Gambaran Umum TKI Ilegal di Arab Saudi 2025
TKI Ilegal Di Arab Saudi 2025 – Memprediksi jumlah pasti Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi pada tahun 2025 merupakan tantangan. Namun, dengan menganalisis tren migrasi dan kebijakan yang berlaku, kita dapat membuat perkiraan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi angka tersebut. Perlu diingat bahwa data ini bersifat estimasi dan memerlukan validasi lebih lanjut dari sumber resmi.
Perkiraan Jumlah dan Faktor Penyebab
Mengacu pada tren penurunan jumlah TKI ilegal dalam beberapa tahun terakhir berkat peningkatan pengawasan dan kerjasama bilateral Indonesia-Arab Saudi, diperkirakan jumlah TKI ilegal di Arab Saudi pada tahun 2025 akan berada di kisaran 50.000-75.000 orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Beberapa faktor berkontribusi terhadap angka ini, termasuk peningkatan penegakan hukum di kedua negara, program pemulangan sukarela, dan upaya pemerintah Indonesia dalam memberikan akses pada jalur migrasi yang resmi dan terlindungi.
Profil Umum TKI Ilegal di Arab Saudi
Secara umum, TKI ilegal di Arab Saudi cenderung memiliki profil sebagai berikut: usia produktif (25-45 tahun), berasal dari daerah pedesaan dengan akses informasi dan pendidikan terbatas, memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau di bawahnya, dan bekerja di sektor informal seperti pekerja rumah tangga, buruh bangunan, atau sektor pertanian.
Permasalahan TKI ilegal di Arab Saudi 2025 memang kompleks, memerlukan solusi komprehensif. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat program penempatan TKI di sektor pertanian Korea Selatan, yang terbilang lebih terstruktur. Informasi lebih lanjut mengenai program tersebut dapat Anda akses di sini: TKI Korea Sektor Pertanian 2025. Dengan mempelajari keberhasilan program tersebut, mungkin kita bisa menemukan solusi untuk mengurangi jumlah TKI ilegal di Arab Saudi 2025 dan memastikan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja migran Indonesia.
Perbandingan Jumlah TKI Ilegal di Arab Saudi
Tabel berikut membandingkan estimasi jumlah TKI ilegal di Arab Saudi pada beberapa tahun terakhir. Data ini bersifat estimasi dan dapat berbeda dengan data resmi dari pemerintah.
Tahun | Jumlah TKI Ilegal (Estimasi) | Persentase Perubahan |
---|---|---|
2020 | 150.000 | – |
2022 | 100.000 | -33.33% |
2025 (Proyeksi) | 62.500 | -37.5% |
Dampak Ekonomi terhadap Indonesia dan Arab Saudi
Keberadaan TKI ilegal di Arab Saudi memiliki dampak ekonomi yang kompleks. Bagi Indonesia, kehilangan potensi penerimaan pajak dan remitansi dari jalur resmi merupakan kerugian. Di sisi lain, remitansi dari TKI ilegal, meskipun tidak tercatat, tetap berkontribusi pada perekonomian di tingkat keluarga dan daerah asal. Bagi Arab Saudi, keberadaan TKI ilegal dapat menekan upah di sektor informal dan menimbulkan masalah sosial.
Tantangan dan Risiko yang Dihadapi TKI Ilegal
TKI ilegal di Arab Saudi menghadapi berbagai tantangan dan risiko, termasuk eksploitasi tenaga kerja (upah rendah, jam kerja panjang, tanpa hari libur), penipuan oleh agen penyalur ilegal, masalah hukum (penahanan, deportasi), dan kesulitan mengakses layanan kesehatan dan perlindungan sosial. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental para TKI.
