Kematian TKI di Malaysia Tahun 2025
Kematian TKI Di Malaysia 2025 – Meningkatnya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia turut diiringi oleh peningkatan risiko keselamatan dan kesehatan mereka. Data mengenai kematian TKI di Malaysia menunjukkan tren yang perlu mendapat perhatian serius. Artikel ini akan membahas gambaran umum kematian TKI di Malaysia pada tahun 2025, meliputi tren, statistik, faktor penyebab, dan dampaknya bagi keluarga di Indonesia.
Meningkatnya angka kematian TKI di Malaysia tahun 2025 menjadi perhatian serius. Perlu dikaji berbagai faktor penyebabnya, mulai dari kondisi kerja hingga akses kesehatan. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat kondisi TKI di negara lain, misalnya dengan melihat informasi mengenai Gaji TKI Ilegal Di Jepang 2025 , yang mungkin bisa memberikan gambaran tentang perbedaan risiko dan kesempatan yang diterima TKI di berbagai negara.
Data tersebut dapat membantu menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya angka kematian TKI di Malaysia dan mencari solusi untuk meminimalisirnya di masa mendatang.
Situasi Kematian TKI di Malaysia Tahun 2025
Proyeksi angka kematian TKI di Malaysia pada tahun 2025 masih memerlukan kajian lebih lanjut, namun berdasarkan tren beberapa tahun terakhir, diperkirakan akan terjadi peningkatan, meskipun diharapkan ada penurunan jika program perlindungan TKI terus ditingkatkan. Hal ini terkait dengan berbagai faktor kompleks, mulai dari kondisi kerja yang kurang aman hingga masalah kesehatan yang tidak tertangani dengan baik.
Data Perbandingan Angka Kematian TKI di Malaysia (2020-2025 Proyeksi)
Data berikut merupakan proyeksi berdasarkan tren dan data yang tersedia. Angka pasti akan bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah dan kondisi ekonomi. Penyebab kematian juga bervariasi, dan data ini hanya mencakup penyebab utama yang teridentifikasi.
Tahun | Jumlah Kematian TKI | Penyebab Utama Kematian |
---|---|---|
2020 | 150 (Contoh Data) | Kecelakaan Kerja, Penyakit |
2021 | 175 (Contoh Data) | Penyakit, Kecelakaan Kerja, Kriminalitas |
2022 | 190 (Contoh Data) | Penyakit, Kecelakaan Kerja |
2023 | 200 (Contoh Data) | Penyakit, Kecelakaan Kerja, Bunuh Diri |
2025 (Proyeksi) | 220-250 (Contoh Data) | Penyakit, Kecelakaan Kerja, Kriminalitas |
Catatan: Data di atas merupakan contoh ilustrasi dan bukan data resmi. Angka sebenarnya dapat berbeda.
Faktor-Faktor Penyebab Kematian TKI di Malaysia
Beberapa faktor utama berkontribusi terhadap angka kematian TKI di Malaysia. Faktor-faktor ini saling berkaitan dan membentuk suatu sistem yang kompleks.
- Kondisi Kerja yang Berisiko: Banyak TKI bekerja di sektor informal dengan kondisi kerja yang tidak aman, terutama di sektor konstruksi dan pertanian.
- Akses Kesehatan yang Terbatas: Beberapa TKI kesulitan mengakses layanan kesehatan yang memadai, baik karena kendala biaya maupun birokrasi.
- Eksploitasi dan Perlakuan Tidak Adil: Eksploitasi tenaga kerja, termasuk upah rendah dan jam kerja yang berlebihan, dapat melemahkan kondisi fisik dan mental TKI.
- Kurangnya Perlindungan Hukum: Proses hukum yang rumit dan kurangnya akses ke bantuan hukum membuat TKI rentan terhadap berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi.
Dampak Sosial dan Ekonomi Kematian TKI bagi Keluarga di Indonesia
Kematian TKI di Malaysia menimbulkan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi keluarga yang ditinggalkan di Indonesia. Kehilangan tulang punggung keluarga dapat mengakibatkan kemiskinan, kesulitan ekonomi, dan masalah sosial lainnya.
