukung yang dibutuhkan.”
P: “Dokumen apa saja yang dibutuhkan?”
K: “KTP, Kartu Keluarga, slip gaji 3 bulan terakhir, dan surat keterangan usaha.”
P: “Baik, saya akan melengkapi dokumen tersebut.”
K: “Setelah lengkap, silakan serahkan kembali ke sini. Kami akan memproses pengajuan Anda.”

Tips Memilih Koperasi yang Tepat

Memilih koperasi yang tepat untuk memperoleh pinjaman merupakan langkah krusial yang memerlukan pertimbangan matang. Keberhasilan memperoleh pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan dan terhindar dari risiko finansial bergantung pada pemilihan koperasi yang terpercaya dan menawarkan skema pembiayaan yang transparan serta kompetitif. Berikut beberapa tips penting yang perlu diperhatikan.

Pertimbangan Kriteria Koperasi Terpercaya dan Suku Bunga Kompetitif

Pemilihan koperasi yang tepat memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap beberapa aspek penting. Tidak hanya suku bunga yang ditawarkan, tetapi juga reputasi, legalitas, dan transparansi operasional koperasi perlu dipertimbangkan. Koperasi yang terpercaya memiliki riwayat operasional yang baik, memperlihatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan, serta memiliki sistem layanan pelanggan yang responsif. Suku bunga kompetitif merupakan faktor penting, namun bukan satu-satunya faktor penentu. Perlu dibandingkan dengan suku bunga yang ditawarkan oleh lembaga keuangan lain, dengan mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang mungkin dikenakan.

Membandingkan Penawaran Pinjaman dari Berbagai Koperasi

Membandingkan penawaran pinjaman dari berbagai koperasi memungkinkan peminjam untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Perbandingan tersebut harus mencakup suku bunga, jangka waktu pinjaman, biaya administrasi, dan persyaratan lainnya. Membuat tabel perbandingan dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, penting untuk memahami mekanisme pembayaran angsuran dan konsekuensi keterlambatan pembayaran.

Potensi Risiko Memilih Koperasi Tidak Terdaftar Secara Resmi

Memilih koperasi yang tidak terdaftar secara resmi atau tidak diawasi oleh lembaga berwenang membawa sejumlah risiko signifikan. Koperasi ilegal rentan terhadap praktik-praktik yang tidak etis, seperti penentuan suku bunga yang sangat tinggi, ketidakjelasan dalam perjanjian pinjaman, dan bahkan penipuan. Peminjam dapat menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan sengketa atau mendapatkan perlindungan hukum jika terjadi masalah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan koperasi telah terdaftar dan diawasi oleh lembaga yang berwenang, seperti Kementerian Koperasi dan UKM.

Checklist Poin Penting Sebelum Memilih Koperasi

Sebelum memutuskan untuk mengajukan pinjaman, sebaiknya membuat checklist poin-poin penting yang perlu dipertimbangkan. Daftar periksa ini akan membantu dalam proses pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi.

  • Legalitas dan izin operasional koperasi.
  • Reputasi dan riwayat operasional koperasi.
  • Besarnya suku bunga dan biaya-biaya tambahan.
  • Jangka waktu pinjaman dan skema pembayaran angsuran.
  • Transparansi dalam pengelolaan keuangan koperasi.
  • Kualitas layanan pelanggan dan responsivitas terhadap pertanyaan.
  • Perlindungan hukum bagi peminjam.

Perbandingan Suku Bunga Pinjaman Beberapa Koperasi Fiktif

Tabel berikut ini menyajikan perbandingan suku bunga pinjaman dari beberapa koperasi fiktif. Data ini bersifat ilustrasi dan tidak mencerminkan kondisi riil di lapangan. Suku bunga aktual dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing koperasi dan profil peminjam.

Nama Koperasi Suku Bunga (%) Jangka Waktu (Bulan) Biaya Administrasi
Koperasi Sejahtera 12 12 Rp 100.000
Koperasi Maju Bersama 15 24 Rp 150.000
Koperasi Mandiri 10 6 Rp 50.000
Koperasi Usaha Rakyat 18 36 Rp 200.000

Peraturan dan Regulasi Pinjaman Koperasi

Contact Pinjaman Koperasi 2025

Operasional pinjaman koperasi di Indonesia diatur oleh berbagai peraturan dan regulasi pemerintah untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan perlindungan bagi anggota. Keberadaan regulasi ini krusial untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan dan menjaga stabilitas sektor koperasi.

Peraturan Pemerintah yang Berkaitan dengan Pinjaman Koperasi

Beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur operasional koperasi, khususnya terkait pinjaman, antara lain Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan berbagai peraturan turunannya. Regulasi ini mencakup aspek perizinan, pengelolaan keuangan, pengawasan, hingga penyelesaian sengketa. Selain itu, peraturan dari Kementerian Koperasi dan UKM juga memberikan pedoman teknis mengenai pelaksanaan pinjaman di koperasi, termasuk batasan suku bunga, jangka waktu pinjaman, dan persyaratan lainnya. Regulasi ini senantiasa diperbaharui untuk menyesuaikan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan sektor koperasi.