Permasalahan TKI ilegal di Arab Saudi tahun 2025 memang kompleks, menuntut solusi komprehensif. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat kondisi TKI di negara lain, misalnya bagaimana kehidupan mereka di Korea Selatan? Anda bisa membaca lebih lanjut mengenai hal tersebut di Kehidupan TKI Di Korea Selatan 2025 untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Melihat perbedaan kondisi tersebut, kita dapat mempelajari strategi perlindungan dan pembinaan yang lebih efektif bagi TKI ilegal di Arab Saudi, agar mereka terhindar dari eksploitasi dan mendapatkan hak-haknya.
Penyebab Meningkatnya TKI Ilegal di Arab Saudi 2025
Peningkatan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi pada tahun 2025 merupakan isu kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor saling berkaitan. Memahami akar permasalahan ini krusial untuk merumuskan strategi pencegahan dan perlindungan yang efektif bagi para pekerja migran Indonesia.
Faktor Pendorong Peningkatan TKI Ilegal di Arab Saudi
Berbagai faktor mendorong peningkatan jumlah TKI ilegal di Arab Saudi. Faktor-faktor ini saling terkait dan membentuk sebuah sistem yang sulit diatasi jika hanya satu aspek yang dibenahi.
Permasalahan TKI ilegal di Arab Saudi 2025 memang kompleks, melibatkan berbagai faktor ekonomi dan sosial. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat potensi penghasilan di tempat lain, misalnya dengan mengecek informasi mengenai Gaji TKI Di Macau 2025 , yang mungkin bisa memberikan gambaran terkait peluang kerja yang lebih terjamin. Namun, perlu diingat bahwa kondisi TKI ilegal di Arab Saudi 2025 tetap memerlukan perhatian serius mengingat risiko dan kerentanan yang mereka hadapi.
- Prospek Pekerjaan yang Menjanjikan (Meskipun Berisiko): Meskipun penuh risiko, peluang mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi di Arab Saudi dibandingkan di Indonesia masih menjadi daya tarik utama. Banyak yang tergiur dengan janji gaji besar yang ditawarkan oleh agen penyalur ilegal, meskipun faktanya seringkali berbeda dengan kenyataan di lapangan.
- Kemudahan Akses Informasi yang Salah: Penyebaran informasi yang tidak akurat dan menyesatkan melalui media sosial dan jaringan informal turut berperan. Informasi yang dibumbui janji-janji manis seringkali menutupi risiko dan kesulitan yang dihadapi TKI ilegal.
- Kurangnya Kesempatan Kerja di Indonesia: Tingkat pengangguran dan terbatasnya lapangan pekerjaan di Indonesia, terutama di daerah-daerah tertentu, mendorong banyak warga untuk mencari nafkah di luar negeri, meskipun secara ilegal.
Peran Agen Penyalur Ilegal
Agen penyalur ilegal memainkan peran kunci dalam memfasilitasi keberangkatan TKI ilegal. Mereka beroperasi di luar hukum, memanfaatkan kerentanan ekonomi dan sosial para calon pekerja migran.
Permasalahan TKI ilegal di Arab Saudi 2025 memang kompleks, menyangkut berbagai aspek mulai dari perlindungan hukum hingga kesejahteraan mereka. Situasi ini seringkali membuat para TKI rentan terhadap berbagai risiko. Oleh karena itu, penting bagi calon TKI untuk memahami perlindungan yang tersedia, seperti asuransi. Jika kamu membutuhkan informasi mengenai klaim asuransi, silakan kunjungi Cara Klaim Asuransi Mitra TKI 2025 untuk panduan lengkapnya.
Dengan memahami hak-hak dan prosedur klaim, semoga para TKI, baik yang legal maupun yang sedang berupaya untuk mendapatkan legalitas, dapat terlindungi dari potensi kerugian finansial. Semoga langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi beban permasalahan TKI ilegal di Arab Saudi 2025.
- Pengurusan Dokumen Palsu: Agen ilegal menyediakan dokumen palsu atau membantu memalsukan dokumen perjalanan, visa, dan izin kerja.