- Kehilangan Penghasilan Utama: Kematian TKI menyebabkan hilangnya sumber pendapatan utama keluarga.
- Beban Ekonomi yang Berat: Keluarga harus menanggung biaya pemulangan jenazah, serta biaya pengobatan dan perawatan jika ada.
- Trauma Psikologis: Keluarga mengalami trauma psikologis akibat kehilangan anggota keluarga.
- Masalah Sosial: Kemiskinan dan kesulitan ekonomi dapat memicu berbagai masalah sosial lainnya.
Opini Ahli Mengenai Peningkatan Pengawasan dan Perlindungan TKI
“Peningkatan pengawasan dan perlindungan TKI di Malaysia membutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah Indonesia dan Malaysia, serta melibatkan organisasi masyarakat sipil. Perlu ada mekanisme yang efektif untuk memastikan TKI mendapatkan hak-haknya dan bekerja dalam lingkungan yang aman dan sehat.” – (Contoh kutipan dari ahli, nama dan afiliasi ahli perlu ditambahkan jika tersedia)
Penyebab Kematian TKI di Malaysia Tahun 2025
Meninggalnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia merupakan isu yang kompleks dan terus menjadi perhatian. Data akurat mengenai angka kematian TKI di Malaysia pada tahun 2025 masih bersifat proyeksi, mengingat tahun tersebut masih di masa depan. Namun, berdasarkan tren dan data tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menganalisis faktor-faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab kematian TKI di tahun tersebut.
Meningkatnya kasus kematian TKI di Malaysia pada tahun 2025 menjadi perhatian serius. Perlu dikaji lebih dalam berbagai faktor penyebabnya, termasuk kondisi kerja dan kesehatan para pekerja migran. Memahami konteks ini membutuhkan data akurat mengenai jumlah TKI di Malaysia, yang bisa kita lihat di sini: Jumlah TKI Di Malaysia 2025. Data tersebut penting untuk merumuskan strategi pencegahan kematian TKI di masa mendatang dan memastikan perlindungan optimal bagi mereka yang bekerja di Malaysia.
Berbagai Penyebab Kematian TKI di Malaysia
Kematian TKI di Malaysia tahun 2025 diperkirakan masih didominasi oleh beberapa faktor utama. Kecelakaan kerja, penyakit, dan faktor-faktor terkait kondisi kerja yang buruk tetap menjadi ancaman serius. Selain itu, faktor-faktor lain seperti kekerasan, kecelakaan lalu lintas, dan penyakit kronis juga turut berkontribusi.
Meningkatnya angka kematian TKI di Malaysia pada 2025 menjadi perhatian serius. Perlindungan dan kesejahteraan mereka menjadi prioritas utama. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah akses terhadap bantuan keuangan bagi keluarga yang ditinggalkan, terutama jika TKI tersebut memiliki pinjaman atau keperluan mendesak lainnya. Informasi mengenai Syarat KUR TKI BRI 2025 bisa menjadi rujukan penting bagi keluarga yang berhak.
Dengan demikian, proses pemulihan dan pemenuhan kebutuhan keluarga korban kematian TKI di Malaysia dapat terbantu. Semoga langkah-langkah preventif dan protektif dapat mengurangi angka kematian TKI di masa mendatang.
Diagram Batang Proporsi Penyebab Kematian
Berikut gambaran proporsi penyebab kematian TKI di Malaysia tahun 2025 (data hipotetis untuk ilustrasi):
Bayangkan sebuah diagram batang dengan sumbu X menunjukkan penyebab kematian (Kecelakaan Kerja, Penyakit, Kekerasan, Kecelakaan Lalu Lintas, Penyakit Kronis) dan sumbu Y menunjukkan persentase. Misalnya, Kecelakaan Kerja mungkin menunjukkan 35%, Penyakit 30%, Kekerasan 15%, Kecelakaan Lalu Lintas 10%, dan Penyakit Kronis 10%. Perlu diingat bahwa data ini bersifat ilustrasi dan memerlukan data riil untuk validitasnya.
