Menghitung THR Maret 2025
Cara Menghitung THR Maret 2025 Lebaran – Menjelang Lebaran Maret 2025, perhitungan Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi hal penting bagi karyawan dan perusahaan. Pemahaman yang tepat tentang dasar perhitungan THR sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan sangat krusial untuk memastikan hak dan kewajiban terpenuhi dengan baik. Artikel ini akan memberikan panduan praktis dalam menghitung THR, mencakup berbagai skenario dan contoh kasus.
Dasar Perhitungan THR
Perhitungan THR berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan menetapkan bahwa THR dibayarkan sebesar satu bulan gaji. Gaji yang dimaksud adalah gaji pokok, tanpa memperhitungkan tunjangan lainnya kecuali tunjangan tetap yang sudah menjadi bagian dari kesepakatan kerja. Rumus dasar perhitungannya adalah:
THR = Gaji Pokok x 1 bulan
Namun, untuk karyawan yang telah bekerja kurang dari 12 bulan, perhitungan THR dihitung secara proporsional berdasarkan masa kerja.
Contoh Perhitungan THR Berdasarkan Masa Kerja
Berikut contoh perhitungan THR untuk karyawan dengan gaji pokok Rp 5.000.000,-:
- Karyawan dengan masa kerja 1 tahun: THR = Rp 5.000.000 x 1 = Rp 5.000.000
- Karyawan dengan masa kerja 2 tahun: THR = Rp 5.000.000 x 1 = Rp 5.000.000
- Karyawan dengan masa kerja 5 tahun: THR = Rp 5.000.000 x 1 = Rp 5.000.000
Perlu diperhatikan bahwa contoh di atas mengasumsikan masa kerja penuh selama satu tahun. Untuk masa kerja kurang dari satu tahun, perhitungan akan dibagi 12 bulan dikalikan masa kerja.
Perbandingan Perhitungan THR Berdasarkan Gaji Pokok dan Masa Kerja
Tabel berikut memberikan perbandingan perhitungan THR untuk karyawan dengan gaji pokok berbeda dan masa kerja yang bervariasi. Tabel ini dirancang responsif untuk tampilan yang optimal di berbagai perangkat.
Masa Kerja (Bulan) | Gaji Pokok (Rp) | Rumus Perhitungan | Total THR (Rp) |
---|---|---|---|
12 | 5.000.000 | 5.000.000 x 1 | 5.000.000 |
12 | 7.500.000 | 7.500.000 x 1 | 7.500.000 |
6 | 5.000.000 | 5.000.000 x (6/12) | 2.500.000 |
6 | 7.500.000 | 7.500.000 x (6/12) | 3.750.000 |
Perhitungan THR Karyawan Paruh Waktu
Untuk karyawan paruh waktu, perhitungan THR didasarkan pada proporsi jam kerja mereka dibandingkan dengan karyawan penuh waktu. Misalnya, jika karyawan paruh waktu bekerja setengah hari, maka THR mereka akan setengah dari THR karyawan penuh waktu dengan gaji pokok yang sama.
Contoh: Karyawan paruh waktu bekerja setengah hari dengan gaji pokok Rp 2.500.000,- per bulan. THR-nya dihitung: Rp 2.500.000 x (1/2) = Rp 1.250.000,-
Perhitungan THR dengan Tunjangan Tambahan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya tunjangan tetap yang menjadi bagian dari kesepakatan kerja yang diperhitungkan dalam perhitungan THR. Tunjangan lainnya seperti tunjangan kinerja atau tunjangan jabatan tidak termasuk dalam perhitungan THR.
Contoh: Seorang karyawan dengan gaji pokok Rp 6.000.000,- dan tunjangan tetap bulanan Rp 500.000,- akan memiliki total gaji yang diperhitungkan untuk THR sebesar Rp 6.500.000,-. THR nya adalah Rp 6.500.000,-
THR Lebaran Maret 2025
Menjelang Lebaran Maret 2025, Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi hal yang dinantikan banyak karyawan. Penting untuk memahami perbedaan antara THR dan gaji bulanan agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait perhitungan dan komponen yang termasuk di dalamnya. Penjelasan berikut akan menguraikan perbedaan tersebut secara rinci.