- Pungutan Biaya Tinggi: Mereka membebankan biaya yang sangat tinggi kepada calon TKI, yang seringkali membuat para pekerja terlilit hutang.
- Jaringan yang Luas dan Terorganisir: Operasi mereka terkadang terorganisir dengan baik, melibatkan jaringan luas di Indonesia dan Arab Saudi.
Celah Hukum dan Kelemahan Sistem Pengawasan
Kelemahan dalam sistem pengawasan dan penegakan hukum di kedua negara turut berkontribusi pada permasalahan ini. Perlu adanya peningkatan kerjasama dan koordinasi yang lebih efektif.
- Kelemahan dalam Verifikasi Dokumen: Proses verifikasi dokumen di bandara dan pos pemeriksaan perbatasan terkadang masih lemah, memungkinkan TKI ilegal untuk lolos.
- Keterbatasan Sumber Daya Petugas Imigrasi: Petugas imigrasi di kedua negara seringkali menghadapi keterbatasan sumber daya dan pelatihan yang memadai.
- Koordinasi Antar Lembaga yang Kurang Optimal: Kurangnya koordinasi antara lembaga pemerintah terkait di Indonesia dan Arab Saudi menghambat upaya pencegahan dan penindakan.
Kebijakan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi
Kebijakan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi terkait TKI memiliki peran penting, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam mempengaruhi jumlah TKI ilegal. Perlu evaluasi dan penyempurnaan kebijakan yang ada.
Kasus TKI ilegal di Arab Saudi 2025 memang memprihatinkan, mengingatkan kita akan pentingnya jalur resmi bekerja di luar negeri. Sebagai alternatif, perlu dipertimbangkan untuk mencari peluang kerja di negara lain yang memiliki prosedur lebih terjamin, misalnya Malaysia. Sebelum memutuskan, ada baiknya mengetahui Persyaratan Jadi TKI Malaysia 2025 terlebih dahulu agar terhindar dari masalah hukum dan eksploitasi.
Dengan memahami persyaratan tersebut, kita dapat membandingkannya dengan risiko menjadi TKI ilegal di Arab Saudi 2025 dan memilih jalur yang paling aman dan menguntungkan.
- Pembatasan Kuota TKI Formal: Kebijakan pembatasan kuota TKI formal di Arab Saudi dapat mendorong peningkatan jumlah TKI ilegal karena permintaan pasar tenaga kerja tetap ada.
- Proses Pendaftaran dan Perekrutan yang Rumit: Proses pendaftaran dan perekrutan TKI formal yang rumit dan birokratis dapat mendorong calon TKI untuk memilih jalur ilegal yang lebih mudah.
- Kurangnya Perlindungan Hukum bagi TKI: Kurangnya perlindungan hukum bagi TKI baik formal maupun informal, membuat mereka rentan terhadap eksploitasi dan pelanggaran hak asasi manusia.
Faktor Ekonomi, Sosial, dan Politik yang Mendorong Migrasi Ilegal
Migrasi ilegal ke Arab Saudi merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, dan politik yang saling terkait.
Masalah TKI ilegal di Arab Saudi 2025 masih menjadi perhatian serius. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya mungkin karena kurangnya pemahaman mengenai perbedaan peran dan perlindungan antara TKI dan TKW. Untuk lebih memahami perbedaan tersebut, silakan kunjungi Perbedaan TKI Dan Tkw Adalah 2025 untuk informasi lebih lanjut. Dengan memahami perbedaan ini, diharapkan dapat mengurangi angka TKI ilegal di Arab Saudi 2025 dan memberikan perlindungan lebih baik bagi para pekerja migran Indonesia.
- Faktor Ekonomi: Kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi yang lebar di Indonesia mendorong banyak warga untuk mencari penghasilan di luar negeri.
- Faktor Sosial: Adanya jaringan sosial dan budaya yang menghubungkan Indonesia dan Arab Saudi memudahkan migrasi, baik legal maupun ilegal.
