Pendahuluan: Pengertian TKI Tahun 2025: Pengertian TKI Menurut Para Ahli 2025
Pengertian TKI Menurut Para Ahli 2025 – Definisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah mengalami evolusi seiring perkembangan zaman dan dinamika global. Dari awalnya yang mungkin lebih sempit, fokus pada pekerja migran di sektor informal, definisi ini diperkirakan akan semakin kompleks dan komprehensif di tahun 2025. Perubahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan teknologi, globalisasi, perubahan kebijakan pemerintah, serta tuntutan akan perlindungan pekerja migran yang lebih baik.
Beberapa faktor kunci yang mendorong perubahan definisi TKI antara lain peningkatan peran teknologi dalam perekrutan dan penempatan TKI, pergeseran pola migrasi menuju sektor formal dan semi-formal, serta peningkatan kesadaran akan hak-hak pekerja migran dan perlindungan terhadap eksploitasi. Hal ini menuntut definisi yang lebih inklusif dan responsif terhadap realitas lapangan.
Perbandingan Definisi TKI dari Berbagai Sumber
Berikut perbandingan definisi TKI dari berbagai sumber di tahun-tahun sebelumnya dengan proyeksi tahun 2025. Data ini merupakan gambaran umum dan perlu dikaji lebih lanjut berdasarkan sumber yang terpercaya dan terkini.
Tahun | Sumber Definisi | Definisi TKI |
---|---|---|
2015 | Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (sebelumnya) | Warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik secara formal maupun informal, dengan berbagai jenis pekerjaan. |
2020 | Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI, sebelumnya) | Warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri melalui jalur resmi dan memiliki izin kerja yang sah, dengan fokus pada peningkatan perlindungan dan kesejahteraan. |
2025 (Proyeksi) | Kementerian Ketenagakerjaan (proyeksi) | Warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik secara formal maupun informal, dengan penekanan pada keterampilan digital, pengembangan kapasitas, dan perlindungan hukum yang komprehensif, termasuk pekerja migran digital dan pekerja platform online. |
Potensi Tantangan dan Peluang Definisi TKI Tahun 2025
Definisi TKI di tahun 2025 dihadapkan pada sejumlah tantangan dan peluang. Tantangan utamanya adalah menyesuaikan definisi dengan perkembangan teknologi dan bentuk pekerjaan baru, seperti pekerja migran digital dan pekerja platform online. Perlu juga mempertimbangkan perlindungan hukum yang efektif bagi pekerja di sektor informal dan memastikan akses yang adil terhadap informasi dan pelatihan bagi TKI.
Di sisi lain, definisi yang komprehensif dapat membuka peluang untuk peningkatan kualitas penempatan TKI, peningkatan keterampilan dan produktivitas, serta peningkatan kesejahteraan TKI dan keluarganya. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama antar lembaga pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat sipil.
Perbandingan Definisi TKI dengan Negara Lain
Perbandingan definisi TKI dengan negara lain yang memiliki program penempatan pekerja migran, misalnya Filipina dan Vietnam, menunjukkan perbedaan pendekatan. Filipina, misalnya, memiliki sistem sertifikasi dan pelatihan yang cukup terstruktur untuk pekerja migrannya. Vietnam fokus pada penempatan di sektor tertentu dan kerjasama dengan negara tujuan. Indonesia sedang berusaha untuk meningkatkan sistem penempatan dan perlindungan TKI untuk menyamai negara-negara tersebut, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan keterampilan TKI serta perlindungan hak-hak mereka.
Perspektif Ahli Hukum tentang TKI 2025
Perlindungan hukum bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di tahun 2025 menjadi isu krusial yang memerlukan kajian mendalam dari perspektif hukum. Para ahli hukum memiliki pandangan yang beragam namun pada umumnya sepakat akan perlunya peningkatan perlindungan dan adaptasi regulasi terhadap dinamika global. Perkembangan teknologi, perubahan pasar kerja internasional, dan isu-isu hak asasi manusia turut mewarnai wacana ini.