Komponen THR dan Gaji Bulanan
THR dan gaji bulanan memiliki beberapa kesamaan, namun juga perbedaan signifikan dalam komponen penyusunnya. Gaji bulanan mencakup berbagai komponen seperti gaji pokok, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, dan lain sebagainya, yang semuanya dihitung berdasarkan kesepakatan kerja dan kebijakan perusahaan. Sementara itu, THR Lebaran umumnya hanya mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap yang telah diterima selama satu bulan terakhir sebelum Lebaran. Komponen variabel seperti bonus, insentif, atau lembur biasanya tidak termasuk dalam perhitungan THR.
Menghitung THR Lebaran Maret 2025 sebenarnya cukup mudah, tergantung pada masa kerja dan gaji pokok Anda. Namun, sebelum menghitungnya, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu kapan THR tersebut akan cair. Untuk informasi lebih lanjut mengenai tanggal pencairannya, silakan cek di sini: Tanggal Berapa THR Maret 2025 Cair. Setelah mengetahui tanggal pastinya, Anda bisa langsung menghitung THR berdasarkan rumus yang berlaku dan memastikan perhitungan Anda akurat.
Dengan begitu, Anda bisa mempersiapkan diri dengan matang untuk menyambut Lebaran.
Perbedaan THR Karyawan Tetap dan Kontrak
Perbedaan utama terletak pada masa kerja. Karyawan tetap berhak menerima THR sebesar satu bulan gaji, termasuk gaji pokok dan tunjangan tetap. Sedangkan karyawan kontrak, perhitungan THR-nya disesuaikan dengan masa kerja mereka. Jika masa kerja kurang dari satu tahun, THR dihitung secara proporsional berdasarkan masa kerja mereka. Misalnya, karyawan kontrak yang telah bekerja selama enam bulan hanya akan menerima THR sebesar setengah bulan gaji.
Cara menghitung THR Maret 2025 Lebaran sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan memperhatikan gaji pokok dan masa kerja. Namun, untuk mengetahui besaran THR yang akan diterima, kamu perlu memahami bagaimana perhitungannya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Informasi lebih detail mengenai Besaran THR Maret 2025 Karyawan Swasta sangat membantu dalam proses perhitungan ini. Dengan mengetahui besaran THR tersebut, kamu dapat menghitung THR Lebaran Maret 2025 dengan lebih akurat dan teliti.
Jadi, pastikan untuk mengecek informasi tersebut sebelum memulai perhitungan ya!
Poin-Poin Penting Perbedaan Perhitungan THR dan Gaji Bulanan
- THR umumnya hanya meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap, sementara gaji bulanan mencakup berbagai komponen gaji.
- Perhitungan THR untuk karyawan kontrak bersifat proporsional berdasarkan masa kerja, berbeda dengan karyawan tetap yang menerima satu bulan gaji.
- Komponen variabel seperti bonus, insentif, atau lembur tidak termasuk dalam perhitungan THR.
- THR dibayarkan menjelang hari raya keagamaan tertentu, sementara gaji bulanan dibayarkan secara rutin setiap bulan.
- THR merupakan hak yang diatur oleh peraturan pemerintah, sementara komponen gaji bulanan dapat bervariasi berdasarkan kebijakan perusahaan.
Komponen Gaji yang Tidak Termasuk dalam Perhitungan THR
Beberapa komponen gaji yang umum tidak termasuk dalam perhitungan THR antara lain:
- Bonus kinerja
- Tunjangan kehadiran
- Uang lembur
- Insentif penjualan
- Tunjangan transportasi yang bersifat variabel
Ringkasan Perbedaan Perhitungan THR dan Gaji Bulanan
- THR: Berfokus pada gaji pokok dan tunjangan tetap, dibayarkan menjelang hari raya, bersifat wajib berdasarkan peraturan pemerintah.
