Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Peraturan THR Maret 2025 untuk Karyawan Baru

Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru – Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak yang diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja/buruh di Indonesia. Pemberian THR menjelang hari raya keagamaan bertujuan untuk memberikan kesejahteraan tambahan kepada pekerja dan keluarganya. Artikel ini akan membahas secara spesifik mengenai peraturan THR Maret 2025 yang berlaku untuk karyawan baru, termasuk perhitungan dan hak-haknya.

Isi

Penjelasan Umum THR Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur pemberian THR keagamaan bagi pekerja/buruh. THR diberikan paling lambat H-7 sebelum hari raya keagamaan. Besaran THR untuk pekerja/buruh yang telah bekerja selama 12 bulan secara terus menerus atau lebih adalah satu bulan upah. Peraturan ini menjadi dasar acuan dalam menentukan hak karyawan baru terkait THR.

Hak Karyawan Baru Terkait THR Berdasarkan Masa Kerja, Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Bagi karyawan baru yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, besaran THR dihitung secara proporsional berdasarkan masa kerja. Artinya, semakin lama masa kerja, semakin besar pula besaran THR yang diterima. Perhitungan ini didasarkan pada perbandingan masa kerja karyawan dengan 12 bulan. Rumus perhitungannya adalah (masa kerja/12 bulan) x 1 bulan upah.

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan Baru dengan Masa Kerja Kurang dari 1 Tahun

Berikut ilustrasi perhitungan THR untuk karyawan baru:

  • Karyawan A: Bekerja selama 6 bulan dengan gaji pokok Rp 5.000.000,- per bulan. Perhitungan THR: (6 bulan / 12 bulan) x Rp 5.000.000,- = Rp 2.500.000,-
  • Karyawan B: Bekerja selama 3 bulan dengan gaji pokok Rp 4.000.000,- per bulan. Perhitungan THR: (3 bulan / 12 bulan) x Rp 4.000.000,- = Rp 1.000.000,-

Perlu diingat bahwa perhitungan di atas hanya memperhitungkan gaji pokok. Komponen lain seperti tunjangan tetap, bisa saja termasuk dalam perhitungan THR sesuai dengan kesepakatan perusahaan dan peraturan yang berlaku.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan cermat. Hal ini penting agar hak-hak karyawan terlindungi. Nah, untuk lebih memahami perbedaannya, ada baiknya kita juga mengerti perbedaan antara THR Maret 2025 dengan Gaji ke-13. Untuk penjelasan detailnya, silahkan baca artikel ini: Beda THR Maret 2025 Dan Gaji 13. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih siap dalam menghadapi regulasi THR Maret 2025, khususnya bagi karyawan baru yang mungkin masih belum familiar dengan sistem penggajian di perusahaan.

Ilustrasi Perhitungan THR untuk Karyawan Baru yang Telah Bekerja Selama 6 Bulan

Seperti contoh Karyawan A di atas, karyawan yang telah bekerja selama 6 bulan akan menerima THR sebesar 50% dari upah bulanannya. Jika terdapat komponen lain yang menjadi bagian dari upah bulanan, maka komponen tersebut juga akan dihitung secara proporsional.

Perbandingan Besaran THR Karyawan Baru dengan Karyawan Tetap

Karyawan tetap yang telah bekerja selama 12 bulan atau lebih akan menerima THR sebesar satu bulan upah. Sebaliknya, karyawan baru akan menerima THR secara proporsional berdasarkan masa kerjanya. Sehingga, besaran THR karyawan baru akan selalu lebih rendah dibandingkan dengan karyawan tetap yang telah bekerja selama satu tahun penuh.