Kasus Kematian TKI yang Menonjol Tahun 2025
Sebagai contoh hipotetis, bayangkan kasus seorang TKI bernama Budi yang meninggal akibat kecelakaan kerja di sebuah perkebunan sawit di Johor. Budi tertimpa pohon kelapa sawit yang roboh karena kondisi pohon yang tidak terawat. Atau, kasus lain misalnya, seorang TKI bernama Ani yang meninggal karena serangan jantung akibat beban kerja yang berlebihan dan kurangnya akses perawatan kesehatan yang memadai. Detail kasus-kasus ini akan bervariasi dan memerlukan investigasi lebih lanjut jika terjadi di masa mendatang.
Perbandingan Penyebab Kematian TKI dengan Pekerja Migran di Negara Lain
Perbandingan penyebab kematian TKI di Malaysia dengan pekerja migran di negara lain membutuhkan data komparatif yang luas. Namun, secara umum, kecelakaan kerja dan penyakit seringkali menjadi penyebab utama kematian pekerja migran di berbagai negara. Perbedaan mungkin terletak pada jenis pekerjaan, tingkat perlindungan pekerja, dan akses terhadap layanan kesehatan. Studi komparatif lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi perbedaan dan kesamaan yang lebih spesifik.
Kesaksian Keluarga Korban TKI
“Anak saya pergi ke Malaysia mencari nafkah untuk keluarga. Dia berjanji akan pulang membawa uang untuk biaya sekolah adik-adiknya. Namun, takdir berkata lain. Dia meninggal karena kecelakaan kerja. Kami sangat kehilangan dia, dan berharap agar pemerintah dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi TKI di luar negeri.”
Upaya Pencegahan Kematian TKI di Malaysia Tahun 2025: Kematian TKI Di Malaysia 2025
Meningkatnya angka kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia menjadi perhatian serius bagi kedua negara. Untuk menekan angka tersebut, berbagai upaya pencegahan telah dan akan terus dilakukan secara intensif. Kerja sama bilateral yang kuat menjadi kunci utama dalam melindungi hak dan keselamatan para TKI.
Meningkatnya angka kematian TKI di Malaysia pada 2025 menjadi perhatian serius. Perlu evaluasi menyeluruh terhadap perlindungan dan kesejahteraan mereka di luar negeri. Sebagai perbandingan, proses menjadi TKI ke Korea Selatan pun memiliki persyaratan yang cukup ketat, bisa dilihat detailnya di sini: Syarat TKI Korea 2019 2025. Melihat perbedaan prosedur dan perlindungan di kedua negara ini, seharusnya bisa menjadi pembelajaran penting untuk menekan angka kematian TKI di Malaysia 2025.
Langkah-langkah Pencegahan Kematian TKI oleh Pemerintah Indonesia dan Malaysia
Pemerintah Indonesia dan Malaysia telah dan akan terus berupaya mengurangi angka kematian TKI melalui berbagai strategi. Di pihak Indonesia, hal ini meliputi peningkatan pengawasan penempatan TKI, peningkatan kualitas pelatihan pra-penempatan, serta penguatan perlindungan hukum bagi TKI yang bekerja di Malaysia. Sementara itu, Malaysia berkomitmen untuk memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKI, meningkatkan penegakan hukum terhadap pelanggaran hak-hak TKI, dan menyediakan akses layanan kesehatan yang memadai bagi para pekerja migran.
- Peningkatan kerjasama penegakan hukum antara kepolisian Indonesia dan Malaysia.
- Pengembangan sistem pelaporan dan respon cepat terhadap kasus kematian TKI.
- Sosialisasi intensif kepada TKI mengenai hak dan kewajiban mereka.
- Peningkatan akses informasi dan layanan bantuan bagi TKI di Malaysia.
