Memahami Leverage Forex dan Risikonya di 2025
Leverage Forex Yang Aman 2025 – Sahabat trader, dunia forex memang menjanjikan keuntungan besar, tapi perlu diingat, risiko juga mengintai. Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi profit dan kerugian adalah leverage. Artikel ini akan membahas leverage forex dengan bahasa sederhana, menjelaskan risikonya, dan memberikan strategi manajemen risiko yang bisa diterapkan di tahun 2025.
Pengertian Leverage Forex dan Contoh Perhitungan
Leverage forex, sederhananya, adalah fasilitas pinjaman dari broker yang memungkinkan trader untuk mengendalikan posisi trading yang jauh lebih besar daripada modal yang dimiliki. Bayangkan seperti ini: Anda punya modal Rp 10 juta, dengan leverage 1:100, Anda bisa bertransaksi hingga Rp 1 miliar. Keuntungannya, potensi profit menjadi lebih besar. Namun, sebaliknya, kerugian juga bisa membengkak secara signifikan.
Contoh perhitungan: Misal Anda bertransaksi EUR/USD dengan leverage 1:50. Anda menginvestasikan Rp 1 juta dan harga EUR/USD naik 1%. Dengan leverage 1:50, profit Anda akan dikalikan 50 kali. Jika setiap poin kenaikan bernilai Rp 100, maka profit Anda adalah (1% x Rp 1 juta x 50) = Rp 500.000. Namun, jika harga turun 1%, kerugian Anda juga akan dikalikan 50 kali, yaitu Rp 500.000.
Jenis-jenis Leverage dalam Trading Forex
Terdapat berbagai jenis leverage yang ditawarkan broker forex, umumnya dibedakan berdasarkan rasio. Rasio leverage menunjukkan seberapa besar dana pinjaman yang diberikan terhadap modal sendiri. Semakin tinggi rasio, semakin besar potensi keuntungan dan kerugian.
- Leverage 1:100: Artinya untuk setiap Rp 1 modal, trader dapat bertransaksi hingga Rp 100.
- Leverage 1:50: Artinya untuk setiap Rp 1 modal, trader dapat bertransaksi hingga Rp 50.
- Leverage 1:20: Artinya untuk setiap Rp 1 modal, trader dapat bertransaksi hingga Rp 20.
- Leverage 1:10: Artinya untuk setiap Rp 1 modal, trader dapat bertransaksi hingga Rp 10.
Perbandingan Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Leverage
Pemilihan leverage sangat berpengaruh pada hasil trading. Tabel berikut memberikan gambaran perbandingan keuntungan dan kerugian penggunaan leverage yang berbeda, dengan asumsi modal awal sama dan pergerakan harga yang sama.
Leverage | Keuntungan Potensial | Kerugian Potensial | Risiko |
---|---|---|---|
1:100 | Sangat Tinggi | Sangat Tinggi | Ekstrim |
1:50 | Tinggi | Tinggi | Tinggi |
1:20 | Sedang | Sedang | Sedang |
1:10 | Rendah | Rendah | Rendah |
Risiko Utama Penggunaan Leverage Forex, Leverage Forex Yang Aman 2025
Meskipun leverage menawarkan potensi keuntungan besar, risiko kerugian juga sangat signifikan. Penggunaan leverage yang tidak bijak dapat menyebabkan kerugian yang jauh melebihi modal awal. Beberapa risiko utama antara lain:
- Margin Call: Kondisi di mana broker meminta tambahan dana karena kerugian telah mencapai batas tertentu. Jika trader tidak dapat memenuhi margin call, posisi trading akan ditutup secara paksa (forced liquidation).
- Loss Besar: Potensi kerugian dapat mencapai seluruh modal, bahkan lebih jika menggunakan leverage yang tinggi.
- Volatilitas Pasar: Pergerakan harga yang cepat dan tak terduga dapat menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat.
Strategi Manajemen Risiko saat Menggunakan Leverage
Untuk meminimalisir risiko kerugian saat menggunakan leverage, terapkan strategi manajemen risiko berikut:
- Gunakan Leverage Rendah: Mulai dengan leverage rendah dan secara bertahap tingkatkan setelah berpengalaman.
- Atur Stop Loss: Pastikan selalu memasang stop loss untuk membatasi kerugian pada level yang dapat diterima.
- Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya berfokus pada satu pasangan mata uang. Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
- Manajemen Modal yang Baik: Jangan pernah mempertaruhkan seluruh modal dalam satu transaksi. Batasi persentase modal yang dipertaruhkan pada setiap transaksi (misalnya, maksimal 2% dari total modal).
- Belajar dan Berlatih: Pahami pasar forex dengan baik dan berlatih menggunakan akun demo sebelum bertransaksi dengan uang riil.
Regulasi dan Keamanan Trading Forex di 2025
Masyarakat Solo, jaman sekarang ini trading forex memang lagi ngetren. Namun, keuntungan besar juga berbanding lurus dengan risiko kerugian yang cukup signifikan. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami regulasi dan keamanan dalam bertrading forex agar investasi kita aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Tahun 2025, dunia forex semakin berkembang, maka kita perlu lebih teliti dalam memilih broker dan memahami regulasi yang berlaku.
Regulasi Trading Forex di Beberapa Negara Utama
Peraturan trading forex berbeda-beda di setiap negara. Di beberapa negara maju, regulasi forex sangat ketat untuk melindungi investor. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dan National Futures Association (NFA) mengawasi ketat aktivitas forex. Di Inggris, ada Financial Conduct Authority (FCA) yang berperan serupa. Sementara di Australia, Australian Securities and Investments Commission (ASIC) mengawasi pasar forex. Negara-negara ini memiliki standar regulasi yang tinggi, menetapkan persyaratan modal minimum bagi broker, serta pengawasan terhadap aktivitas mereka untuk mencegah penipuan.
Broker Forex Teregulasi dan Terpercaya di Tahun 2025 (Ilustrasi)
Memilih broker forex yang teregulasi dan terpercaya sangat krusial. Sayangnya, menyebutkan nama-nama spesifik broker yang pasti terpercaya di tahun 2025 sulit dilakukan karena kondisi pasar yang dinamis. Namun, kita bisa melihat indikatornya, misalnya broker yang telah lama beroperasi, memiliki lisensi dari regulator ternama seperti FCA, ASIC, atau CFTC, dan memiliki reputasi baik di kalangan trader. Selalu periksa riwayat broker tersebut dan baca review dari trader lain sebelum memutuskan untuk bergabung.
Pertanyaan yang Perlu Diajukan Sebelum Memilih Broker Forex
Sebelum memilih broker, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan. Berikut beberapa poin yang perlu dikonfirmasi:
- Apakah broker tersebut memiliki lisensi dan regulasi yang jelas?
- Bagaimana reputasi broker tersebut di kalangan trader?
- Apa saja jenis akun trading yang ditawarkan dan biaya-biayanya?
- Bagaimana sistem keamanan data dan dana klien?
- Bagaimana aksesibilitas layanan customer service mereka?
- Apakah tersedia berbagai pilihan metode deposit dan withdrawal?
- Apa leverage maksimum yang ditawarkan dan apakah sesuai dengan strategi trading kita?
Pentingnya Memilih Broker Berlisensi dan Reputasi Baik
Memilih broker berlisensi dan reputasi baik adalah kunci keamanan dalam trading forex. Lisensi menunjukkan bahwa broker tersebut telah memenuhi standar regulasi yang ditetapkan oleh otoritas terkait. Reputasi baik menunjukkan bahwa broker tersebut memiliki track record yang baik dalam melayani klien dan menjaga keamanan dana klien. Dengan memilih broker yang tepat, kita dapat meminimalisir risiko penipuan dan kerugian finansial.
Alur Proses Verifikasi Akun di Broker Forex yang Aman
Proses verifikasi akun bertujuan untuk memastikan keamanan akun dan mencegah pencurian identitas. Secara umum, alur prosesnya seperti ini:
Tahap | Deskripsi |
---|---|
Pendaftaran Akun | Mengisi formulir pendaftaran dengan data diri yang valid. |
Verifikasi Email | Memverifikasi alamat email melalui link verifikasi yang dikirim oleh broker. |
Verifikasi Identitas | Mengunggah dokumen identitas seperti KTP atau paspor. |
Verifikasi Alamat | Mengunggah bukti alamat seperti tagihan listrik atau air. |
Verifikasi Metode Pembayaran | Memverifikasi metode pembayaran yang digunakan untuk deposit dan withdrawal. |
Aktivasi Akun | Setelah semua dokumen diverifikasi, akun trading siap digunakan. |
Strategi Trading Forex Aman dan Efektif di 2025

Masuk ke dunia trading forex butuh kehati-hatian, nggih. Tahun 2025 meski masih beberapa tahun lagi, tapi merencanakan strategi trading yang aman dan efektif sekarang sangat penting. Lewat artikel ini, kita akan bahas beberapa strategi yang bisa diadopsi untuk meminimalisir risiko dan memaksimalkan peluang profit di pasar forex yang dinamis.
