Gambaran Umum TKI Terlantar di Arab Saudi 2025
TKI Terlantar Di Arab Saudi 2025 – Proyeksi jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terlantar di Arab Saudi pada tahun 2025 menjadi perhatian serius. Meskipun data pasti sulit diprediksi, tren peningkatan kasus-kasus serupa di tahun-tahun sebelumnya mengindikasikan potensi peningkatan signifikan. Analisis ini akan mengkaji faktor-faktor penyebab, dampaknya, dan membandingkan situasi dengan tahun-tahun sebelumnya.
Situasi TKI Terlantar di Arab Saudi Tahun 2025
Berdasarkan tren peningkatan kasus TKI terlantar dalam beberapa tahun terakhir, diperkirakan jumlah TKI terlantar di Arab Saudi pada tahun 2025 akan mencapai angka sekitar 5.000 hingga 7.000 orang. Angka ini merupakan proyeksi berdasarkan data tahun 2022 yang menunjukan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2020. Demografi TKI terlantar kemungkinan besar didominasi oleh pekerja perempuan di sektor domestik, tersebar di berbagai wilayah, khususnya kota-kota besar seperti Jeddah, Riyadh, dan Makkah. Konsentrasi di daerah-daerah tersebut disebabkan oleh tingginya permintaan tenaga kerja domestik di sana.
Faktor-faktor Penyebab Peningkatan Kasus TKI Terlantar
Beberapa faktor berkontribusi pada peningkatan kasus TKI terlantar di Arab Saudi. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan dan memperparah situasi.
Kasus TKI terlantar di Arab Saudi 2025 menyoroti pentingnya memilih jalur migrasi yang aman dan resmi. Untuk menghindari nasib serupa, calon TKI perlu teliti dalam memilih agen penyalur. Pertimbangkan untuk menggunakan jasa agen resmi dan terpercaya seperti yang ditawarkan oleh Agen TKI Resmi Ke Malaysia 2025 , yang memiliki reputasi baik dan proses yang transparan. Dengan demikian, diharapkan dapat meminimalisir risiko TKI terlantar di luar negeri, seperti yang terjadi di Arab Saudi.
Pentingnya perlindungan dan pengawasan terhadap TKI tetap menjadi fokus utama agar kejadian serupa tidak terulang.
- Permasalahan Hukum dan Perjanjian Kerja: Kontrak kerja yang tidak jelas, pemutusan hubungan kerja sepihak oleh majikan, dan kesulitan dalam proses hukum di Arab Saudi menjadi kendala utama.
- Eksploitasi dan Perlakuan Tidak Adil: Banyak TKI mengalami eksploitasi berupa pengurangan gaji, jam kerja berlebihan, dan perlakuan kasar dari majikan.
- Keterbatasan Akses Informasi dan Dukungan: Kurangnya informasi mengenai hak-hak pekerja dan minimnya akses terhadap bantuan dari lembaga perlindungan TKI di Arab Saudi memperburuk keadaan.
- Faktor Ekonomi Global dan Kebijakan Pemerintah: Situasi ekonomi global dan perubahan kebijakan di Arab Saudi juga dapat mempengaruhi jumlah TKI terlantar.
Perbandingan Situasi TKI Terlantar di Berbagai Tahun
Tahun | Jumlah TKI Terlantar (Perkiraan) | Penyebab Utama | Upaya Penanganan |
---|---|---|---|
2020 | 2.000 | Pelanggaran kontrak kerja, eksploitasi | Repatriasi terbatas, bantuan hukum minimal |
2022 | 3.500 | Pelanggaran kontrak kerja, eksploitasi, pandemi COVID-19 | Peningkatan upaya repatriasi, kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi |
2025 (Proyeksi) | 5.000 – 7.000 | Pelanggaran kontrak kerja, eksploitasi, dampak ekonomi global | Diperlukan peningkatan kerjasama bilateral, peningkatan perlindungan hukum dan akses informasi bagi TKI |
Ilustrasi Kondisi Kehidupan TKI Terlantar Tahun 2025
Bayangkan sebuah penampungan sementara yang sempit dan penuh sesak di pinggiran kota Jeddah. Di sana, puluhan TKI terlantar berbagi tempat tidur seadanya, dengan kondisi sanitasi yang buruk. Sebagian besar mengalami kekurangan gizi, kelelahan, dan menderita penyakit ringan hingga sedang karena minimnya akses perawatan kesehatan. Mereka hanya memiliki akses terbatas terhadap informasi dan bantuan dari pihak luar, merasa terisolasi dan putus asa. Kondisi ini menggambarkan situasi umum yang mungkin dihadapi TKI terlantar pada tahun 2025.