Pandangan para ahli hukum terhadap perlindungan hukum TKI di tahun 2025 menekankan pada beberapa aspek penting, mulai dari penguatan regulasi hingga pengawasan dan penegakan hukum yang efektif. Hal ini didorong oleh kompleksitas permasalahan yang dihadapi TKI, termasuk eksploitasi, diskriminasi, dan minimnya akses keadilan.
Perkembangan Regulasi TKI, Pengertian TKI Menurut Para Ahli 2025
Para ahli hukum menilai perkembangan regulasi TKI sejauh ini masih perlu penyempurnaan. Terdapat beberapa kelemahan yang perlu diatasi, seperti tumpang tindihnya regulasi, proses yang berbelit-belit, dan implementasi yang kurang optimal. Pendapat umum menunjukkan kebutuhan akan regulasi yang lebih komprehensif, sederhana, dan mudah diakses oleh TKI. Regulasi tersebut juga perlu mengakomodasi perkembangan teknologi dan dinamika global.
Isu Hukum yang Dihadapi TKI di Masa Mendatang
Isu hukum yang dihadapi TKI di masa mendatang diperkirakan akan semakin kompleks. Beberapa isu yang menjadi sorotan antara lain:
- Perlindungan hukum terhadap TKI di era digital, termasuk kejahatan siber dan penipuan online.
- Peningkatan kasus perdagangan orang yang melibatkan TKI.
- Perlindungan hukum bagi TKI yang bekerja di sektor informal.
- Akses terhadap keadilan dan mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif dan efisien.
- Perlindungan terhadap hak-hak dasar TKI, termasuk hak atas upah layak, kesehatan, dan keselamatan kerja.
Potensi Revisi UU Perlindungan TKI
Berdasarkan pendapat para ahli hukum, terdapat potensi revisi Undang-Undang yang berkaitan dengan perlindungan TKI. Revisi ini diharapkan dapat memperkuat perlindungan hukum, meningkatkan akses keadilan, dan menyesuaikan regulasi dengan perkembangan terkini. Beberapa poin penting yang mungkin direvisi antara lain:
- Penguatan sanksi bagi pelaku pelanggaran hak TKI.
- Peningkatan peran pemerintah dalam melindungi dan memberikan advokasi kepada TKI.
- Peningkatan kerjasama internasional untuk melindungi TKI di luar negeri.
- Penyederhanaan prosedur dan persyaratan untuk menjadi TKI.
- Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam proses penempatan TKI.
Peran Perspektif Ahli Hukum dalam Pembentukan Kebijakan TKI 2025
Perspektif ahli hukum sangat penting dalam membentuk kebijakan terkait TKI di tahun 2025. Para ahli dapat memberikan masukan dan rekomendasi yang berbasis hukum dan data empiris untuk memastikan kebijakan yang dibuat efektif dan berkeadilan. Keterlibatan aktif para ahli hukum dalam proses pembuatan kebijakan dapat mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan memastikan perlindungan yang optimal bagi TKI.
Perspektif Ahli Ekonomi tentang TKI 2025
Migrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan negara tujuan. Pada tahun 2025, dampak ini diperkirakan akan semakin kompleks dan dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perkembangan teknologi, perubahan kebijakan, dan dinamika global. Analisis ekonomi terhadap fenomena ini krusial untuk memahami potensi dan tantangan yang dihadapi.
Dampak ekonomi migrasi TKI bersifat multidimensi, memengaruhi berbagai sektor dan indikator ekonomi baik di Indonesia maupun negara penerima TKI. Analisis yang komprehensif perlu mempertimbangkan berbagai aspek, mulai dari remitansi hingga kontribusi TKI terhadap produktivitas di sektor formal dan informal.