Perencanaan Strategi Trading Forex Jangka Panjang yang Minim Risiko
Sukses dalam trading forex bukan cuma soal keberuntungan, tapi juga perencanaan matang. Strategi jangka panjang yang terukur akan membantu kita menghadapi fluktuasi pasar dengan lebih tenang. Hal ini mencakup menentukan tujuan trading yang realistis, menetapkan batas risiko yang jelas, dan konsisten dalam disiplin trading. Jangan terburu-buru mengejar profit besar dalam waktu singkat, karena itu justru bisa berujung pada kerugian yang signifikan.
Analisis Fundamental dan Teknikal dalam Trading Forex
Kedua teknik analisis ini saling melengkapi dalam pengambilan keputusan trading. Analisis fundamental mempelajari faktor-faktor ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang. Sementara analisis teknikal berfokus pada pola harga dan indikator teknis untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Menggabungkan kedua analisis ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif sebelum melakukan transaksi.
Contoh Penerapan Strategi Trading Forex dengan Leverage Rendah
Menggunakan leverage rendah adalah kunci utama dalam meminimalisir risiko. Misalnya, jika kita memiliki modal Rp 10.000.000 dan menggunakan leverage 1:10, maka kita hanya bisa bertransaksi dengan maksimal Rp 100.000.000. Meskipun potensi profit lebih kecil, tapi risiko kerugian juga jauh lebih terkontrol. Strategi ini cocok bagi trader pemula yang masih belajar mengelola risiko.
Sebagai contoh, mari kita bayangkan kita ingin bertrading pada pasangan mata uang EUR/USD. Setelah melakukan analisis fundamental dan teknikal, kita melihat potensi kenaikan harga. Dengan leverage 1:1, kita hanya akan menginvestasikan sejumlah modal yang sesuai dengan kemampuan kita untuk mengambil risiko. Jika harga bergerak sesuai prediksi, kita akan mendapatkan keuntungan yang proporsional. Sebaliknya, jika harga bergerak melawan prediksi, kerugian kita pun akan terbatas pada jumlah modal yang diinvestasikan.
Diversifikasi Portofolio Trading Forex
Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang, begitu juga dalam trading forex. Diversifikasi portofolio membantu mengurangi risiko kerugian jika salah satu investasi mengalami penurunan. Caranya adalah dengan berinvestasi pada beberapa pasangan mata uang yang berbeda, atau bahkan aset investasi lain seperti emas atau saham. Dengan demikian, jika satu investasi mengalami kerugian, investasi lain dapat membantu menutupi kerugian tersebut.
- Membagi modal ke beberapa pasangan mata uang.
- Menggunakan berbagai strategi trading.
- Mempertimbangkan aset investasi lain.
Membaca dan Menterpretasi Grafik Forex
Grafik forex adalah alat penting dalam analisis teknikal. Mempelajari cara membaca dan menginterpretasi grafik, termasuk mengenali pola candlestick, garis tren, dan indikator teknis, sangat krusial. Kemampuan ini akan membantu kita dalam mengidentifikasi peluang trading dan mengambil keputusan yang tepat. Grafik forex biasanya menampilkan pergerakan harga suatu pasangan mata uang terhadap waktu.
Sebagai contoh, pola candlestick hammer menunjukkan potensi pembalikan tren naik setelah tren turun. Sedangkan garis tren dapat membantu kita mengidentifikasi support dan resistance level. Indikator seperti Moving Average (MA) dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan momentum harga.
