Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 Penetapan dan Perbedaannya

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 Berdasarkan Keputusan Pemerintah

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 – Penetapan tanggal Idul Fitri 1446 H / 2025 M di Indonesia dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama dengan mempertimbangkan dua metode utama, yaitu hisab dan rukyat. Proses ini melibatkan sidang isbat yang melibatkan para ahli falak, tokoh agama, dan perwakilan ormas Islam.

Isi

Menentukan tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 memang penting untuk mempersiapkan momen spesial ini. Tentu, perencanaan liburan juga tak kalah krusial, apalagi dengan mengetahui jadwal resmi libur dari pemerintah. Untuk informasi lengkap mengenai Libur Idul Fitri Kemenag 2025 , segera cek situs tersebut. Dengan begitu, kamu bisa merencanakan perjalanan mudik atau liburan sesuai dengan tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 yang telah ditentukan, agar momen silaturahmi berjalan lancar dan menyenangkan.

Penetapan Tanggal Idul Fitri 2025 oleh Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia akan menetapkan tanggal Idul Fitri 2025 berdasarkan hasil sidang isbat yang mempertimbangkan data hisab dan hasil rukyatul hilal. Sidang ini akan mempertimbangkan laporan dari berbagai lokasi di Indonesia. Tanggal pasti akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah beberapa hari sebelum hari H.

Proses Penetapan Tanggal Idul Fitri: Peran Kementerian Agama dan Sidang Isbat

Kementerian Agama berperan sentral dalam proses penetapan tanggal Idul Fitri. Kementerian ini mengumpulkan data hisab dari berbagai lembaga dan melakukan koordinasi dengan seluruh Kantor Kementerian Agama di daerah untuk mendapatkan laporan rukyatul hilal. Data-data tersebut kemudian dibahas dalam sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama. Keputusan sidang isbat bersifat final dan mengikat.

Menentukan tanggal takbiran Idul Fitri 2025 memang perlu ketelitian, mengingat perbedaan metode hisab. Untuk mempersiapkan diri menyambut hari kemenangan, simak informasi lengkap mengenai Hari Raya 2025 Idul Fitri yang meliputi berbagai aspek, mulai dari sejarah hingga tradisi. Dengan informasi yang komprehensif ini, kita dapat menentukan tanggal takbiran Idul Fitri 2025 dengan lebih bijak dan merayakannya dengan penuh makna.

Semoga perencanaan tanggal takbiran Idul Fitri 2025 kita berjalan lancar.

Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat dalam Penentuan Tanggal

Metode hisab dan rukyat merupakan dua pendekatan berbeda dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Syawal. Metode hisab menggunakan perhitungan astronomis untuk memprediksi posisi bulan, sementara metode rukyat mengandalkan pengamatan langsung hilal (bulan sabit muda) setelah matahari terbenam.

Tabel Perbandingan Metode Hisab dan Rukyat

Metode Cara Penentuan Keunggulan Kelemahan
Hisab Perhitungan astronomis posisi bulan Akurat, objektif, dan dapat diprediksi sebelumnya Mungkin tidak selalu sesuai dengan realita pengamatan
Rukyat Pengamatan langsung hilal Sesuai dengan realita pengamatan, lebih valid secara syariat bagi sebagian ulama Subjektif, bergantung pada kondisi cuaca dan kemampuan pengamat, hasilnya bisa bervariasi antar lokasi

Ilustrasi Perbedaan Metode Hisab dan Rukyat

Ilustrasi visual dapat menggambarkan perbedaan ini. Bayangkan sebuah diagram lingkaran yang mewakili bumi. Metode hisab digambarkan sebagai garis kalkulasi yang akurat memprediksi posisi bulan (misalnya, di posisi 2 derajat dari matahari). Sedangkan metode rukyat digambarkan sebagai sebuah titik pengamatan di permukaan bumi, dimana pengamat secara visual mencoba melihat hilal. Keberhasilan pengamatan rukyat bergantung pada faktor-faktor seperti ketinggian hilal di atas ufuk, kondisi cuaca (awan, polusi udara), dan ketajaman penglihatan pengamat. Ketidakpastian dalam rukyat inilah yang membedakannya dengan kepastian perhitungan hisab.