- Gaji Bulanan: Meliputi berbagai komponen gaji, dibayarkan secara rutin setiap bulan, komponennya dapat bervariasi berdasarkan kesepakatan kerja dan kebijakan perusahaan.
Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan THR Maret 2025
Perhitungan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan Idul Fitri 2025, yang jatuh pada bulan Maret, tidak semata-mata berdasarkan gaji pokok. Beberapa faktor signifikan turut menentukan besaran THR yang diterima karyawan. Memahami faktor-faktor ini penting agar karyawan dapat menghitung dan memastikan besaran THR yang diterima sesuai dengan haknya.
Menghitung THR Lebaran Maret 2025 cukup mudah, tergantung pada gaji pokok dan masa kerja. Namun, perhitungan THR untuk pensiunan PNS sedikit berbeda. Untuk informasi lebih detail mengenai besaran THR bagi pensiunan PNS di bulan Maret 2025, silakan kunjungi Berapa THR Maret 2025 Pensiunan Pns. Setelah memahami besaran THR pensiunan, Anda bisa kembali fokus pada perhitungan THR Lebaran Anda sendiri dengan mempertimbangkan komponen gaji lainnya yang mungkin berlaku.
Pengaruh Masa Kerja terhadap Besaran THR
Masa kerja umumnya tidak secara langsung memengaruhi perhitungan dasar THR. THR dihitung berdasarkan upah satu bulan penuh. Namun, jika karyawan memiliki masa kerja kurang dari satu bulan, maka THR dihitung proporsional berdasarkan masa kerjanya. Sebagai contoh, karyawan yang baru bekerja selama setengah bulan hanya akan menerima THR sebesar setengah dari upah bulanannya.
Pengaruh Upah Lembur dan Tunjangan terhadap Perhitungan THR
Upah lembur dan berbagai tunjangan yang diterima karyawan secara rutin biasanya termasuk dalam perhitungan THR. Hal ini berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komponen upah yang termasuk dalam perhitungan THR biasanya tercantum dalam slip gaji karyawan. Perlu dipastikan bahwa perusahaan telah menyertakan semua komponen upah yang seharusnya termasuk dalam perhitungan THR.
Cara menghitung THR Maret 2025 Lebaran sebenarnya cukup mudah, tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing. Namun, poin penting yang perlu diperhatikan adalah komponen gaji yang menjadi dasar perhitungan. Umumnya, THR dihitung berdasarkan gaji pokok, dan untuk informasi lebih detail mengenai perhitungan THR Maret 2025 yang berasal dari gaji pokok, silahkan kunjungi THR Maret 2025 Dari Gaji Pokok.
Setelah memahami komponen gaji pokoknya, Anda bisa melanjutkan perhitungan THR Lebaran Maret 2025 dengan lebih akurat dan mudah. Jangan lupa untuk selalu cek aturan perusahaan Anda ya!
Pengaruh Kebijakan Perusahaan pada Perhitungan THR
Kebijakan perusahaan dapat memengaruhi perhitungan THR, terutama terkait dengan komponen-komponen upah yang dimasukkan dalam perhitungan. Beberapa perusahaan mungkin memiliki kebijakan internal yang berbeda dalam hal penghitungan THR, selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penting bagi karyawan untuk memahami kebijakan perusahaan terkait THR yang tertuang dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.
Menghitung THR Lebaran Maret 2025 memang perlu ketelitian, perhatikan masa kerja dan gaji pokok ya! Untuk memudahkan proses perencanaan dan pengajuan, Anda bisa melihat contoh proposal yang terstruktur dengan baik di Contoh Proposal THR Maret 2025 Lebaran. Dengan memahami contoh proposal tersebut, Anda akan lebih siap dalam menghitung THR dan memastikan perhitungannya akurat sesuai aturan yang berlaku.
Semoga perhitungan THR Anda lancar dan Lebaran Anda semakin bermakna!