Pemantauan dan Evaluasi Performa Trading
Mungkin sampeyan wis ngerti yen sukses ing dunia trading forex ora mung gumantung marang strategi sing apik, nanging uga perlu pemantauan lan evaluasi sing ketat. Kaya olah raga, trading butuh latihan terus-menerus lan adaptasi. Pemantauan sing terstruktur bakal mbantu sampeyan ngerti kinerja strategi, ngidentifikasi kelemahan, lan ngoptimalkan keuntungan. Ing bagian iki, kita bakal ngrembug babagan cara nglacak kinerja trading lan ngevaluasi strategi sampeyan kanthi efektif.
Template Spreadsheet Pemantauan Performa Trading
Nggawe template spreadsheet kanggo nglacak kinerja trading sampeyan iku penting banget. Template iki kudu ngemot data penting sing bisa digunakake kanggo nganalisa kinerja sampeyan sacara berkala. Data sing kudu dicathet kalebu tanggal transaksi, pasangan mata uang, jenis transaksi (buy/sell), harga masuk, harga metu, profit/loss, lot size, dan leverage sing digunakake. Kanthi data sing lengkap lan terstruktur, sampeyan bisa nganalisa kinerja trading sampeyan kanthi luwih gampang lan akurat.
Contoh kolom dalam spreadsheet tersebut bisa meliputi: Tanggal Transaksi, Pasangan Mata Uang (misalnya EUR/USD), Jenis Transaksi (Buy/Sell), Harga Masuk, Harga Keluar, Profit/Loss (dalam pips dan nilai mata uang), Lot Size, Leverage, dan Catatan. Spreadsheet iki bisa digunakake kanggo nglacak saben transaksi, lan uga bisa digunakake kanggo ngitung profit/loss total kanggo periode tertentu.
Indikator Kunci Performa (KPI) dalam Trading Forex
Sawetara indikator kunci kinerja (KPI) penting kanggo dipantau ing trading forex. KPI iki bakal mbantu sampeyan ngukur keberhasilan strategi trading lan ngidentifikasi area sing butuh perbaikan. KPI penting kalebu win rate (persentase transaksi menang), average win (rata-rata keuntungan saben transaksi menang), average loss (rata-rata kerugian saben transaksi kalah), maximum drawdown (kerugian maksimum berturut-turut), dan profit factor (rasio total keuntungan dibagi total kerugian).
- Win Rate: Persentase transaksi yang menghasilkan profit.
- Average Win: Rata-rata keuntungan dari setiap transaksi yang berhasil.
- Average Loss: Rata-rata kerugian dari setiap transaksi yang gagal.
- Maximum Drawdown: Kerugian maksimum yang dialami secara berturut-turut.
- Profit Factor: Rasio antara total profit dan total loss.
Contoh Laporan Evaluasi Trading Forex Bulanan
Laporan evaluasi trading forex bulanan kudu ngemot ringkesan kinerja trading sajrone sasi kasebut. Laporan iki kudu ngemot data KPI utama, kayata win rate, average win, average loss, maximum drawdown, lan profit factor. Laporan iki uga kudu ngemot analisis babagan kinerja strategi trading lan saran kanggo perbaikan. Data bisa disajikan ing bentuk tabel utawa grafik kanggo gampang dimangerteni.
Contoh laporan bisa ngemot tabel ringkasan kinerja, grafik perkembangan akun, dan analisis singkat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, seperti strategi yang digunakan, manajemen risiko, dan kondisi pasar.
Kasus Studi Keberhasilan dan Kegagalan Strategi Trading Forex
Nggoleki studi kasus keberhasilan lan kegagalan strategi trading forex bisa mbantu sampeyan sinau saka pengalaman liyane. Studi kasus keberhasilan bisa nuduhake strategi sing efektif lan cara ngaplikasikan kanthi bener. Sedengke studi kasus kegagalan bisa nuduhake kesalahan umum lan cara nyegah kesalahan kasebut. Iki penting kanggo ngembangake strategi trading sing andal lan konsisten.
Contoh kasus keberhasilan bisa berupa strategi scalping yang konsisten menghasilkan profit kecil namun sering. Sedangkan contoh kegagalan bisa berupa strategi yang terlalu agresif tanpa manajemen risiko yang baik, mengakibatkan kerugian besar.