Dampak Sosial dan Ekonomi Terhadap Indonesia dan Keluarga TKI
Masalah TKI terlantar di Arab Saudi menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia dan keluarga TKI yang ditinggalkan. Secara ekonomi, negara mengalami kerugian potensial dari remitansi yang tidak masuk, dan keluarga TKI terlantar menghadapi kesulitan ekonomi akibat hilangnya sumber penghasilan utama. Secara sosial, kasus ini menimbulkan stigma negatif terhadap TKI dan menambah beban pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Trauma psikologis yang dialami TKI terlantar juga berdampak jangka panjang pada kehidupan mereka dan keluarga.
Upaya Pencegahan dan Penanganan: TKI Terlantar Di Arab Saudi 2025
Mengatasi permasalahan TKI terlantar di Arab Saudi membutuhkan strategi komprehensif yang melibatkan pencegahan dan penanganan yang efektif. Pemerintah Indonesia, lembaga terkait, dan masyarakat sipil memiliki peran krusial dalam mengurangi jumlah TKI yang mengalami kesulitan dan memastikan perlindungan bagi mereka yang bekerja di luar negeri.
Kasus TKI terlantar di Arab Saudi 2025 menyoroti pentingnya memilih jalur migrasi yang aman dan terjamin. Agar terhindar dari hal serupa, calon TKI perlu berhati-hati dan teliti dalam memilih agen penyalur. Salah satu alternatif yang bisa dipertimbangkan adalah melalui Agen Resmi Penyalur TKI Ke Australia 2025 , yang menawarkan proses perekrutan yang transparan dan terdaftar resmi.
Dengan demikian, masalah TKI terlantar di Arab Saudi 2025 diharapkan dapat diminimalisir dengan memilih jalur migrasi yang lebih terjamin dan resmi.
Strategi Pencegahan Pemerintah Indonesia
Untuk mengurangi jumlah TKI terlantar di Arab Saudi pada tahun 2025, pemerintah Indonesia perlu memperkuat beberapa strategi pencegahan. Hal ini mencakup peningkatan pengawasan terhadap proses perekrutan, pelatihan yang lebih komprehensif bagi calon TKI, dan diplomasi aktif dengan pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan hak-hak TKI.
- Peningkatan transparansi dan pengawasan ketat terhadap agen penyalur TKI.
- Program pelatihan pra-keberangkatan yang lebih intensif, meliputi pelatihan bahasa Arab, budaya Arab, dan pengetahuan hukum ketenagakerjaan di Arab Saudi.
- Kerjasama bilateral yang lebih kuat dengan pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan hukum dan kesejahteraan TKI.
- Sosialisasi yang lebih luas kepada calon TKI mengenai hak dan kewajiban mereka, serta potensi risiko yang mungkin dihadapi.
Langkah-langkah Konkret Penanganan TKI Terlantar
Pemerintah dan lembaga terkait perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk membantu TKI terlantar. Respon cepat dan terkoordinasi sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif yang dialami para TKI.
- Penetapan jalur pengaduan yang mudah diakses dan responsif bagi TKI yang mengalami kesulitan.
- Verifikasi cepat dan akurat terhadap laporan TKI terlantar untuk memastikan keaslian informasi.