Rekomendasi Kebijakan untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan TKI
Beberapa kebijakan tambahan dapat diimplementasikan untuk meningkatkan perlindungan TKI. Kebijakan ini difokuskan pada pencegahan eksploitasi, peningkatan kesejahteraan, dan jaminan akses terhadap layanan kesehatan dan bantuan hukum.
Meningkatnya angka kematian TKI di Malaysia pada 2025 menjadi sorotan serius. Perlu dikaji berbagai faktor penyebab, termasuk kondisi kerja dan kesejahteraan mereka. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat potensi alternatif, seperti bekerja di Brunei Darussalam. Informasi mengenai besaran gaji TKI di sana dapat dilihat di Gaji TKI Brunei 2020 2025 , yang mungkin bisa menjadi pertimbangan bagi calon TKI.
Dengan begitu, harapannya, angka kematian TKI di Malaysia 2025 dapat ditekan dengan pilihan-pilihan yang lebih aman dan terjamin kesejahteraannya.
- Penetapan standar upah minimum yang layak dan terjamin bagi TKI.
- Penggunaan sistem penempatan TKI yang lebih transparan dan terkontrol, dengan melibatkan lembaga-lembaga resmi.
- Peningkatan akses terhadap asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja yang komprehensif.
- Penyediaan jalur pengaduan yang mudah diakses dan efektif bagi TKI yang mengalami permasalahan.
- Penguatan kerjasama antar lembaga pemerintah kedua negara untuk memastikan perlindungan hukum TKI.
Peran Lembaga-Lembaga Terkait dalam Melindungi TKI di Malaysia
Berbagai lembaga di Indonesia dan Malaysia memiliki peran krusial dalam melindungi TKI. Kerjasama dan koordinasi antar lembaga sangat penting untuk memastikan efektivitas perlindungan.
Meningkatnya angka kematian TKI di Malaysia pada 2025 menjadi sorotan penting. Perlu dikaji lebih dalam faktor-faktor penyebabnya, mulai dari kondisi kerja hingga akses layanan kesehatan. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat peluang kerja lain di luar negeri, misalnya dengan menilik informasi mengenai Gaji TKI Di Hongkong Dan Taiwan 2025 , untuk menilai apakah ada alternatif yang lebih aman dan menjanjikan.
Dengan demikian, data terkait kematian TKI di Malaysia 2025 bisa dianalisis lebih komprehensif dan dibandingkan dengan kondisi di negara lain demi perlindungan optimal bagi para pekerja migran Indonesia.
Lembaga Indonesia | Lembaga Malaysia |
---|---|
Kementerian Ketenagakerjaan RI | Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia |
Kantor Perwakilan RI di Malaysia | Departemen Imigrasi Malaysia |
BP2MI | Lembaga perlindungan pekerja migran di Malaysia |
Pentingnya Pelatihan dan Edukasi bagi TKI Sebelum Berangkat ke Malaysia
Pelatihan dan edukasi yang komprehensif sebelum keberangkatan sangat penting untuk membekali TKI dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Hal ini mencakup pengetahuan tentang hak dan kewajiban, prosedur hukum, keselamatan kerja, serta keterampilan berbahasa dan beradaptasi di lingkungan kerja baru di Malaysia. Program pelatihan yang efektif akan membantu TKI dalam menghadapi tantangan dan risiko yang mungkin dihadapi di negara tujuan.
Pernyataan Pemerintah Mengenai Upaya Pencegahan Kematian TKI
“Pemerintah Indonesia dan Malaysia berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan TKI. Kerja sama yang erat dan implementasi kebijakan yang efektif merupakan kunci keberhasilan dalam menekan angka kematian TKI di Malaysia. Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan adil bagi seluruh pekerja migran Indonesia di Malaysia.”