Langkah-Langkah Evaluasi dan Penyesuaian Strategi Trading
Evaluasi lan penyesuaian strategi trading kudu dilakoni kanthi berkala. Langkah-langkah sing perlu dilakoni kalebu ngumpulake data trading, nganalisa data kasebut, ngidentifikasi area sing butuh perbaikan, nggawe penyesuaian strategi, lan nglacak kinerja strategi sing wis dianyari. Proses iki kudu diulang kanthi rutin kanggo ngoptimalkan kinerja trading.
- Kumpulkan Data: Kumpulkan data transaksi secara lengkap dan teratur.
- Analisis Data: Gunakan data untuk menganalisis KPI dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Identifikasi Area Perbaikan: Tentukan kelemahan strategi dan cari solusi.
- Penyesuaian Strategi: Lakukan perubahan pada strategi berdasarkan analisis data.
- Lakukan Backtesting: Uji strategi yang telah disesuaikan dengan data historis.
- Monitoring dan Evaluasi: Pantau kinerja strategi yang telah disesuaikan dan lakukan evaluasi berkala.
Leverage Forex Aman 2025: Leverage Forex Yang Aman 2025
Ngomong-ngomong soal investasi, dunia forex memang menarik perhatian banyak orang. Namun, keuntungan besar di forex juga diiringi risiko yang tak kalah besarnya. Salah satu faktor kunci yang mempengaruhi risiko tersebut adalah leverage. Artikel ini akan membahas beberapa pertanyaan umum seputar penggunaan leverage forex dengan aman di tahun 2025 dan seterusnya, dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, khas Solo.
Leverage Forex dan Cara Kerjanya
Leverage forex ibarat “tongkat ajaib” yang bisa memperbesar kekuatan modal kita. Misalnya, dengan leverage 1:100, modal Rp 1 juta bisa digunakan untuk bertransaksi senilai Rp 100 juta. Ini berarti potensi keuntungan jadi lebih besar. Namun, ingat ya, keuntungan dan kerugian juga akan diperbesar sebanding. Jadi, kalau transaksi rugi, kerugiannya juga akan jauh lebih besar dari modal awal.
Memilih Broker Forex yang Aman dan Terpercaya
Mencari broker forex yang aman dan terpercaya itu penting banget. Pilihlah broker yang sudah terdaftar dan teregulasi oleh otoritas keuangan yang kredibel, seperti FCA (Financial Conduct Authority) di Inggris atau ASIC (Australian Securities and Investments Commission) di Australia. Perhatikan juga reputasi broker tersebut, baca review dari trader lain, dan pastikan mereka memiliki sistem keamanan yang handal untuk melindungi dana Anda. Jangan tergiur iming-iming keuntungan tinggi tanpa melihat latar belakang brokernya.
- Cek lisensi dan regulasi broker.
- Baca review dan testimoni dari trader lain.
- Perhatikan sistem keamanan dan proteksi dana yang ditawarkan.
- Hindari broker yang menawarkan keuntungan yang tidak realistis.
Risiko Penggunaan Leverage Forex
Meskipun menggiurkan, leverage juga menyimpan risiko yang signifikan. Risiko terbesar adalah potensi kerugian yang jauh lebih besar daripada modal awal. Sebuah kesalahan kecil dalam strategi trading bisa berakibat fatal. Selain itu, fluktuasi nilai tukar yang cepat dan tak terduga juga bisa mengakibatkan kerugian besar dalam waktu singkat. Maka dari itu, pengelolaan risiko sangatlah penting.
Strategi Meminimalisir Risiko dalam Trading Forex
Untuk mengurangi risiko, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Yang pertama adalah menentukan jumlah leverage yang sesuai dengan kemampuan dan profil risiko masing-masing. Jangan menggunakan leverage terlalu tinggi. Kedua, gunakan strategi manajemen risiko yang baik, seperti stop loss dan take profit, untuk membatasi kerugian dan mengamankan keuntungan. Ketiga, lakukan riset pasar yang mendalam sebelum melakukan transaksi, dan diversifikasi portofolio investasi agar risiko tidak terpusat pada satu mata uang saja. Terakhir, terus belajar dan perbaiki strategi trading Anda.