- Fasilitas bantuan hukum dan advokasi bagi TKI yang mengalami pelanggaran hak.
- Proses pemulangan yang cepat dan terorganisir, termasuk pembiayaan tiket pesawat dan kebutuhan dasar lainnya.
- Program reintegrasi sosial dan ekonomi bagi TKI yang telah dipulangkan, termasuk pelatihan keterampilan dan bantuan modal usaha.
Rekomendasi Kebijakan Pakar Migrasi
Para pakar migrasi menyarankan beberapa kebijakan untuk mengatasi masalah TKI terlantar. Rekomendasi ini menekankan pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
“Pentingnya membangun sistem perlindungan TKI yang kuat dan berkelanjutan, melibatkan kerjasama antar kementerian dan lembaga terkait, serta peningkatan kapasitas perlindungan di tingkat konsulat Indonesia di Arab Saudi. Selain itu, perlu ada mekanisme yang jelas dan transparan untuk melaporkan dan menangani kasus TKI terlantar.” – Prof. Dr. X (Contoh Pakar Migrasi)
Alur Kerja Penanganan TKI Terlantar
Penanganan TKI terlantar membutuhkan alur kerja yang sistematis dan terintegrasi, mulai dari pelaporan hingga reintegrasi.
Kasus TKI terlantar di Arab Saudi 2025 menjadi perhatian serius. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, salah satunya adalah kendala komunikasi. Untuk meminimalisir risiko tersebut, penting bagi calon TKI untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk menguasai bahasa Arab. Pelajari lebih lanjut mengenai Belajar Bahasa Arab Untuk TKI 2025 agar dapat berkomunikasi efektif dan melindungi diri di negeri orang.
Dengan kemampuan berbahasa Arab yang memadai, diharapkan angka TKI terlantar di Arab Saudi 2025 dapat ditekan.
Tahap | Langkah |
---|---|
Pelaporan | TKI atau keluarga dapat melaporkan melalui berbagai jalur, seperti KBRI, BP2MI, atau jalur pengaduan online. |
Verifikasi | Tim verifikasi melakukan pengecekan terhadap laporan dan kondisi TKI yang dilaporkan. |
Bantuan Hukum dan Advokasi | TKI diberikan bantuan hukum dan advokasi jika diperlukan. |
Pemulangan | Proses pemulangan TKI ke Indonesia difasilitasi oleh pemerintah. |
Reintegrasi | Program reintegrasi diberikan untuk membantu TKI beradaptasi kembali ke kehidupan di Indonesia. |
Peran Masyarakat dan NGO
Masyarakat dan organisasi non-pemerintah (NGO) memiliki peran penting dalam membantu TKI terlantar. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program perlindungan TKI.
Permasalahan TKI terlantar di Arab Saudi 2025 memang kompleks dan memerlukan perhatian serius. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi, mulai dari permasalahan dokumen hingga eksploitasi tenaga kerja. Untuk memahami lebih dalam suasana getir yang dialami para TKI, Anda bisa melihat lirik dan chord lagu yang menggambarkan situasi tersebut di Chord Molotov Cocktail Pedih Nasibmu TKI 2025.
Semoga informasi ini dapat menambah pemahaman kita terhadap kompleksitas permasalahan TKI terlantar di Arab Saudi 2025 dan mendorong kita untuk mencari solusi yang lebih efektif.
- Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlindungan TKI.
- Penggalangan dana dan bantuan kemanusiaan bagi TKI terlantar.
- Advokasi dan pendampingan hukum bagi TKI yang membutuhkan.
- Program pelatihan dan pemberdayaan bagi TKI yang telah dipulangkan.
Perlindungan Hukum dan Regulasi
Perlindungan hukum bagi TKI di Arab Saudi merupakan isu krusial yang membutuhkan perhatian serius. Regulasi yang ada, baik di tingkat nasional Indonesia maupun perjanjian bilateral dengan Arab Saudi, harus efektif dalam mencegah eksploitasi dan penelantaran. Namun, realitanya masih terdapat celah yang perlu diperbaiki untuk memastikan hak-hak TKI terlindungi sepenuhnya.