Perbedaan Tanggal Takbiran di Berbagai Daerah di Indonesia: Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Penentuan tanggal Idul Fitri, dan karenanya tanggal takbiran, di Indonesia seringkali menunjukkan variasi antar daerah. Perbedaan ini bukan semata-mata perbedaan waktu, melainkan juga dipengaruhi oleh metode penentuan awal bulan Syawal yang beragam, serta perbedaan interpretasi atas kriteria-kriteria hisab dan rukyat.

Variasi ini menimbulkan dinamika sosial keagamaan yang menarik untuk dikaji, mengingat pentingnya Idul Fitri sebagai hari raya besar bagi umat Islam di Indonesia. Pemahaman atas faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut dapat meningkatkan toleransi dan saling pengertian antar umat beragama di berbagai wilayah.

Faktor-Faktor Penyebab Perbedaan Tanggal Takbiran

Beberapa faktor utama berkontribusi pada perbedaan potensial tanggal takbiran Idul Fitri 2025 di berbagai provinsi di Indonesia. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh perbedaan pendekatan dalam penentuan awal bulan Syawal, yaitu melalui metode hisab dan rukyat.

  • Metode Hisab: Metode ini menggunakan perhitungan astronomis untuk menentukan posisi bulan. Berbagai macam metode hisab dengan parameter dan kriteria yang berbeda dapat menghasilkan hasil yang sedikit berbeda.
  • Metode Rukyat: Metode ini mengandalkan pengamatan hilal (bulan sabit muda) secara langsung. Keberhasilan rukyat sangat bergantung pada kondisi cuaca dan kemampuan pengamat, sehingga hasil observasi dapat bervariasi antar lokasi.
  • Interpretasi Kriteria: Meskipun menggunakan metode yang sama, perbedaan interpretasi terhadap kriteria ketinggian hilal, lebar hilal, dan visibilitasnya dapat menghasilkan perbedaan kesimpulan tentang awal bulan Syawal.
  • Wilayah Geografis: Perbedaan waktu terbit dan terbenamnya matahari di berbagai wilayah Indonesia juga memengaruhi waktu pengamatan hilal dan potensi perbedaan hasil rukyat.

Peta Potensial Perbedaan Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Berikut ini gambaran umum potensi perbedaan tanggal takbiran, perlu diingat bahwa ini merupakan prediksi dan dapat berubah berdasarkan keputusan resmi pemerintah atau organisasi keagamaan masing-masing daerah. Peta hipotetis berikut menggambarkan perbedaan potensial, bukan peta yang mencerminkan situasi pasti.

Ilustrasi Peta (Deskripsi): Bayangkan peta Indonesia. Secara umum, kemungkinan perbedaan tanggal takbiran akan lebih terlihat di daerah-daerah yang memiliki perbedaan waktu yang signifikan, seperti antara Sumatera dan Jawa. Wilayah timur Indonesia berpotensi merayakan Idul Fitri sehari lebih lambat dibandingkan wilayah barat Indonesia. Namun, variasi ini juga dipengaruhi oleh keputusan pemerintah daerah dan organisasi keagamaan setempat. Warna-warna berbeda pada peta hipotetis ini akan merepresentasikan potensi perbedaan tanggal takbiran, misalnya, warna hijau untuk tanggal 1 Syawal berdasarkan hisab MABIMS, biru untuk tanggal yang sama berdasarkan rukyat, dan kuning untuk potensi perbedaan tanggal.