Syarat Penerima THR Maret 2025 bagi Karyawan Baru

Penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan bagi karyawan baru di tahun 2025 diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Meskipun prinsipnya sama dengan karyawan tetap, terdapat beberapa perbedaan terkait persyaratan yang perlu diperhatikan. Penjelasan berikut akan menguraikan secara detail syarat-syarat penerimaan THR bagi karyawan baru, termasuk masa kerja minimal dan perbedaannya antar sektor industri serta status kepegawaian.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan seksama, terutama terkait besaran yang diterima. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemotongan pajak penghasilan (PPh) dari THR tersebut. Untuk mengetahui berapa persentase PPh THR Maret 2025 yang akan dipotong, silakan cek informasi lengkapnya di sini: Pph THR Maret 2025 Berapa Persen. Memahami hal ini akan membantu karyawan baru mempersiapkan diri dan menghitung besaran THR bersih yang akan diterima sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dengan demikian, perencanaan keuangan pasca-menerima THR dapat dilakukan dengan lebih baik.

Syarat Umum Penerimaan THR bagi Karyawan Baru

Secara umum, syarat penerimaan THR bagi karyawan baru sama dengan karyawan tetap, yaitu telah terikat perjanjian kerja dengan perusahaan dan telah bekerja selama periode tertentu. Perbedaan utama terletak pada durasi masa kerja yang dibutuhkan untuk berhak menerima THR. Peraturan ini bertujuan untuk melindungi hak pekerja dan memastikan kesetaraan dalam pemberian THR, terlepas dari lama masa kerja.

Persyaratan Masa Kerja Minimal untuk Mendapatkan THR

Masa kerja minimal untuk mendapatkan THR bagi karyawan baru biasanya ditetapkan berdasarkan peraturan perusahaan atau perjanjian kerja individual. Namun, secara umum, masa kerja minimal yang sering diterapkan adalah satu bulan. Hal ini berarti, karyawan baru yang telah bekerja selama satu bulan sebelum hari raya keagamaan berhak menerima THR. Namun, perusahaan berhak menetapkan masa kerja minimal yang lebih lama, asalkan tercantum dalam perjanjian kerja dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terdapat perbedaan antara peraturan perusahaan dan perjanjian kerja individual, maka perjanjian kerja individual yang akan menjadi acuan.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan cermat. Hal ini penting agar hak-hak karyawan terlindungi. Nah, untuk lebih memahami perbedaannya, ada baiknya kita juga mengerti perbedaan antara THR Maret 2025 dengan Gaji ke-13. Untuk penjelasan detailnya, silahkan baca artikel ini: Beda THR Maret 2025 Dan Gaji 13. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih siap dalam menghadapi regulasi THR Maret 2025, khususnya bagi karyawan baru yang mungkin masih belum familiar dengan sistem penggajian di perusahaan.

Perbandingan Persyaratan THR Karyawan Baru di Beberapa Sektor Industri

Persyaratan THR untuk karyawan baru dapat bervariasi antar sektor industri, meskipun prinsip dasarnya tetap sama. Berikut perbandingan umum, perlu diingat bahwa ini merupakan gambaran umum dan dapat berbeda berdasarkan peraturan perusahaan masing-masing:

Sektor Industri Masa Kerja Minimal (umum) Catatan
Perbankan 1 bulan Seringkali mengikuti aturan internal perusahaan yang lebih detail.
Perdagangan 1 bulan Tergantung pada jenis usaha dan perjanjian kerja.
Industri Manufaktur 1 bulan Bisa bervariasi tergantung pada jenis kontrak kerja (PKWT atau tetap).
Jasa 1 bulan Seringkali diatur dalam perjanjian kerja individual.

Perbedaan Persyaratan THR untuk Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap

Perbedaan utama antara karyawan kontrak dan karyawan tetap dalam hal THR terletak pada durasi kontrak kerja. Karyawan tetap berhak menerima THR penuh sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tanpa mempertimbangkan masa kerja selama telah memenuhi syarat minimal (misalnya 1 bulan). Sementara itu, karyawan kontrak hanya berhak menerima THR proporsional berdasarkan masa kerja mereka selama periode kontrak, hingga hari raya keagamaan. Jika kontrak berakhir sebelum hari raya, maka THR dihitung proporsional berdasarkan masa kerja hingga berakhirnya kontrak.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan cermat. Hal ini penting agar hak-hak karyawan terlindungi. Nah, untuk lebih memahami perbedaannya, ada baiknya kita juga mengerti perbedaan antara THR Maret 2025 dengan Gaji ke-13. Untuk penjelasan detailnya, silahkan baca artikel ini: Beda THR Maret 2025 Dan Gaji 13. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih siap dalam menghadapi regulasi THR Maret 2025, khususnya bagi karyawan baru yang mungkin masih belum familiar dengan sistem penggajian di perusahaan.