Permasalahan TKI terlantar di Arab Saudi 2025 menjadi sorotan, mengingatkan kita pada pentingnya perlindungan pekerja migran. Kasus ini hanyalah sebagian kecil dari permasalahan yang lebih luas, seperti yang diulas dalam laporan terbaru mengenai Kasus TKI Di Luar Negeri Terbaru 2025. Laporan tersebut memberikan gambaran menyeluruh berbagai tantangan yang dihadapi TKI di berbagai negara, termasuk mekanisme perlindungan yang masih perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih komprehensif untuk mencegah dan mengatasi nasib TKI terlantar di Arab Saudi dan negara-negara lain di masa mendatang.
Regulasi dan Perjanjian Bilateral yang Melindungi TKI di Arab Saudi
Indonesia dan Arab Saudi telah menandatangani berbagai perjanjian kerja sama untuk melindungi TKI. Perjanjian-perjanjian ini mencakup aspek perekrutan, perlindungan hukum, dan penyelesaian sengketa. Di tingkat nasional, Indonesia memiliki berbagai peraturan, seperti Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PMI), yang mengatur secara komprehensif hak dan kewajiban TKI. Namun, implementasi di lapangan masih menjadi tantangan.
Kasus TKI terlantar di Arab Saudi 2025 menjadi perhatian serius. Minimnya perlindungan dan pengetahuan bahasa asing seringkali menjadi penyebab utama masalah ini. Oleh karena itu, penguasaan bahasa asing menjadi krusial, dan untuk alternatif lain, mempelajari bahasa di negara tujuan seperti Taiwan bisa menjadi solusi. Simak informasi lebih lanjut mengenai peluang ini di Bahasa Taiwan Untuk TKI 2025 , agar para TKI memiliki bekal yang lebih baik untuk melindungi diri dari potensi eksploitasi dan kesulitan di luar negeri, termasuk mengurangi risiko terlantar di Arab Saudi 2025.
Penguasaan bahasa menjadi kunci utama dalam mengurangi angka TKI terlantar.
Celah Hukum yang Menyebabkan TKI Rentan Terhadap Eksploitasi dan Penelantaran
Beberapa celah hukum yang menyebabkan TKI rentan terhadap eksploitasi dan penelantaran meliputi lemahnya pengawasan terhadap agen penyalur, proses verifikasi dokumen yang masih bermasalah, dan kurangnya akses TKI terhadap informasi dan bantuan hukum. Seringkali, kontrak kerja yang tidak adil dan kurangnya pemahaman TKI tentang hak-hak mereka juga menjadi faktor penyebab. Kasus-kasus penipuan oleh agen penyalur ilegal juga masih marak terjadi, meninggalkan TKI dalam kondisi terlantar dan rentan.
Revisi Peraturan yang Diperlukan untuk Melindungi TKI di Arab Saudi
- Penguatan pengawasan terhadap agen penyalur dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran.
- Penyederhanaan dan peningkatan transparansi proses perekrutan TKI.
- Peningkatan akses TKI terhadap informasi dan bantuan hukum, termasuk penyediaan layanan konsultasi dan advokasi yang mudah diakses.
- Revisi kontrak kerja agar lebih adil dan melindungi hak-hak TKI.
- Kerjasama yang lebih kuat antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi dalam penegakan hukum dan perlindungan TKI.
Peningkatan Mekanisme Pelaporan dan Pengaduan Kasus TKI Terlantar
Mekanisme pelaporan dan pengaduan saat ini perlu ditingkatkan agar lebih responsif dan efektif. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti:
- Pembentukan jalur pengaduan yang mudah diakses dan terintegrasi, baik secara online maupun offline.
- Peningkatan kapasitas petugas yang menangani pengaduan kasus TKI terlantar.
- Pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat proses pelaporan dan penanganan kasus.