Pengaruh Perubahan Peraturan Pemerintah terhadap Perhitungan THR, Cara Menghitung THR Maret 2025 Lebaran
Perubahan peraturan pemerintah terkait THR dapat secara signifikan memengaruhi perhitungannya. Misalnya, perubahan aturan mengenai komponen upah yang termasuk dalam perhitungan THR akan berdampak pada besaran THR yang diterima karyawan. Oleh karena itu, karyawan perlu mengikuti perkembangan peraturan pemerintah terbaru terkait THR agar dapat memastikan haknya terpenuhi.
Ilustrasi Skenario Perhitungan THR
Mari kita ilustrasikan skenario perhitungan THR dengan beberapa faktor yang mempengaruhi. Misalnya, seorang karyawan bernama Budi memiliki gaji pokok Rp 5.000.000, upah lembur rata-rata Rp 500.000 per bulan, dan tunjangan makan Rp 300.000 per bulan. Jika tidak ada perubahan peraturan pemerintah dan kebijakan perusahaan, maka perhitungan THR Budi adalah sebagai berikut:
Komponen Gaji | Jumlah (Rp) |
---|---|
Gaji Pokok | 5.000.000 |
Upah Lembur | 500.000 |
Tunjangan Makan | 300.000 |
Total THR | 5.800.000 |
Perlu diingat bahwa ini hanyalah ilustrasi. Besaran THR yang sebenarnya dapat berbeda tergantung pada komponen gaji dan peraturan yang berlaku di perusahaan masing-masing.
Perhitungan THR untuk Berbagai Jenis Pekerjaan
Perhitungan Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Idul Fitri 1445 H/Maret 2025 memiliki mekanisme yang sedikit berbeda tergantung pada jenis pekerjaan dan sistem penggajian karyawan. Penjelasan berikut akan memberikan gambaran umum perhitungan THR untuk beberapa jenis pekerjaan yang umum dijumpai.
Menghitung THR Maret 2025 untuk Lebaran memang perlu ketelitian, terutama dalam memperhatikan masa kerja dan gaji pokok. Setelah memastikan perhitungan THR Anda sudah tepat, bagaimana dengan mengekspresikan rasa bahagianya? Anda bisa menemukan inspirasi ungkapan menarik di Kata Kata THR Maret 2025 Lebaran untuk dibagikan kepada teman dan keluarga. Setelahnya, kembali fokus pada perhitungan THR dengan mengecek kembali apakah sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pastikan semua komponen perhitungan THR sudah tercakup agar tidak ada kekurangan.
THR untuk Karyawan Gaji Harian
Untuk karyawan dengan sistem gaji harian, perhitungan THR didasarkan pada upah satu hari kerja dikalikan jumlah hari kerja dalam satu tahun. Jumlah hari kerja dalam setahun biasanya diasumsikan 30 hari x 12 bulan = 360 hari. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa perusahaan mungkin menggunakan jumlah hari kerja yang berbeda berdasarkan kebijakan internal. Besaran THR yang diterima adalah satu bulan upah, sehingga perhitungannya adalah upah harian dikali 360 hari dibagi 12 bulan.
Contoh: Jika seorang karyawan bergaji harian Rp 100.000, maka THR-nya adalah (Rp 100.000 x 360 hari) / 12 bulan = Rp 3.000.000.
THR untuk Karyawan Upah Borongan
Perhitungan THR untuk karyawan upah borongan sedikit lebih kompleks. THR dihitung berdasarkan rata-rata upah borongan yang diterima dalam satu bulan selama 12 bulan terakhir. Jika terdapat perbedaan signifikan antara upah borongan bulanan, perlu dirata-ratakan terlebih dahulu untuk mendapatkan angka yang representatif. Besaran THR tetaplah satu bulan upah.
Contoh: Seorang karyawan menerima upah borongan sebagai berikut: Januari Rp 4.000.000, Februari Rp 3.500.000, Maret Rp 4.200.000, dan seterusnya hingga Desember. Rata-rata upah borongan bulanan dihitung dengan menjumlahkan seluruh upah borongan selama setahun lalu dibagi 12. Hasil rata-rata inilah yang menjadi dasar perhitungan THR.