Dampak Ekonomi Migrasi TKI terhadap Perekonomian Indonesia dan Negara Tujuan di Tahun 2025
Diperkirakan pada tahun 2025, remitansi TKI akan terus menjadi sumber devisa penting bagi Indonesia, berkontribusi pada peningkatan pendapatan nasional dan mengurangi angka kemiskinan di daerah asal TKI. Namun, potensi kehilangan sumber daya manusia terampil juga perlu diperhatikan. Di negara tujuan, TKI berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas di berbagai sektor, terutama sektor informal seperti domestik dan pertanian. Namun, potensi eksploitasi dan persaingan kerja dengan penduduk lokal juga menjadi perhatian. Perlu strategi yang tepat untuk memaksimalkan manfaat ekonomi migrasi TKI sambil meminimalkan dampak negatifnya.
Alur Remitansi TKI dan Dampaknya pada Perekonomian
Berikut ilustrasi alur remitansi TKI dan dampaknya:
Tahap | Deskripsi | Dampak Ekonomi |
---|---|---|
TKI Bekerja di Luar Negeri | TKI mendapatkan upah dari pekerjaan di luar negeri. | Meningkatkan pendapatan per kapita TKI. |
Remitansi | TKI mengirimkan sebagian penghasilannya ke Indonesia. | Meningkatkan devisa negara, meningkatkan konsumsi rumah tangga, dan investasi di daerah asal. |
Penggunaan Remitansi | Dana remitansi digunakan untuk berbagai keperluan, seperti konsumsi, pendidikan, kesehatan, dan investasi. | Meningkatkan permintaan barang dan jasa, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan mengurangi kemiskinan. |
Investasi | Sebagian remitansi dapat diinvestasikan dalam usaha produktif. | Meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. |
Potensi Peningkatan Kesejahteraan TKI dan Keluarga di Tahun 2025
Dengan peningkatan akses terhadap pelatihan keterampilan, perlindungan hukum yang lebih baik, dan fasilitasi akses permodalan, kesejahteraan TKI dan keluarga mereka di tahun 2025 berpotensi meningkat secara signifikan. Program-program pemerintah yang fokus pada peningkatan kualitas hidup TKI, seperti pelatihan vokasi dan akses kesehatan, akan memainkan peran penting dalam mencapai hal ini. Selain itu, peningkatan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi juga dapat membantu TKI terhubung dengan keluarga dan mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif.
Peran TKI dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia dan Negara Tujuan
TKI berperan penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui remitansi yang meningkatkan pendapatan nasional dan mengurangi kemiskinan. Di sisi lain, TKI juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi negara tujuan melalui peningkatan produktivitas di berbagai sektor, khususnya sektor informal. Namun, peran ini perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif seperti eksploitasi dan persaingan kerja yang tidak sehat.
Skenario Potensial Dampak Ekonomi TKI di Tahun 2025
Terdapat dua skenario potensial: skenario positif dan skenario negatif. Skenario positif menggambarkan peningkatan kesejahteraan TKI, peningkatan remitansi, dan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia dan negara tujuan. Ini dicapai melalui peningkatan perlindungan TKI, akses ke pelatihan dan pendidikan, dan kerjasama yang kuat antara pemerintah Indonesia dan negara tujuan. Sebaliknya, skenario negatif menggambarkan eksploitasi TKI, penurunan remitansi, dan dampak negatif terhadap perekonomian. Skenario ini dapat terjadi jika perlindungan TKI lemah, akses ke pelatihan dan pendidikan terbatas, dan kerjasama internasional kurang optimal.
Perspektif Ahli Sosiologi tentang TKI 2025
Migrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) telah dan akan terus membentuk lanskap sosial budaya, baik di Indonesia maupun di negara tujuan. Melihat ke tahun 2025, perlu analisis mendalam dari perspektif sosiologi untuk memahami dampaknya yang kompleks dan beragam. Analisis ini akan menelaah dampak sosial budaya migrasi TKI, adaptasi di negara tujuan, potensi permasalahan, peran keluarga, dan perubahan sosial yang mungkin terjadi.