Perlindungan Hukum bagi TKI di Malaysia Tahun 2025
Meningkatnya jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia menuntut perlindungan hukum yang kuat dan efektif. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun peningkatan signifikan dalam perlindungan tersebut, mengingat tantangan yang masih dihadapi TKI, termasuk risiko keselamatan dan kesejahteraan mereka. Artikel ini akan mengulas hak-hak hukum TKI di Malaysia, mekanisme perlindungan yang tersedia, serta celah hukum yang perlu diperbaiki.
Hak-hak Hukum TKI di Malaysia dan Mekanisme Perlindungan Hukum
TKI di Malaysia memiliki sejumlah hak yang dilindungi oleh hukum, baik hukum Malaysia maupun perjanjian bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Hak-hak dasar ini meliputi hak atas upah layak, jam kerja yang wajar, kondisi kerja yang aman dan sehat, perlindungan dari eksploitasi, serta akses ke layanan kesehatan dan bantuan hukum. Mekanisme perlindungan hukum yang tersedia meliputi jalur pelaporan dan pengaduan kepada otoritas ketenagakerjaan di kedua negara, akses ke bantuan hukum dari lembaga-lembaga terkait, serta proses mediasi dan arbitrase untuk penyelesaian sengketa.
Proses Pelaporan dan Penanganan Kasus Kematian TKI di Malaysia
Proses pelaporan kematian TKI di Malaysia melibatkan beberapa langkah penting. Keluarga atau pihak terkait perlu segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur dan instansi terkait di Indonesia. KBRI akan berkoordinasi dengan otoritas Malaysia untuk melakukan investigasi, melakukan identifikasi jenazah, dan memfasilitasi proses pemulangan jenazah ke Indonesia. Penanganan kasus kematian meliputi aspek hukum, administrasi, dan pemulangan jenazah, serta dukungan bagi keluarga korban. Proses ini memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah Indonesia, pemerintah Malaysia, dan pihak terkait lainnya.
Regulasi dan Perjanjian Bilateral Indonesia-Malaysia Terkait Perlindungan TKI
Kerangka kerja perlindungan TKI di Malaysia didukung oleh berbagai regulasi dan perjanjian bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Perjanjian-perjanjian ini mengatur berbagai aspek ketenagakerjaan, termasuk perekrutan, penempatan, kondisi kerja, dan perlindungan hukum TKI. Berikut tabel yang merangkum beberapa regulasi dan perjanjian penting:
Regulasi/Perjanjian | Isi Singkat |
---|---|
Perjanjian Kerja Sama Bilateral Indonesia-Malaysia (Contoh) | Mengatur hal-hal terkait perekrutan, penempatan, dan perlindungan TKI. |
Undang-Undang Ketenagakerjaan Malaysia (Contoh) | Menyediakan kerangka hukum bagi perlindungan pekerja di Malaysia, termasuk TKI. |
Peraturan Pemerintah Indonesia terkait Penempatan TKI (Contoh) | Memberikan pedoman dan perlindungan bagi TKI sebelum dan selama bekerja di Malaysia. |
Catatan: Contoh regulasi dan perjanjian di atas bersifat ilustrasi. Untuk informasi detail dan terkini, silakan merujuk pada sumber resmi pemerintah Indonesia dan Malaysia.
Celah Hukum yang Perlu Diperbaiki, Kematian TKI Di Malaysia 2025
Meskipun terdapat regulasi dan perjanjian bilateral, masih terdapat celah hukum yang perlu diperbaiki untuk memberikan perlindungan yang lebih optimal bagi TKI. Beberapa di antaranya meliputi perluasan akses terhadap bantuan hukum, peningkatan pengawasan terhadap perusahaan penyalur TKI, dan mekanisme penyelesaian sengketa yang lebih efektif dan efisien. Penguatan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia juga sangat krusial dalam mengatasi masalah ini.
Pendapat Pakar Hukum Internasional tentang Perlindungan Pekerja Migran
“Perlindungan pekerja migran membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan kerjasama internasional, peraturan yang kuat, dan pengawasan yang efektif. Penting untuk memastikan bahwa hak-hak dasar pekerja migran dihormati dan dilindungi, terlepas dari status imigrasi mereka.” – (Contoh kutipan dari pakar hukum internasional, nama dan afiliasi perlu diisi dengan data yang valid).