- Kerjasama dengan organisasi masyarakat sipil (ORMAS) dan LSM untuk memperluas jangkauan layanan pengaduan.
Strategi Advokasi untuk Memperkuat Perlindungan Hukum bagi TKI di Arab Saudi
Strategi advokasi yang komprehensif dibutuhkan untuk memperkuat perlindungan hukum bagi TKI. Strategi ini dapat mencakup:
- Advokasi kepada pemerintah Indonesia untuk merevisi peraturan yang ada dan meningkatkan kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi.
- Advokasi kepada pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan perlindungan hukum bagi TKI.
- Pengembangan program peningkatan kapasitas bagi TKI agar lebih memahami hak-hak mereka.
- Kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan TKI.
- Penguatan kerjasama dengan organisasi internasional dalam perlindungan TKI.
Dampak dan Solusi Jangka Panjang
Masalah TKI terlantar di Arab Saudi memiliki dampak yang meluas dan berkelanjutan, tidak hanya bagi para pekerja migran itu sendiri, tetapi juga bagi perekonomian Indonesia. Mengatasi masalah ini memerlukan strategi jangka panjang yang komprehensif, mencakup diversifikasi lapangan kerja, peningkatan kualitas SDM, dan kerjasama internasional yang efektif.
Dampak Jangka Panjang Terhadap Perekonomian Indonesia
Terlantarnya TKI di Arab Saudi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Hilangnya remitansi dari pekerja yang terlantar mengurangi devisa negara. Selain itu, terdapat biaya repatriasi dan pemulihan yang harus ditanggung pemerintah. Lebih jauh lagi, reputasi Indonesia sebagai negara pengirim TKI dapat tercoreng, mempengaruhi peluang kerja di luar negeri bagi TKI lainnya di masa depan. Kehilangan potensi kontribusi ekonomi dari TKI yang terlantar juga perlu dipertimbangkan, mengingat potensi produktivitas mereka yang hilang.
Rekomendasi Solusi Jangka Panjang
Solusi jangka panjang memerlukan pendekatan multi-sektoral yang melibatkan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta. Berikut beberapa rekomendasi yang dapat dipertimbangkan:
- Peningkatan pengawasan dan perlindungan TKI di Arab Saudi melalui kerja sama yang lebih kuat dengan pemerintah Arab Saudi dan peningkatan kapasitas pengawasan BP2MI.
- Peningkatan kualitas pelatihan pra-pemberangkatan yang mencakup pelatihan keterampilan kerja, pengetahuan budaya, dan bahasa Arab.
- Pengembangan program perlindungan sosial yang komprehensif bagi TKI yang mengalami kesulitan di Arab Saudi, termasuk akses ke layanan kesehatan dan bantuan hukum.
- Diversifikasi peluang kerja di dalam negeri melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi menyerap tenaga kerja.
Strategi Diversifikasi Lapangan Kerja
Mengurangi ketergantungan pada pekerjaan di luar negeri memerlukan strategi diversifikasi lapangan kerja yang efektif. Hal ini dapat dicapai melalui:
- Pengembangan sektor industri padat karya yang berdaya saing tinggi.
- Peningkatan akses terhadap pendidikan dan pelatihan vokasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
- Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui akses permodalan dan pelatihan manajemen usaha.
- Pengembangan infrastruktur dan teknologi yang mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Contoh Program Pelatihan dan Pemberdayaan
Program pelatihan dan pemberdayaan yang efektif harus berfokus pada peningkatan keterampilan dan kewirausahaan. Contohnya, pelatihan keterampilan teknis di bidang pertanian, perikanan, dan teknologi informasi, serta pelatihan kewirausahaan untuk mendukung penciptaan lapangan kerja baru.
- Program pelatihan berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
- Program magang dan kerjasama dengan perusahaan untuk memberikan pengalaman kerja yang relevan.
- Program inkubator bisnis untuk mendukung pengembangan usaha baru.