THR untuk Karyawan Komisi
Karyawan yang menerima penghasilan berdasarkan komisi juga memiliki perhitungan THR yang berbeda. THR dihitung berdasarkan rata-rata komisi yang diterima selama 12 bulan terakhir. Sama seperti upah borongan, fluktuasi komisi yang diterima setiap bulan perlu dirata-ratakan untuk mendapatkan angka yang adil dan representatif. Besaran THR tetaplah satu bulan upah.
Contoh: Seorang sales menerima komisi yang bervariasi setiap bulan. Untuk menghitung THR, total komisi selama 12 bulan terakhir dibagi 12 untuk mendapatkan rata-rata komisi bulanan. Rata-rata komisi bulanan inilah yang menjadi dasar perhitungan THR.
THR untuk Karyawan yang Bekerja di Luar Negeri
Perhitungan THR untuk karyawan yang bekerja di luar negeri pada dasarnya sama dengan perhitungan THR di dalam negeri, yaitu satu bulan upah. Namun, perlu diperhatikan mata uang yang digunakan dan kurs yang berlaku pada saat pembayaran THR. Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah upah yang diterima dalam mata uang lokal negara tempat karyawan bekerja, kemudian dikonversi ke Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada saat pembayaran THR. Peraturan perusahaan atau perjanjian kerja dapat menjadi acuan tambahan dalam hal ini.
Perbandingan Perhitungan THR Berbagai Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan | Metode Perhitungan | Contoh |
---|---|---|
Gaji Harian | Upah harian x 360 hari / 12 bulan | Rp 100.000/hari x 360 hari / 12 bulan = Rp 3.000.000 |
Upah Borongan | Rata-rata upah borongan 12 bulan terakhir | (Jumlah upah borongan 12 bulan) / 12 bulan |
Komisi | Rata-rata komisi 12 bulan terakhir | (Jumlah komisi 12 bulan) / 12 bulan |
Luar Negeri | Upah (mata uang lokal) dikonversi ke Rupiah | Tergantung upah dan kurs saat pembayaran |
Pertanyaan Umum Seputar THR Maret 2025 Lebaran: Cara Menghitung THR Maret 2025 Lebaran
Berikut ini penjelasan detail mengenai beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait perhitungan dan pembayaran THR Lebaran Maret 2025. Penjelasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum dan diharapkan dapat membantu Anda memahami hak-hak Anda sebagai pekerja.
Komponen Perhitungan THR
Komponen yang termasuk dalam perhitungan THR berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, meliputi gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima pekerja. Gaji pokok merupakan dasar utama perhitungan. Tunjangan tetap yang termasuk adalah tunjangan yang secara rutin diterima pekerja setiap bulan, seperti tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan tunjangan lainnya yang telah tercantum dalam perjanjian kerja atau kesepakatan antara pekerja dan perusahaan. Tunjangan tidak tetap seperti bonus, lembur, atau komisi tidak termasuk dalam perhitungan THR.
Perhitungan THR untuk Karyawan dengan Masa Kerja Kurang dari 1 Tahun
Untuk karyawan yang masa kerjanya kurang dari 1 tahun, perhitungan THR dihitung proporsional berdasarkan masa kerja. Misalnya, jika karyawan bekerja selama 6 bulan, maka THR yang diterima adalah setengah dari THR karyawan yang telah bekerja selama 1 tahun penuh. Perhitungan ini didasarkan pada perbandingan masa kerja karyawan dengan satu tahun masa kerja. Rumus yang digunakan adalah: (Masa Kerja/12 bulan) x Gaji Pokok + Tunjangan Tetap.
Langkah Hukum jika Perusahaan Tidak Membayar THR Sesuai Aturan
Jika perusahaan tidak membayar THR sesuai aturan yang berlaku, pekerja dapat menempuh jalur hukum. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melakukan mediasi atau negosiasi dengan perusahaan. Jika mediasi gagal, pekerja dapat melaporkan permasalahan ini ke Dinas Ketenagakerjaan setempat. Selain itu, pekerja juga dapat mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Perhitungan THR saat Cuti Melahirkan atau Sakit
Perhitungan THR bagi karyawan yang sedang cuti melahirkan atau sakit tetap dihitung penuh berdasarkan gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima sebelum cuti. Status cuti tidak mengurangi hak pekerja untuk menerima THR. Hal ini karena THR merupakan hak pekerja yang dijamin oleh undang-undang, terlepas dari kondisi pekerja pada saat menjelang Lebaran.