- Faktor Politik: Stabilitas politik dan keamanan di kedua negara turut mempengaruhi arus migrasi. Ketidakpastian politik di dalam negeri dapat mendorong migrasi.
Dampak TKI Ilegal di Arab Saudi 2025
Keberadaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi pada tahun 2025, diprediksi akan menimbulkan dampak yang kompleks dan meluas, meliputi aspek sosial budaya, hukum dan politik, serta citra internasional Indonesia. Analisis dampak ini penting untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam melindungi TKI dan menjaga hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi.
Dampak Sosial Budaya TKI Ilegal di Arab Saudi
Keberadaan TKI ilegal berdampak signifikan pada masyarakat setempat dan TKI itu sendiri. Di satu sisi, mereka seringkali mengisi lowongan pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja murah, namun di sisi lain, kondisi kerja yang tidak terjamin dan eksploitasi tenaga kerja kerap terjadi. Hal ini dapat menimbulkan masalah sosial seperti kemiskinan, perselisihan antar komunitas, dan potensi peningkatan angka kriminalitas di kalangan TKI ilegal. Sementara itu, bagi masyarakat Arab Saudi, adanya TKI ilegal dapat memicu perubahan sosial budaya yang kompleks, terutama terkait dengan interaksi antar budaya dan potensi konflik sosial. Integrasi yang kurang baik dapat memicu stigma dan diskriminasi terhadap TKI ilegal.
Dampak Hukum dan Politik Keberadaan TKI Ilegal
Bagi Indonesia, keberadaan TKI ilegal di Arab Saudi menimbulkan tantangan hukum dan politik yang besar. Pemerintah Indonesia menghadapi kesulitan dalam memberikan perlindungan hukum dan bantuan kepada TKI ilegal yang mengalami masalah, karena status mereka yang tidak legal. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan diplomatik antara Indonesia dan Arab Saudi, khususnya jika terjadi pelanggaran HAM terhadap TKI ilegal. Di sisi Arab Saudi, keberadaan TKI ilegal menimbulkan masalah terkait penegakan hukum dan imigrasi. Mereka seringkali bekerja di sektor informal, menimbulkan persaingan tidak sehat dengan pekerja lokal dan kesulitan dalam pengawasan dan pengaturan ketenagakerjaan.
Pendapat Pakar Mengenai Dampak TKI Ilegal di Arab Saudi
“Keberadaan TKI ilegal di Arab Saudi merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi multi-sektoral. Perlu kerjasama yang kuat antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, serta organisasi internasional, untuk melindungi hak-hak TKI dan mencegah eksploitasi,”
kata Prof. Dr. Budi Santoso, pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (Contoh nama dan universitas, data perlu diverifikasi). Beliau menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan penegakan hukum di kedua negara untuk mengatasi permasalahan ini.
Dampak Terhadap Citra Indonesia di Mata Internasional
Keberadaan TKI ilegal di Arab Saudi dapat berdampak negatif pada citra Indonesia di mata internasional. Kasus-kasus pelanggaran HAM, eksploitasi, dan kriminalitas yang melibatkan TKI ilegal dapat melemahkan reputasi Indonesia sebagai negara yang mengutamakan perlindungan warga negaranya di luar negeri. Hal ini dapat berdampak pada hubungan diplomatik dan kerjasama internasional di berbagai bidang.
Dampak Ekonomi TKI Ilegal bagi Indonesia dan Arab Saudi
- Dampak Negatif bagi Indonesia: Hilangnya potensi penerimaan devisa negara karena remitansi yang tidak tercatat, meningkatnya beban biaya repatriasi TKI ilegal yang mengalami masalah, potensi penurunan citra Indonesia di mata internasional.
- Dampak Positif bagi Indonesia (Potensial, jika dikelola dengan baik): Remitansi yang masuk ke Indonesia (meskipun tidak tercatat), peningkatan permintaan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi (jika dilegalkan).