- Penyediaan akses modal usaha melalui program kredit usaha rakyat (KUR) dan lembaga keuangan mikro.
Opini Ahli Mengenai Solusi Jangka Panjang
“Solusi jangka panjang untuk masalah TKI terlantar memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Selain perlindungan yang lebih ketat, kita perlu berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada pekerjaan di luar negeri. Hal ini membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemerintah dan semua pihak terkait,” kata [Nama Ahli dan Jabatannya], pakar migrasi internasional.
Peran Teknologi dan Informasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memegang peran krusial dalam melindungi dan membantu TKI di Arab Saudi, khususnya mereka yang terlantar. Akses informasi yang cepat dan tepat, serta kemampuan pemantauan yang efektif, dapat mencegah dan mengurangi dampak negatif dari permasalahan yang dihadapi TKI. Perkembangan teknologi digital memungkinkan terciptanya solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini.
Pemantauan dan Perlindungan TKI Melalui Teknologi
Sistem pemantauan berbasis teknologi dapat digunakan untuk melacak lokasi dan kondisi TKI. Misalnya, penggunaan aplikasi pelacak GPS yang terintegrasi dengan sistem database pemerintah atau lembaga perlindungan TKI. Sistem ini dapat memberikan peringatan dini jika TKI berada dalam situasi berbahaya atau terancam keselamatannya. Selain itu, pemanfaatan teknologi biometric seperti sidik jari atau pengenalan wajah dapat membantu dalam verifikasi identitas dan mencegah pemalsuan dokumen.
Aplikasi dan Platform Pendukung TKI Terlantar
Aplikasi mobile khusus TKI dapat dirancang untuk menyediakan akses mudah ke informasi penting seperti nomor darurat, prosedur pelaporan, dan informasi hukum terkait hak-hak pekerja migran. Platform ini juga dapat memfasilitasi komunikasi antara TKI dengan keluarga, lembaga perlindungan, dan otoritas terkait di Indonesia dan Arab Saudi. Contohnya, sebuah aplikasi yang menyediakan fitur terjemahan bahasa, layanan konsultasi online dengan tenaga ahli hukum, dan akses ke layanan kesehatan jarak jauh.
Peran Media Sosial dalam Penyebaran Informasi, TKI Terlantar Di Arab Saudi 2025
Media sosial berperan signifikan dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran publik mengenai permasalahan TKI terlantar. Kampanye media sosial yang terstruktur dan tertarget dapat menjangkau audiens yang luas, termasuk TKI di Arab Saudi dan keluarga mereka di Indonesia. Namun, perlu diwaspadai juga penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks yang dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan akurasi dan kredibilitas informasi yang disebarluaskan melalui media sosial.
Perbandingan Teknologi untuk Perlindungan TKI
Teknologi | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|
Aplikasi Pelacak GPS | Pemantauan lokasi real-time, peringatan dini situasi darurat | Ketergantungan pada sinyal internet, potensi pelanggaran privasi |
Sistem Database Terintegrasi | Pengelolaan data TKI terpusat, akses informasi yang mudah | Perlu investasi infrastruktur dan teknologi yang besar, kerentanan terhadap peretasan |
Aplikasi Mobile Informasi dan Bantuan | Akses informasi mudah dan cepat, layanan konsultasi online | Ketergantungan pada literasi digital TKI, potensi kendala bahasa |
Media Sosial | Jangkauan luas, penyebaran informasi cepat | Potensi penyebaran informasi tidak akurat, kerentanan terhadap manipulasi |
Strategi Komunikasi Efektif untuk TKI di Arab Saudi
Strategi komunikasi yang efektif harus mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan TKI di Arab Saudi. Penggunaan bahasa yang mudah dipahami, saluran komunikasi yang beragam (misalnya, SMS, aplikasi pesan instan, media sosial), dan penyampaian informasi yang ringkas dan jelas sangat penting. Penting juga untuk melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin agama setempat dalam menyebarkan informasi dan membangun kepercayaan.