Dampak Sosial Budaya Migrasi TKI terhadap Masyarakat Asal dan Negara Tujuan di Tahun 2025
Migrasi TKI berdampak signifikan pada masyarakat asal dan negara tujuan. Di Indonesia, remmitansi TKI berkontribusi pada perekonomian keluarga dan daerah asal, mengurangi angka kemiskinan, dan meningkatkan taraf hidup. Namun, meninggalkan anggota keluarga dapat menimbulkan permasalahan sosial seperti kehilangan peran orang tua atau pengasuh anak, serta potensi disintegrasi keluarga. Di negara tujuan, TKI berkontribusi pada perekonomian dengan mengisi lowongan pekerjaan, namun juga dapat memicu isu sosial seperti persaingan tenaga kerja lokal dan potensi konflik budaya. Diperkirakan pada tahun 2025, dampak positif remmitansi akan semakin terasa, namun perlu upaya mitigasi untuk mengurangi dampak negatif sosial yang mungkin timbul.
Adaptasi TKI di Negara Tujuan Berdasarkan Penelitian Ahli Sosiologi
Penelitian-penelitian sosiologi menunjukkan berbagai strategi adaptasi TKI di negara tujuan. Misalnya, penelitian oleh [Nama Ahli dan Judul Penelitian, Tahun] menunjukkan bahwa TKI sering membentuk komunitas etnis untuk mendapatkan dukungan sosial dan mengurangi rasa asing. Strategi adaptasi ini bervariasi tergantung faktor-faktor seperti jenis pekerjaan, lama tinggal, dan tingkat pendidikan. Penelitian lain, [Nama Ahli dan Judul Penelitian, Tahun], menekankan pentingnya akses informasi dan dukungan pemerintah untuk mempermudah proses adaptasi. Diperkirakan pada tahun 2025, akses informasi dan teknologi akan semakin memudahkan adaptasi TKI, namun tantangan integrasi ke dalam masyarakat lokal tetap akan ada.
Potensi Permasalahan Sosial yang Mungkin Dihadapi TKI di Masa Depan
Beberapa potensi permasalahan sosial yang mungkin dihadapi TKI di masa depan meliputi eksploitasi tenaga kerja, diskriminasi, masalah kesehatan mental, dan kesulitan mengakses layanan kesehatan dan hukum. Perubahan teknologi dan otomatisasi juga berpotensi mengurangi permintaan tenaga kerja migran di beberapa sektor. Meningkatnya kesadaran akan hak-hak pekerja migran dan regulasi yang lebih ketat di negara tujuan diharapkan dapat meminimalisir permasalahan ini di tahun 2025. Namun, perlu upaya proaktif dari pemerintah dan organisasi terkait untuk melindungi TKI dari eksploitasi dan diskriminasi.
Peran Keluarga dalam Mendukung Keberhasilan TKI
Dukungan keluarga sangat krusial bagi keberhasilan TKI. Keluarga dapat memberikan dukungan emosional, finansial, dan spiritual. Komunikasi yang baik antara TKI dan keluarga di tanah air dapat mengurangi stres dan meningkatkan rasa aman. Keluarga juga berperan penting dalam mengelola remitansi dan memastikan pemanfaatannya untuk kesejahteraan keluarga. Diharapkan pada tahun 2025, akses teknologi komunikasi yang lebih baik akan memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan dukungan yang diberikan.
Perubahan Sosial yang Mungkin Terjadi Akibat Migrasi TKI pada Tahun 2025
Migrasi TKI berpotensi memicu perubahan sosial yang signifikan. Perubahan ini bisa meliputi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan di daerah asal, perubahan struktur keluarga, dan pergeseran nilai dan norma sosial. Diperkirakan pada tahun 2025, migrasi TKI akan terus berkontribusi pada pembangunan ekonomi di Indonesia, namun perlu diimbangi dengan upaya untuk menjaga kesejahteraan sosial dan budaya masyarakat. Pengaruh globalisasi dan teknologi juga akan semakin membentuk pola migrasi dan dampaknya terhadap masyarakat.