Perbedaan Perhitungan THR Karyawan Tetap dan Kontrak
Perhitungan THR untuk karyawan tetap dan kontrak pada dasarnya sama, yaitu berdasarkan gaji pokok dan tunjangan tetap. Perbedaannya mungkin terletak pada besaran gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima. Karyawan tetap biasanya memiliki gaji pokok dan tunjangan tetap yang lebih besar dibandingkan karyawan kontrak. Namun, hak untuk mendapatkan THR tetap berlaku untuk kedua jenis karyawan tersebut selama memenuhi syarat masa kerja sesuai peraturan yang berlaku.
Format Surat Permohonan THR dan Pembayaran THR
Mengajukan permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) dan mengelola bukti penerimaan pembayarannya secara formal dan terdokumentasi dengan baik merupakan hal penting untuk memastikan proses pemberian THR berjalan lancar dan terhindar dari potensi masalah di kemudian hari. Berikut ini akan dijelaskan format surat permohonan THR dan bukti penerimaan pembayarannya, beserta contoh-contoh yang dapat digunakan sebagai panduan.
Contoh Surat Permohonan THR
Surat permohonan THR sebaiknya disusun secara formal dan profesional. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kesopanan dalam mengajukan permohonan. Surat tersebut harus berisi informasi yang jelas dan lengkap agar mudah dipahami oleh pihak penerima.
- Nama dan alamat pemohon
- Nama dan alamat perusahaan/instansi
- Jabatan pemohon
- Masa kerja
- Besaran THR yang diusulkan (sesuai dengan peraturan yang berlaku)
- Nomor rekening bank untuk pencairan THR
- Tanggal pengajuan surat
- Tanda tangan pemohon
Kepada Yth.
[Nama pimpinan perusahaan] [Jabatan pimpinan perusahaan] [Nama perusahaan] [Alamat perusahaan]Perihal: Permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1444 H
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : [Nama Karyawan] NIP/NIK : [NIP/NIK Karyawan] Jabatan : [Jabatan Karyawan] Dengan ini mengajukan permohonan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1444 H sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku. Besaran THR yang saya ajukan adalah sesuai dengan perhitungan yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk pencairan THR, saya mohon dapat ditransfer ke rekening bank berikut:
Nama Bank : [Nama Bank] No. Rekening : [Nomor Rekening] Atas Nama : [Nama Karyawan]Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangannya, saya ucapkan terima kasih.
[Kota], [Tanggal] Hormat saya,
[Tanda tangan Karyawan] [Nama Karyawan, Ketik]
Contoh Bukti Penerimaan Pembayaran THR
Setelah THR diterima, penting untuk membuat bukti penerimaan pembayaran sebagai arsip dan bukti transaksi. Bukti ini harus berisi informasi penting yang sama seperti surat permohonan, dan ditambahkan informasi mengenai tanggal penerimaan dan jumlah THR yang diterima.
- Nama dan alamat penerima THR
- Nama dan alamat pemberi THR
- Jumlah THR yang diterima
- Tanggal penerimaan THR
- Metode pembayaran THR
- Tanda tangan penerima THR
- Stempel (jika ada)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
[Kota], [Tanggal] Penerima,
Nama : [Nama Karyawan] NIP/NIK : [NIP/NIK Karyawan] Jabatan : [Jabatan Karyawan] Menerima pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1444 H dari [Nama Perusahaan] sebesar Rp. [Jumlah THR] yang telah ditransfer ke rekening bank [Nama Bank], No. Rekening [Nomor Rekening] pada tanggal [Tanggal Penerimaan].
[Tanda tangan Karyawan] [Nama Karyawan, Ketik]