Memantau dan Mengevaluasi Kinerja Trading Forex
Setelah melakukan trading, jangan lupa untuk memantau dan mengevaluasi kinerjanya secara berkala. Catat setiap transaksi, analisis keuntungan dan kerugian, dan identifikasi kesalahan yang mungkin terjadi. Dengan begitu, Anda bisa belajar dari pengalaman dan meningkatkan strategi trading Anda di masa mendatang. Gunakan jurnal trading untuk mencatat semua transaksi dan analisis Anda. Jangan hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pelajari dari setiap kerugian yang terjadi.
Ilustrasi Risiko dan Keuntungan Leverage Forex

Ngomong-ngomong soal leverage dalam forex, mungkin kayak pedang bermata dua, ya. Bisa banget bikin untung banyak, tapi resikonya juga gede. Makanya, penting banget ngerti ilustrasi risiko dan keuntungannya biar gak asal loncat terjun ke pasar. Kita coba gambarkan beberapa skenario, dengan leverage tinggi dan rendah, di kondisi pasar yang bagus maupun jelek.
Penggunaan Leverage Rendah (1:10)
Bayangkan Mas/Mbak investasi Rp 10 juta dengan leverage 1:10. Artinya, Mas/Mbak bisa bertransaksi hingga Rp 100 juta (10 x Rp 10 juta). Kalau harga mata uang yang ditransaksikan naik 1%, keuntungan Mas/Mbak Rp 1 juta (1% x Rp 100 juta). Tapi, kalau turun 1%, kerugiannya juga Rp 1 juta. Resikonya lebih terkontrol karena posisi transaksi relatif kecil dibandingkan modal awal.
Ilustrasi visualnya: Kita bayangkan grafik harga bergerak naik sedikit, kemudian turun sedikit. Dengan leverage rendah, gerakan grafik yang kecil tersebut hanya menyebabkan perubahan modal yang relatif kecil pula. Baik untung maupun rugi, masih dalam batas terkendali.
Penggunaan Leverage Tinggi (1:50)
Sekarang, coba bayangkan Mas/Mbak pakai leverage 1:50 dengan modal Rp 10 juta. Mas/Mbak bisa bertransaksi hingga Rp 500 juta (50 x Rp 10 juta). Kalau harga naik 1%, keuntungannya jadi Rp 5 juta (1% x Rp 500 juta). Luar biasa, ya? Tapi, kalau turun 1%, kerugiannya juga Rp 5 juta. Resikonya jauh lebih besar karena gerakan harga yang kecil saja bisa mengakibatkan perubahan modal yang signifikan.
Ilustrasi visualnya: Bayangkan grafik harga bergerak naik signifikan, kemudian turun drastis. Dengan leverage tinggi, gerakan grafik yang signifikan tersebut menyebabkan perubahan modal yang sangat besar. Baik untung maupun rugi, dampaknya bisa sangat terasa.
Kondisi Pasar Menguntungkan dengan Leverage Tinggi dan Rendah
Misalnya, pasar sedang bullish (naik). Dengan leverage tinggi, keuntungan yang didapatkan akan jauh lebih besar daripada leverage rendah. Namun, risiko kerugian tetap ada, meski peluang untung lebih besar. Sebaliknya, dengan leverage rendah, keuntungan lebih kecil, tapi kerugian juga lebih terkendali.
Ilustrasi visual: Bayangkan grafik harga naik tajam. Dengan leverage tinggi, garis keuntungan akan jauh lebih tinggi daripada leverage rendah. Tapi, perlu diingat, jika tiba-tiba pasar berbalik arah, garis kerugian dengan leverage tinggi juga akan jauh lebih dalam.
Kondisi Pasar Merugikan dengan Leverage Tinggi dan Rendah
Sebaliknya, jika pasar sedang bearish (turun), leverage tinggi akan mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar daripada leverage rendah. Meskipun potensi keuntungannya juga besar ketika pasar naik, risiko kerugian yang signifikan harus dipertimbangkan dengan matang. Leverage rendah akan meminimalisir kerugian, meskipun keuntungannya juga akan lebih kecil.
Ilustrasi visual: Bayangkan grafik harga turun tajam. Dengan leverage tinggi, garis kerugian akan jauh lebih rendah daripada leverage rendah. Keuntungan yang didapat jika pasar naik pun akan lebih kecil jika dibandingkan dengan kerugiannya ketika pasar turun.