Sanksi Pelanggaran Peraturan Pinjaman Koperasi

Koperasi yang melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat dikenakan berbagai sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa teguran tertulis, pencabutan izin operasional, denda administratif, hingga proses hukum pidana jika pelanggaran bersifat berat, misalnya penyalahgunaan dana anggota atau tindakan fraud. Tingkat keparahan sanksi akan disesuaikan dengan jenis dan dampak pelanggaran yang dilakukan.

Lembaga Pemerintah Pengawas Operasional Koperasi

Di Indonesia, pengawasan operasional koperasi dilakukan oleh beberapa lembaga pemerintah. Lembaga utama adalah Kementerian Koperasi dan UKM yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan, pengawasan, dan pembinaan terhadap koperasi di seluruh Indonesia. Selain itu, pemerintah daerah juga berperan dalam pengawasan koperasi di tingkat lokal. Lembaga lain yang terlibat, tergantung pada jenis dan skala koperasi, dapat mencakup Dinas Koperasi dan UKM di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta lembaga audit independen yang ditunjuk.

Contoh Kasus Pelanggaran dan Konsekuensinya

Sebagai contoh, kasus penyalahgunaan dana pinjaman koperasi oleh pengurus yang mengakibatkan kerugian besar bagi anggota koperasi dapat berujung pada proses hukum pidana bagi pengurus yang bersangkutan. Selain itu, koperasi yang bersangkutan dapat dicabut izin operasionalnya dan pengurusnya dapat dikenakan sanksi perdata untuk mengganti kerugian anggota. Kasus lain, misalnya, koperasi yang tidak transparan dalam pengelolaan keuangan dan penyaluran pinjaman dapat dikenai sanksi administratif berupa teguran dan denda.

Kutipan Peraturan Perundang-undangan yang Relevan

Sebagai contoh kutipan, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal … (Sebaiknya diisi dengan pasal yang relevan dan menjelaskan substansi pasal tersebut terkait pinjaman koperasi). Pasal ini mengatur tentang …. (Penjelasan substansi pasal). Perlu diingat bahwa kutipan ini bersifat ilustrasi dan perlu diperiksa kembali terhadap UU yang berlaku saat ini dan pasal yang tepat.

FAQ Pinjaman Koperasi

Contact Pinjaman Koperasi 2025

Berikut ini beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai pinjaman koperasi dan jawabannya. Informasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi calon peminjam.

Verifikasi Legalitas dan Kepercayaan Koperasi

Mengetahui legalitas dan kepercayaan sebuah koperasi sangat penting sebelum mengajukan pinjaman. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi pengecekan legalitas koperasi di Kementerian Koperasi dan UKM, melihat reputasi koperasi melalui ulasan online dan testimoni dari anggota, serta meninjau laporan keuangan koperasi jika tersedia. Koperasi yang transparan dan memiliki jejak rekam yang baik cenderung lebih terpercaya.

Suku Bunga Pinjaman Koperasi

Suku bunga pinjaman koperasi bervariasi tergantung beberapa faktor, termasuk jenis pinjaman, jangka waktu pinjaman, kredit scoring peminjam, dan kebijakan koperasi itu sendiri. Secara umum, suku bunga pinjaman koperasi cenderung lebih rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, namun tetap penting untuk membandingkan penawaran dari beberapa koperasi sebelum memutuskan.

Dokumen Persyaratan Pengajuan Pinjaman

Dokumen yang dibutuhkan untuk mengajukan pinjaman koperasi umumnya meliputi KTP, Kartu Keluarga, bukti penghasilan (slip gaji, surat keterangan usaha, atau lainnya), dan dokumen pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan masing-masing koperasi. Beberapa koperasi mungkin juga meminta jaminan tambahan, seperti sertifikat tanah atau BPKB kendaraan. Sebaiknya calon peminjam menghubungi koperasi yang dituju untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai persyaratan dokumen.

Perhitungan Angsuran Pinjaman Koperasi

Perhitungan angsuran pinjaman koperasi umumnya menggunakan metode anuitas, di mana jumlah angsuran tetap setiap bulannya. Besarnya angsuran dipengaruhi oleh jumlah pinjaman pokok, suku bunga, dan jangka waktu pinjaman. Banyak koperasi menyediakan kalkulator angsuran online di situs web mereka untuk membantu calon peminjam menghitung estimasi angsuran bulanan. Rumus umum perhitungan angsuran adalah:

Angsuran = [Pokok Pinjaman x (Suku Bunga/12)] / [1 – (1 + Suku Bunga/12)^(-Jumlah Bulan)]

Dimana: Suku Bunga adalah suku bunga tahunan, dan Jumlah Bulan adalah jangka waktu pinjaman dalam bulan.

Penanganan Penolakan Pengajuan Pinjaman

Jika pengajuan pinjaman ditolak, penting untuk memahami alasan penolakan tersebut. Calon peminjam dapat menghubungi koperasi untuk meminta penjelasan lebih rinci. Beberapa alasan umum penolakan meliputi skor kredit yang rendah, dokumen persyaratan yang tidak lengkap, atau riwayat keuangan peminjam yang kurang baik. Setelah memahami alasan penolakan, calon peminjam dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan mencoba mengajukan pinjaman kembali di kemudian hari, atau mempertimbangkan untuk mengajukan pinjaman ke koperasi lain.

About victory