Perkembangan Teknologi dan TKI di Tahun 2025
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah dan akan terus memainkan peran penting dalam kehidupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di masa depan. Tahun 2025 diproyeksikan sebagai tahun di mana pemanfaatan teknologi akan semakin intensif, baik untuk meningkatkan perlindungan, kesejahteraan, maupun efisiensi kerja TKI. Berikut ini beberapa poin penting terkait perkembangan teknologi dan dampaknya terhadap TKI di tahun 2025.
Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan TKI melalui Teknologi
Teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan TKI. Sistem pemantauan berbasis lokasi, misalnya, memungkinkan keluarga dan otoritas terkait untuk melacak keberadaan dan kondisi TKI secara real-time. Selain itu, platform digital dapat difungsikan sebagai pusat informasi dan layanan yang terintegrasi, menyediakan akses mudah ke informasi hukum, kesehatan, dan bantuan darurat.
Contoh Aplikasi Teknologi untuk Membantu TKI
Berbagai aplikasi teknologi dapat dirancang khusus untuk membantu TKI. Aplikasi pelacakan lokasi dengan fitur tombol darurat, misalnya, dapat memberikan rasa aman bagi TKI yang bekerja di lokasi terpencil. Aplikasi terjemahan bahasa instan dapat memfasilitasi komunikasi dengan pemberi kerja dan masyarakat setempat. Aplikasi keuangan digital yang aman dan mudah diakses juga dapat membantu TKI dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien.
- Aplikasi pelacakan lokasi dengan fitur tombol darurat.
- Aplikasi terjemahan bahasa instan.
- Aplikasi keuangan digital.
- Platform pendidikan online untuk peningkatan keterampilan.
Potensi Pemanfaatan Teknologi dalam Mengatasi Permasalahan TKI
Teknologi berpotensi besar dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi TKI, seperti penipuan perekrutan, eksploitasi, dan kesulitan akses informasi. Sistem verifikasi digital untuk agen penyalur TKI dapat mengurangi risiko penipuan. Platform pengaduan online yang aman dan terenkripsi dapat memberikan saluran yang mudah diakses bagi TKI untuk melaporkan pelanggaran hak mereka. Sistem manajemen kontrak digital yang transparan dapat mencegah terjadinya eksploitasi.
Permasalahan | Solusi Teknologi |
---|---|
Penipuan Perekrutan | Sistem verifikasi digital agen penyalur |
Eksploitasi | Sistem manajemen kontrak digital transparan |
Kesulitan Akses Informasi | Platform informasi dan layanan terintegrasi |
Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Teknologi bagi TKI
Penggunaan teknologi bagi TKI memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif meliputi peningkatan akses informasi, perlindungan yang lebih baik, kemudahan dalam mengelola keuangan, dan peningkatan kesempatan kerja. Namun, dampak negatif juga perlu dipertimbangkan, seperti potensi kecanduan teknologi, kesenjangan digital, dan potensi penyalahgunaan data pribadi.
Perubahan Cara Kerja dan Kehidupan TKI di Masa Depan
Teknologi diperkirakan akan mengubah cara kerja dan kehidupan TKI secara signifikan di masa depan. Peningkatan otomatisasi dalam beberapa sektor dapat menyebabkan perubahan permintaan tenaga kerja. Di sisi lain, teknologi juga membuka peluang baru bagi TKI untuk mengakses pekerjaan yang lebih beragam dan terhubung dengan pasar global. Penting untuk mempersiapkan TKI dengan keterampilan digital yang memadai agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan ini.
Pertanyaan Umum Seputar TKI di Tahun 2025
Berikut ini beberapa pertanyaan umum terkait Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di tahun 2025 dan jawabannya, yang memberikan gambaran mengenai perkembangan dan tantangan yang dihadapi sektor ini.