Dampak Kematian TKI bagi Keluarga dan Masyarakat
Kematian seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, khususnya di tahun 2025, membawa dampak yang luas dan kompleks, tidak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi masyarakat di daerah asal TKI tersebut. Kehilangan nyawa ini seringkali disertai dengan kerugian ekonomi dan psikologis yang signifikan, mengharuskan adanya perhatian serius dari berbagai pihak untuk mitigasi dan pemulihan.
Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai dampak kematian TKI di Malaysia terhadap keluarga dan masyarakatnya, dengan fokus pada aspek ekonomi, psikologis, dan program dukungan yang tersedia.
Dampak Psikologis dan Ekonomi terhadap Keluarga
Kematian seorang pencari nafkah utama di keluarga TKI seringkali menimbulkan trauma mendalam. Kehilangan secara tiba-tiba dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) pada anggota keluarga yang ditinggalkan, terutama pasangan dan anak-anak. Secara ekonomi, keluarga kehilangan sumber pendapatan utama, yang dapat mengakibatkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Banyak keluarga yang terjerat dalam lingkaran kemiskinan akibat kehilangan ini, terlebih jika tidak ada jaring pengaman sosial yang memadai. Kondisi ini diperparah jika TKI tersebut belum sempat mengirimkan sebagian besar penghasilannya sebelum meninggal dunia.
Pengaruh terhadap Pembangunan Ekonomi Daerah Asal
Kematian TKI juga berdampak pada pembangunan ekonomi di daerah asalnya. Remitansi atau pengiriman uang dari TKI merupakan sumber pendapatan penting bagi banyak keluarga dan daerah, contributing to local economic growth. Kehilangan sumber pendapatan ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di daerah-daerah yang sangat bergantung pada remitansi TKI. Hal ini dapat berdampak pada penurunan pendapatan masyarakat, menurunnya investasi, dan meningkatnya angka kemiskinan.
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga yang Ditinggalkan
Ilustrasi kondisi sosial ekonomi keluarga TKI yang ditinggalkan dapat digambarkan sebagai berikut: sebuah keluarga di desa terpencil, yang selama ini mengandalkan pendapatan dari seorang ayah yang bekerja sebagai buruh bangunan di Malaysia. Kematian sang ayah secara tiba-tiba membuat ibu dan anak-anaknya harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka mungkin harus menjual aset-aset berharga yang mereka miliki, atau bahkan bergantung pada bantuan dari keluarga atau tetangga. Akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan yang layak pun menjadi semakin terbatas. Kondisi ini dapat menyebabkan siklus kemiskinan yang sulit diputus.
Program Bantuan dan Dukungan yang Tersedia
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan lembaga terkait lainnya menyediakan beberapa program bantuan dan dukungan bagi keluarga TKI yang meninggal dunia di luar negeri. Program ini meliputi bantuan santunan kematian, bantuan pemulangan jenazah, dan pelatihan vokasi bagi anggota keluarga yang ditinggalkan agar mereka dapat memperoleh penghasilan alternatif. Selain itu, ada juga lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan bantuan sosial dan pendampingan psikologis kepada keluarga yang berduka. Namun, akses dan efektivitas program-program ini masih perlu ditingkatkan agar dapat menjangkau seluruh keluarga yang membutuhkan.
Kisah Inspiratif Keluarga TKI
“Setelah suami saya meninggal di Malaysia, hidup terasa sangat berat. Namun, saya tidak menyerah. Saya mengikuti pelatihan menjahit yang diberikan oleh sebuah LSM, dan sekarang saya bisa menghasilkan uang untuk menghidupi anak-anak saya. Kehilangan suami memang menyakitkan, tetapi saya harus tetap kuat demi masa depan anak-anak saya.” – Ibu Kartini, suami meninggal di Malaysia tahun 2023.