- Dampak Negatif bagi Arab Saudi: Persaingan tidak sehat di pasar kerja, potensi peningkatan kriminalitas, kesulitan dalam pengawasan dan pengaturan ketenagakerjaan.
- Dampak Positif bagi Arab Saudi (Potensial, jika dikelola dengan baik): Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu dengan biaya yang lebih rendah.
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan TKI Ilegal di Arab Saudi 2025
Meningkatnya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan strategi komprehensif dari berbagai pihak. Permasalahan ini tidak hanya berdampak negatif bagi para TKI sendiri, tetapi juga berimplikasi pada hubungan bilateral Indonesia-Arab Saudi dan citra Indonesia di mata internasional. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan TKI ilegal memerlukan kerjasama yang kuat antara pemerintah Indonesia, pemerintah Arab Saudi, lembaga internasional, dan juga peran aktif masyarakat.
Strategi Pemerintah Indonesia dalam Mengurangi TKI Ilegal di Arab Saudi
Pemerintah Indonesia perlu menerapkan strategi multi-sektoral untuk menekan angka TKI ilegal. Hal ini meliputi peningkatan pengawasan dan penegakan hukum di dalam negeri, penyediaan informasi yang transparan dan akurat mengenai prosedur penempatan TKI formal, serta peningkatan perlindungan dan pembinaan bagi TKI yang sudah berada di Arab Saudi. Selain itu, perlu adanya kerjasama yang intensif dengan pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan dan pemulangan TKI ilegal.
Diagram Alur Pencegahan dan Penanggulangan TKI Ilegal
Berikut ini adalah diagram alur yang menggambarkan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan TKI ilegal di Arab Saudi. Diagram ini menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antar lembaga dan negara.
- Pencegahan: Sosialisasi dan edukasi kepada calon TKI mengenai prosedur penempatan TKI formal dan bahaya menjadi TKI ilegal.
- Pencegahan: Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap sindikat perdagangan manusia yang memfasilitasi TKI ilegal.
- Deteksi: Kerja sama intelijen antara Indonesia dan Arab Saudi untuk mendeteksi keberadaan TKI ilegal.
- Penanggulangan: Pemberian perlindungan dan bantuan hukum bagi TKI ilegal yang menjadi korban eksploitasi.
- Penanggulangan: Fasilitasi proses pemulangan dan reintegrasi bagi TKI ilegal ke Indonesia.
- Rehabilitasi: Pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan ekonomi bagi TKI ilegal yang telah dipulangkan.
Peran Pemerintah Arab Saudi dalam Menangani Masalah TKI Ilegal
Pemerintah Arab Saudi memiliki peran penting dalam penanganan TKI ilegal. Hal ini meliputi penegakan hukum terhadap pemberi kerja yang mempekerjakan TKI ilegal, penyediaan mekanisme pelaporan dan perlindungan bagi TKI yang mengalami eksploitasi, serta kerjasama dengan pemerintah Indonesia dalam proses pemulangan TKI ilegal. Program amnesti bagi pekerja asing ilegal yang pernah dilakukan oleh Arab Saudi juga merupakan contoh nyata peran aktif mereka.
Peran Lembaga-Lembaga Internasional dalam Membantu Mengatasi Masalah TKI Ilegal
Lembaga-lembaga internasional seperti ILO (International Labour Organization) dan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) dapat berperan dalam memberikan bantuan teknis dan advokasi bagi TKI ilegal. ILO dapat membantu dalam hal penegakan standar kerja yang layak, sementara UNHCR dapat memberikan perlindungan bagi TKI yang menjadi pengungsi atau korban perdagangan manusia. Bantuan pendanaan dan program-program peningkatan kapasitas juga dapat diberikan oleh lembaga-lembaga internasional ini.