Daftar Provinsi dan Tanggal Takbiran yang Diperkirakan (Hipotetis)

Tabel berikut merupakan gambaran hipotetis dan bukan data pasti. Tanggal takbiran yang sebenarnya akan diumumkan oleh pemerintah atau organisasi keagamaan setempat menjelang Idul Fitri. Informasi ini perlu diverifikasi dari sumber terpercaya seperti Kementerian Agama Republik Indonesia atau organisasi keagamaan di masing-masing provinsi.


Provinsi Tanggal Takbiran (Potensial) Sumber (Hipotetis)
Jawa Barat 29 Ramadhan 1446 H Keputusan Pemerintah Daerah
Sumatera Utara 30 Ramadhan 1446 H Pengamatan Hilal Lokal
Papua 30 Ramadhan 1446 H Pengamatan Hilal Lokal
DI Yogyakarta 29 Ramadhan 1446 H Keputusan Pemerintah Daerah

Perbandingan Potensial Tanggal Takbiran di Jawa dan Sumatera

Sebagai contoh, Jawa dan Sumatera, meskipun berdekatan secara geografis, berpotensi memiliki perbedaan tanggal takbiran. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan waktu, metode penentuan awal bulan Syawal yang digunakan oleh masing-masing wilayah, serta perbedaan interpretasi atas kriteria-kriteria hisab dan rukyat. Di Jawa, penggunaan metode hisab mungkin lebih dominan di beberapa daerah, sementara di Sumatera, penggunaan rukyat mungkin lebih diutamakan di daerah lain. Hal ini akan berdampak pada potensi perbedaan penetapan tanggal 1 Syawal, sehingga perbedaan tanggal takbiran pun berpotensi terjadi.

Menentukan tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 memang penting bagi umat muslim, terutama dalam menentukan awal perayaan. Untuk mengetahui lebih detail mengenai penetapan 1 Syawal versi Nahdlatul Ulama, silahkan kunjungi halaman Hari Raya Idul Fitri 2025 Nahdlatul Ulama untuk informasi lengkapnya. Dengan begitu, persiapan menyambut Idul Fitri 2025, termasuk menentukan tanggal Takbiran, dapat dilakukan dengan lebih matang dan tepat.

Sejarah dan Tradisi Takbiran Idul Fitri

Tradisi takbiran Idul Fitri merupakan bagian integral dari perayaan hari raya umat Islam di Indonesia. Praktik ini telah berlangsung selama berabad-abad, mengalami perkembangan dan variasi seiring perjalanan waktu dan pengaruh budaya lokal. Pemahaman mendalam mengenai sejarah dan beragam bentuk tradisi takbiran memberikan wawasan yang kaya tentang identitas keagamaan dan kultural bangsa Indonesia.

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 masih menjadi perbincangan hangat, menentukannya sangat bergantung pada hasil hisab dan rukyat. Untuk memastikan penetapan tanggal tersebut, kita perlu mengetahui terlebih dahulu berapa derajat hilal Idul Fitri 2025. Informasi ini krusial karena menjadi acuan utama dalam menentukan kapan tepatnya kita merayakan Idul Fitri dan tentunya tanggal Takbiran.

Dengan demikian, persiapan menyambut hari kemenangan pun dapat dilakukan dengan lebih matang dan khusyuk.

Sejarah Takbiran di Indonesia

Sejarah takbiran di Indonesia terkait erat dengan penyebaran agama Islam di Nusantara. Takbir, sebagai ungkapan pujian dan syukur kepada Allah SWT, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ibadah umat Islam sejak awal perkembangannya. Di Indonesia, tradisi takbiran berkembang secara organik, beradaptasi dengan kebudayaan lokal dan berintegrasi dengan perayaan Idul Fitri. Awalnya, takbir mungkin dilakukan secara individual atau dalam lingkup keluarga. Namun, seiring waktu, tradisi ini berkembang menjadi perayaan komunal yang meriah, melibatkan seluruh masyarakat.