Implikasi Hukum Jika Perusahaan Tidak Memberikan THR kepada Karyawan Baru yang Memenuhi Syarat

Jika perusahaan tidak memberikan THR kepada karyawan baru yang telah memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja, perusahaan dapat dikenakan sanksi administratif atau bahkan pidana. Karyawan yang dirugikan dapat mengajukan gugatan ke pengadilan ketenagakerjaan untuk menuntut haknya. Sanksi yang dapat dijatuhkan bervariasi tergantung pada tingkat pelanggaran dan ketentuan hukum yang berlaku. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami dan mematuhi peraturan yang berlaku terkait pemberian THR.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan cermat. Hal ini penting agar hak-hak karyawan terlindungi. Nah, untuk lebih memahami perbedaannya, ada baiknya kita juga mengerti perbedaan antara THR Maret 2025 dengan Gaji ke-13. Untuk penjelasan detailnya, silahkan baca artikel ini: Beda THR Maret 2025 Dan Gaji 13. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih siap dalam menghadapi regulasi THR Maret 2025, khususnya bagi karyawan baru yang mungkin masih belum familiar dengan sistem penggajian di perusahaan.

Perhitungan THR Maret 2025 untuk Karyawan Baru

Peraturan THR (Tunjangan Hari Raya) menetapkan ketentuan bagi perusahaan untuk memberikan THR kepada karyawan, termasuk karyawan baru. Perhitungan THR untuk karyawan baru memiliki beberapa pertimbangan, terutama terkait masa kerja yang belum genap satu tahun. Berikut penjelasan rinci mengenai perhitungan THR untuk karyawan baru pada Maret 2025.

Perhitungan THR didasarkan pada upah yang diterima karyawan. Upah ini mencakup gaji pokok, tunjangan tetap, dan komponen upah lainnya yang bersifat tetap. Komponen upah yang bersifat tidak tetap, seperti lembur, biasanya dihitung terpisah.

Rumus Perhitungan THR untuk Karyawan Baru

Rumus dasar perhitungan THR adalah :

THR = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap) x Masa Kerja/12 bulan

Masa kerja dihitung sejak tanggal mulai bekerja hingga tanggal pembayaran THR (Maret 2025). Jika masa kerja kurang dari satu tahun, maka perhitungan THR dibagi 12 bulan. Tunjangan tetap yang dimaksud adalah tunjangan yang diterima secara rutin setiap bulan, misalnya tunjangan makan, transportasi, atau tunjangan jabatan.

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan Baru dengan Berbagai Jenis Upah

Berikut beberapa contoh kasus perhitungan THR untuk karyawan baru dengan berbagai jenis upah:

  1. Karyawan A: Gaji Pokok Rp 5.000.000, Tunjangan Makan Rp 500.000, Tunjangan Transportasi Rp 300.000. Memulai kerja 1 Oktober 2024. Masa kerja hingga Maret 2025 adalah 6 bulan.

    THR = (Rp 5.000.000 + Rp 500.000 + Rp 300.000) x (6/12) = Rp 3.400.000
  2. Karyawan B: Gaji Pokok Rp 4.000.000, Tunjangan Jabatan Rp 1.000.000. Memulai kerja 1 Januari 2025. Masa kerja hingga Maret 2025 adalah 3 bulan.

    THR = (Rp 4.000.000 + Rp 1.000.000) x (3/12) = Rp 1.250.000

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan Baru yang Menerima Upah Lembur

Upah lembur biasanya dihitung terpisah dan tidak termasuk dalam perhitungan THR berdasarkan rumus di atas. Upah lembur dibayarkan secara terpisah bersamaan dengan THR.