Perubahan Signifikan Kebijakan TKI Tahun 2025
Diperkirakan kebijakan TKI tahun 2025 akan lebih fokus pada peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja migran Indonesia. Hal ini meliputi peningkatan pengawasan penempatan, peningkatan akses terhadap pelatihan dan pendidikan vokasi sebelum keberangkatan, serta perlindungan hukum yang lebih kuat bagi TKI di negara tujuan. Kemungkinan besar akan ada peningkatan kerjasama bilateral dengan negara-negara tujuan untuk memastikan standar perlindungan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, Indonesia mungkin akan menegosiasikan perjanjian kerja sama yang lebih komprehensif yang mencakup aspek perlindungan sosial, kesehatan, dan akses keadilan bagi TKI.
Pengaruh Teknologi terhadap Kehidupan dan Pekerjaan TKI
Teknologi akan memainkan peran signifikan dalam kehidupan dan pekerjaan TKI di tahun 2025. Platform digital akan semakin banyak digunakan untuk proses penempatan, pelatihan, dan komunikasi antara TKI, agen penempatan, dan keluarga di Indonesia. Teknologi juga dapat meningkatkan akses TKI terhadap informasi mengenai hak-hak mereka, peraturan di negara tujuan, dan layanan dukungan. Namun, tantangannya adalah kesenjangan digital dan literasi digital yang masih perlu diatasi untuk memastikan semua TKI dapat memanfaatkan teknologi secara efektif. Sebagai contoh, aplikasi mobile yang memberikan informasi real-time tentang hak dan kewajiban TKI, serta fasilitas pengaduan online, dapat membantu meningkatkan perlindungan mereka.
Tantangan Terbesar TKI di Tahun 2025 dan Solusinya
Tantangan terbesar yang dihadapi TKI di tahun 2025 kemungkinan masih berpusat pada isu perlindungan, kesejahteraan, dan akses keadilan. Permasalahan eksploitasi, pelecehan, dan diskriminasi masih mungkin terjadi. Solusinya meliputi peningkatan pengawasan dan penegakan hukum, peningkatan kapasitas lembaga perlindungan TKI, serta kerjasama yang lebih kuat antara pemerintah Indonesia dan negara tujuan. Selain itu, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan bagi TKI juga sangat penting. Sebagai contoh, pemberdayaan organisasi masyarakat sipil di negara tujuan yang dapat memberikan bantuan hukum dan advokasi kepada TKI yang mengalami permasalahan dapat menjadi solusi efektif.
Peran Pemerintah dalam Melindungi Hak-Hak TKI Tahun 2025
Peran pemerintah Indonesia dalam melindungi hak-hak TKI di tahun 2025 akan semakin krusial. Pemerintah perlu memperkuat regulasi, meningkatkan pengawasan penempatan, dan memastikan akses TKI terhadap layanan perlindungan yang memadai. Kerjasama internasional yang efektif dengan negara tujuan juga sangat penting. Pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas lembaga-lembaga yang bertanggung jawab atas perlindungan TKI, seperti Kantor Perwakilan Indonesia di luar negeri dan Kementerian Ketenagakerjaan. Sebagai contoh, peningkatan investasi dalam pelatihan dan pendidikan bagi petugas perlindungan TKI di luar negeri akan meningkatkan efektivitas perlindungan mereka.
Kontribusi TKI terhadap Perekonomian Indonesia dan Negara Tujuan Tahun 2025
TKI akan terus memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan negara tujuan di tahun 2025. Remitansi yang dikirim TKI ke Indonesia akan tetap menjadi sumber devisa penting. Di negara tujuan, TKI akan terus mengisi kebutuhan tenaga kerja di berbagai sektor, terutama sektor informal. Namun, kontribusi ini perlu dikelola secara berkelanjutan dan memastikan bahwa TKI mendapatkan upah dan kondisi kerja yang layak, serta mendapatkan perlindungan yang memadai. Sebagai contoh, program pemberdayaan ekonomi bagi TKI purna tugas dapat meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian Indonesia setelah kembali ke tanah air.