Makna dan Tujuan Takbiran

Takbiran memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam. Secara spiritual, takbir merupakan bentuk ibadah yang mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan rahmat Allah SWT selama bulan Ramadan dan menyambut datangnya Idul Fitri. Ucapan “Allahu Akbar” mengingatkan kita akan kebesaran Allah SWT dan menumbuhkan kesadaran akan kehadiran-Nya. Secara sosial, takbiran memperkuat rasa persaudaraan dan kekompakan di antara umat Islam. Perayaan bersama menciptakan suasana kegembiraan dan solidaritas yang menghangatkan hubungan antar sesama.

Variasi Tradisi Takbiran di Berbagai Daerah, Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Tradisi takbiran di Indonesia menunjukkan keberagaman yang menarik. Di beberapa daerah, takbiran dilakukan secara sederhana di masjid atau mushola. Di daerah lain, takbiran dirayakan dengan arak-arakan keliling kampung menggunakan kendaraan bermotor atau secara berjalan kaki, seringkali diiringi musik tradisional dan nyanyian religius. Ada pula daerah yang mengadakan takbiran dengan pertunjukan seni budaya lokal, menciptakan suasana perayaan yang unik dan berwarna.

  • Di Jawa, misalnya, takbiran sering diiringi gamelan.
  • Di Sumatera, takbiran bisa dilakukan dengan penggunaan bedug raksasa.
  • Di daerah lain, tradisi takbiran bisa berupa doa bersama di lapangan terbuka.

Kutipan Mengenai Sejarah Takbiran

“Tradisi takbiran di Indonesia merupakan perpaduan antara ajaran Islam dan budaya lokal yang telah berlangsung selama berabad-abad, mencerminkan akulturasi budaya yang dinamis dan harmonis.” – (Sumber: Buku Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, Penulis: [Nama Penulis dan Penerbit])

Suasana Perayaan Takbiran Idul Fitri

Suasana perayaan takbiran Idul Fitri di Indonesia sangat meriah dan penuh semangat. Suara takbir berkumandang di seluruh penjuru kampung, menciptakan suasana yang sakral dan mengingatkan akan kebesaran Allah SWT. Jalanan dipenuhi orang-orang yang berpartisipasi dalam arak-arakan takbiran, menunjukkan semangat kebersamaan dan kegembiraan. Keluarga-keluarga berkumpul, saling berbagi ucapan selamat Idul Fitri, dan menikmati hidangan khas Idul Fitri. Aspek budaya dan sosial sangat kental dalam perayaan ini, menunjukkan keharmonisan antara iman dan budaya lokal.

Tata Cara Pelaksanaan Takbiran Idul Fitri yang Benar

Takbiran Idul Fitri merupakan amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Islam untuk menyambut hari raya Idul Fitri. Pelaksanaan takbiran memiliki tata cara yang dianjurkan agar ibadah ini lebih khusyuk dan sesuai dengan ajaran Islam. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan takbiran Idul Fitri yang benar.

Menentukan tanggal pasti Takbiran Idul Fitri 2025 memang perlu ketelitian, mengingat perbedaan metode hisab. Setelah mengetahui tanggalnya, hal penting berikutnya adalah mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Untuk mengetahui Jadwal Sholat Idul Fitri 2025 Jam Berapa di daerah Anda, silahkan cek informasinya. Dengan demikian, kita bisa merencanakan ibadah dengan lebih matang dan khusyuk, sehingga perayaan Idul Fitri 2025 bisa dijalani dengan penuh makna, dimulai dari menentukan tanggal Takbiran Idul Fitri 2025 yang tepat.

Pelaksanaan Takbiran Idul Fitri Sesuai Ajaran Islam

Takbir Idul Fitri dilakukan untuk mengagungkan Allah SWT dan mensyukuri nikmat-Nya atas selesainya ibadah puasa Ramadhan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara berjamaah di masjid atau mushola, maupun secara mandiri di rumah. Hukumnya sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan.