Peraturan THR Maret 2025 untuk karyawan baru memang perlu dipahami dengan cermat. Hal ini penting agar hak-hak karyawan terlindungi. Nah, untuk lebih memahami perbedaannya, ada baiknya kita juga mengerti perbedaan antara THR Maret 2025 dengan Gaji ke-13. Untuk penjelasan detailnya, silahkan baca artikel ini: Beda THR Maret 2025 Dan Gaji 13. Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih siap dalam menghadapi regulasi THR Maret 2025, khususnya bagi karyawan baru yang mungkin masih belum familiar dengan sistem penggajian di perusahaan.

Langkah-Langkah Perhitungan THR untuk Karyawan Baru

  1. Hitung total upah per bulan (gaji pokok + tunjangan tetap).
  2. Hitung masa kerja karyawan hingga tanggal pembayaran THR.
  3. Bagi masa kerja dengan 12 bulan.
  4. Kalikan total upah per bulan dengan hasil pembagian masa kerja.
  5. Hasil perkalian tersebut adalah jumlah THR yang diterima karyawan.

Perbedaan Perhitungan THR Jika Karyawan Baru Mengundurkan Diri Sebelum Pembayaran THR

Jika karyawan mengundurkan diri sebelum pembayaran THR, maka perhitungan THR tetap dilakukan berdasarkan rumus di atas, dengan masa kerja dihitung hingga tanggal pengunduran diri. Artinya, THR yang diterima akan lebih rendah karena masa kerjanya lebih singkat.

Pembayaran THR Maret 2025 untuk Karyawan Baru

Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan hak seluruh pekerja, termasuk karyawan baru. Peraturan pemerintah mengatur secara rinci terkait pembayaran THR, termasuk bagi karyawan yang baru bergabung. Memahami aturan ini penting bagi baik karyawan maupun perusahaan untuk memastikan proses pembayaran berjalan lancar dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Batas Waktu Pembayaran THR untuk Karyawan Baru

Batas waktu pembayaran THR untuk karyawan baru sama dengan karyawan tetap, yaitu paling lambat H-7 sebelum hari raya keagamaan yang dirayakan. Untuk THR keagamaan Idul Fitri 1445 H tahun 2025, misalnya, perusahaan wajib membayarkan THR paling lambat tanggal 20 April 2025. Hal ini berlaku meskipun karyawan baru bergabung beberapa hari atau minggu sebelum hari raya. Perhitungan THR karyawan baru akan diproporsionalkan sesuai masa kerja.

Sanksi Keterlambatan Pembayaran THR Karyawan Baru

Perusahaan yang terbukti melanggar ketentuan dan terlambat membayar THR karyawan baru akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa denda administratif hingga sanksi pidana. Besaran sanksi akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi lebih detail mengenai besaran sanksi dapat dikonfirmasi pada instansi terkait.

“Perusahaan yang tidak membayar THR sesuai ketentuan dapat dikenakan sanksi administratif berupa denda dan/atau sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Mekanisme Pengaduan Keterlambatan atau Ketidaksesuaian Pembayaran THR

Jika perusahaan Anda tidak membayar THR sesuai ketentuan atau mengalami keterlambatan, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengajukan pengaduan. Langkah pertama adalah mencoba menyelesaikan permasalahan secara internal dengan perusahaan. Jika upaya tersebut tidak membuahkan hasil, Anda dapat mengajukan pengaduan melalui jalur formal.

  • Hubungi Dinas Ketenagakerjaan setempat.
  • Ajukan pengaduan secara tertulis ke Kementerian Ketenagakerjaan.
  • Konsultasikan dengan organisasi buruh atau serikat pekerja.

Lembaga yang Dapat Dihubungi untuk Pengaduan THR

Beberapa lembaga yang dapat Anda hubungi untuk pengaduan terkait THR meliputi Dinas Ketenagakerjaan di daerah tempat perusahaan Anda berada, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, dan organisasi buruh atau serikat pekerja yang relevan. Anda dapat mencari informasi kontak melalui situs web resmi lembaga-lembaga tersebut.