Peningkatan Kerja Sama Antara Indonesia dan Arab Saudi dalam Mengatasi Masalah TKI Ilegal
- Penguatan perjanjian bilateral: Perlu adanya revisi dan penguatan perjanjian bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi yang mengatur tentang penempatan dan perlindungan TKI.
- Peningkatan mekanisme komunikasi: Diperlukan peningkatan komunikasi dan koordinasi antara kedua negara dalam hal pengawasan, deteksi, dan penanggulangan TKI ilegal.
- Peningkatan kapasitas: Kerjasama dalam peningkatan kapasitas petugas imigrasi dan penegak hukum di kedua negara.
- Pembentukan tim gabungan: Pembentukan tim gabungan untuk menangani kasus-kasus TKI ilegal secara efektif dan efisien.
- Pertukaran informasi: Pertukaran informasi secara rutin mengenai perkembangan situasi TKI di Arab Saudi.
Perlindungan dan Pemulangan TKI Ilegal di Arab Saudi 2025
Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi merupakan isu kompleks yang memerlukan penanganan serius. Di tahun 2025, upaya perlindungan dan pemulangan TKI ilegal tetap menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia. Artikel ini akan membahas mekanisme perlindungan yang tersedia, proses pemulangan, tantangan yang dihadapi, peran KBRI, serta program rehabilitasi dan reintegrasi bagi TKI ilegal setelah kembali ke Indonesia.
Mekanisme Perlindungan TKI Ilegal di Arab Saudi
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Arab Saudi, menyediakan berbagai mekanisme perlindungan bagi TKI ilegal. Perlindungan ini meliputi akses bantuan hukum, penyediaan tempat penampungan sementara, dan bantuan medis darurat. Meskipun status ilegal menyulitkan akses layanan, upaya diplomasi dan kerjasama dengan otoritas setempat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka.
Proses Pemulangan TKI Ilegal ke Indonesia
Pemulangan TKI ilegal ke Indonesia melibatkan beberapa tahapan, mulai dari identifikasi dan pendataan, pengurusan dokumen perjalanan, hingga proses repatriasi. Tantangan utama dalam proses ini adalah birokrasi yang rumit di kedua negara, termasuk pembiayaan pemulangan dan penanganan kasus-kasus khusus seperti TKI ilegal yang menjadi korban eksploitasi atau kekerasan. Kerja sama antar instansi pemerintah, baik di Indonesia maupun Arab Saudi, sangat krusial untuk memperlancar proses ini.
Kisah Nyata Pemulangan TKI Ilegal, TKI Ilegal Di Arab Saudi 2025
“Saya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi selama tiga tahun tanpa dokumen resmi. Kehidupan saya sangat sulit, saya seringkali diperlakukan tidak adil dan gaji saya tidak dibayar lunas. Berkat bantuan KBRI, saya akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia dan mendapatkan bantuan untuk memulai hidup baru.” – Siti Aminah, TKI asal Jawa Timur.
Peran KBRI Arab Saudi dalam Membantu TKI Ilegal
KBRI Arab Saudi memainkan peran penting dalam perlindungan dan pemulangan TKI ilegal. Mereka aktif melakukan pendataan, memberikan bantuan hukum dan konsuler, berkoordinasi dengan otoritas setempat, dan memfasilitasi proses repatriasi. KBRI juga menyediakan layanan informasi dan konseling bagi TKI ilegal yang membutuhkan bantuan.
Program Rehabilitasi dan Reintegrasi TKI Ilegal
Setelah kembali ke Indonesia, TKI ilegal memerlukan program rehabilitasi dan reintegrasi untuk membantu mereka beradaptasi kembali ke masyarakat. Program ini meliputi:
- Konseling psikologis untuk mengatasi trauma dan stres pasca-migrasi.
- Pelatihan keterampilan vokasi untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja.
- Bantuan modal usaha untuk memulai bisnis kecil-kecilan.
- Pendampingan sosial untuk membantu mereka kembali berintegrasi dengan keluarga dan masyarakat.