Pelaksanaan Takbiran Berjamaah dan Mandiri

Takbiran berjamaah biasanya dilakukan di masjid atau mushola setelah shalat Maghrib pada malam Idul Fitri. Imam memimpin jamaah dalam membaca takbir dan doa. Sementara takbiran mandiri dapat dilakukan di rumah, baik secara individual maupun bersama keluarga. Khusyuk dan khidmat dalam melafalkan takbir merupakan hal yang penting, baik secara berjamaah maupun mandiri.

Doa-Doa yang Umum Dibaca Saat Takbiran

Selain takbir, beberapa doa umum dibaca selama takbiran. Doa-doa ini dapat dipanjatkan setelah membaca takbir. Doa-doa tersebut biasanya berisi permohonan ampunan, keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT. Doa-doa tersebut dapat ditemukan dalam berbagai kitab doa atau referensi keagamaan lainnya. Contohnya, doa untuk memohon ampun atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan dan sepanjang tahun.

Poin-Poin Penting Saat Melaksanakan Takbiran

  • Bersihkan diri dan niatkan ibadah sebelum memulai takbiran.
  • Berpakaian yang bersih dan rapi.
  • Membaca takbir dengan khusyuk dan tartil.
  • Berjamaah di masjid atau mushola jika memungkinkan.
  • Menjaga ketertiban dan kesopanan selama takbiran.
  • Menggunakan suara yang tidak mengganggu ketertiban umum, terutama jika dilakukan di tempat umum.

Contoh Teks Takbir dan Terjemahannya

Teks Takbir Terjemahan
أَللَّٰهُ أَكْبَرُ أَللَّٰهُ أَكْبَرُ أَللَّٰهُ أَكْبَرُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّٰهُ وَاللَّٰهُ أَكْبَرُ أَللَّٰهُ أَكْبَرُ وَلِلَّٰهِ الْحَمْدُ Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.
أَللَّٰهُ أَكْبَرُ أَللَّٰهُ أَكْبَرُ أَللَّٰهُ أَكْبَرُ، اللَّٰهُ أَكْبَرُ وَ لِلَّٰهِ الْحَمْدُ Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan bagi Allah segala puji.

Hikmah dan Manfaat Takbiran Idul Fitri

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Takbiran Idul Fitri, amalan sunnah yang dilakukan menjelang hari raya, memiliki hikmah dan manfaat yang luas, baik secara spiritual maupun sosial. Kegiatan ini bukan sekadar seruan kebesaran Allah SWT, tetapi juga menjadi simbol syukur, persatuan, dan penguatan ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

Manfaat Spiritual Takbiran

Pelaksanaan takbir secara bersama-sama menumbuhkan rasa khusyu’ dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Suara takbir yang menggema menjadi pengingat akan kebesaran-Nya dan menguatkan kesadaran akan kefanaan dunia. Selain itu, takbiran juga menjadi sarana untuk menghibur hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Momen ini memberikan kesempatan untuk merenungkan nikmat dan rahmat yang telah diberikan-Nya.

Dampak Positif Takbiran bagi Kehidupan Bermasyarakat

Takbiran memiliki dampak positif yang signifikan dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatan ini membangun semangat kebersamaan dan kegotongroyongan di antara warga. Masyarakat berkumpul, bersama-sama mengucapkan takbir, saling menyapa, dan berbagi kegembiraan menyambut hari raya. Hal ini menciptakan suasana harmonis dan solidaritas yang tinggi di lingkungan masyarakat.

Pengukuhan Ukhuwah Islamiyah Melalui Takbiran

Takbiran berperan penting dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah. Kegiatan ini menyatukan umat Islam dari berbagai latar belakang dan menciptakan rasa persaudaraan yang kuat. Dalam pelaksanaan takbiran, terlihat kebersamaan dan kesetaraan di antara peserta, tanpa memperhatikan status sosial atau ekonomi. Contohnya, takbiran yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau di lingkungan perumahan mampu menyatukan warga dalam satu rasa kebersamaan dalam menyambut hari raya.

Ringkasan Manfaat Takbiran

  • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
  • Membangun rasa kebersamaan dan solidaritas sosial di masyarakat.
  • Meneguhkan ukhuwah Islamiyah dan mempererat tali persaudaraan antar umat muslim.

Tantangan dan Solusi Pelaksanaan Takbiran yang Baik dan Tertib

Meskipun memiliki banyak manfaat, pelaksanaan takbiran juga menghadapi beberapa tantangan, seperti potensi mengganggu ketertiban umum dan penggunaan suara yang berlebihan. Untuk itu, diperlukan solusi agar takbiran tetap khidmat dan tidak meresahkan masyarakat. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain adalah pengaturan waktu dan tempat takbiran, penggunaan alat musik yang tidak berisik, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang etika pelaksanaan takbiran.

Format Penulisan Tanggal Takbiran

Tanggal Takbiran Idul Fitri 2025

Penulisan tanggal takbiran Idul Fitri melibatkan dua sistem penanggalan, yaitu Hijriyah (Islam) dan Masehi (Gregorian). Penting untuk memahami kedua sistem ini dan bagaimana mengkonversinya untuk memastikan komunikasi yang efektif dan menghindari kesalahpahaman dalam menentukan tanggal perayaan Idul Fitri.

Format Penulisan Tanggal Takbiran

Tanggal takbiran umumnya dituliskan dalam dua format: tanggal bulan tahun Hijriyah dan tanggal bulan tahun Masehi. Format penulisan dapat bervariasi, namun yang terpenting adalah kejelasan dan kemudahan pemahaman. Berikut beberapa contoh penulisan:

  • 1 Syawal 1446 H / 29 Juni 2025 M
  • 29 Juni 2025 M / 1 Syawal 1446 H
  • 1 Syawal 1446 H (29 Juni 2025 M)
  • 29 Juni 2025 M (1 Syawal 1446 H)

Penulisan dapat disesuaikan dengan konteks dan preferensi, namun pastikan kedua sistem penanggalan tercantum agar tidak menimbulkan kebingungan.

Konversi Tanggal Hijriyah ke Masehi dan Sebaliknya

Konversi tanggal Hijriyah ke Masehi dan sebaliknya memerlukan perhitungan kalender yang spesifik. Aplikasi kalender berbasis digital atau situs web konversi tanggal online dapat memudahkan proses ini. Perlu diingat bahwa tahun kabisat dalam kalender Hijriyah dan Masehi berbeda, sehingga perhitungan manual cukup kompleks.

Sebagai contoh, untuk konversi dari Hijriyah ke Masehi, kita perlu mengetahui tahun, bulan, dan tanggal Hijriyah. Kemudian, menggunakan alat konversi, kita akan mendapatkan tanggal Masehi yang sesuai. Proses sebaliknya juga dilakukan dengan cara yang sama.

Tabel Format Penulisan Tanggal dan Contohnya

Format Contoh
Hijriyah kemudian Masehi 1 Syawal 1446 H / 29 Juni 2025 M
Masehi kemudian Hijriyah 29 Juni 2025 M / 1 Syawal 1446 H
Hijriyah (Masehi dalam kurung) 1 Syawal 1446 H (29 Juni 2025 M)
Masehi (Hijriyah dalam kurung) 29 Juni 2025 M (1 Syawal 1446 H)

Contoh Penulisan Undangan yang Berisi Informasi Tanggal Takbiran

Berikut contoh penulisan undangan yang menyertakan informasi tanggal takbiran:

Dengan hormat, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri Takbiran Idul Fitri 1446 H / 29 Juni 2025 M di Masjid Al-Barokah. Acara dimulai pukul 18.00 WIB.

About victory