Pertanyaan Umum THR Maret 2025 untuk Karyawan Baru: Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Berikut ini beberapa pertanyaan umum terkait THR Maret 2025 bagi karyawan baru, beserta penjelasannya. Penjelasan ini bertujuan memberikan gambaran umum dan harus dikonfirmasi dengan peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

THR Karyawan Baru Kurang dari 1 Bulan Kerja

Karyawan baru yang masa kerjanya kurang dari satu bulan umumnya tidak berhak menerima THR penuh. Perhitungan THR biasanya proporsional terhadap masa kerja. Misalnya, jika karyawan baru bekerja selama setengah bulan, maka ia berhak atas setengah dari besaran THR yang diterima karyawan yang telah bekerja selama satu tahun penuh. Ketentuan ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing, sehingga penting untuk merujuk pada peraturan perusahaan yang berlaku.

Perhitungan THR Karyawan Baru Paruh Waktu

Perhitungan THR untuk karyawan paruh waktu juga proporsional terhadap jam kerja dan masa kerja. Besaran THR akan dihitung berdasarkan rata-rata upah per bulan yang diterima selama masa kerja, dikalikan dengan proporsi masa kerja. Contohnya, jika seorang karyawan paruh waktu bekerja setengah hari selama satu tahun, maka besaran THR yang diterimanya akan lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang bekerja penuh waktu selama satu tahun. Perusahaan biasanya memiliki formula perhitungan yang lebih detail yang perlu dikonfirmasi langsung.

Tindakan Jika Perusahaan Tidak Membayar THR Sesuai Ketentuan

Jika perusahaan tidak membayar THR sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karyawan dapat menempuh jalur mediasi atau jalur hukum. Langkah awal yang disarankan adalah melakukan komunikasi internal dengan pihak manajemen perusahaan untuk mencari solusi. Jika mediasi tidak membuahkan hasil, karyawan dapat berkonsultasi dengan instansi terkait seperti Dinas Ketenagakerjaan setempat atau organisasi buruh untuk mendapatkan bantuan dan informasi lebih lanjut terkait hak-haknya.

Perbedaan Perhitungan THR di Berbagai Kota

Tidak ada perbedaan perhitungan THR berdasarkan lokasi kota di Indonesia. Perhitungan THR didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku secara nasional. Meskipun upah minimum regional (UMR) berbeda-beda di setiap kota, hal ini tidak mempengaruhi rumus perhitungan THR itu sendiri. Rumus perhitungan THR tetap sama di seluruh Indonesia, yaitu berdasarkan upah satu bulan atau rata-rata upah selama satu tahun.

Sumber Informasi Lebih Lanjut Tentang Peraturan THR

Informasi lebih lanjut tentang peraturan THR dapat diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya adalah situs web Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, atau melalui konsultasi langsung dengan Dinas Ketenagakerjaan di daerah masing-masing. Selain itu, organisasi buruh dan konsultan hukum ketenagakerjaan juga dapat memberikan informasi dan bantuan yang dibutuhkan.

Peraturan THR Maret 2025 di Berbagai Kota di Indonesia

Peraturan THR Maret 2025 Untuk Karyawan Baru

Penerapan peraturan THR (Tunjangan Hari Raya) di Indonesia pada Maret 2025 mungkin sedikit bervariasi antar kota, meskipun secara umum mengacu pada regulasi pemerintah pusat. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi ekonomi lokal, dan karakteristik tenaga kerja di masing-masing wilayah. Berikut ini perbandingan penerapan peraturan THR di Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk karyawan baru sebagai contoh ilustrasi.

Perbandingan Ketentuan THR di Jakarta, Bandung, dan Surabaya

Peraturan THR di tiga kota besar ini umumnya mengikuti aturan pemerintah pusat, namun implementasinya mungkin berbeda dalam hal sosialisasi, pengawasan, dan penangan kasus pelanggaran. Perbedaan ini terutama terlihat pada tingkat kepatuhan perusahaan dan akses karyawan baru terhadap informasi terkait THR.

Ketentuan Jakarta Bandung Surabaya
Besaran THR (Umum) Satu bulan gaji pokok + tunjangan tetap Satu bulan gaji pokok + tunjangan tetap Satu bulan gaji pokok + tunjangan tetap
Jangka Waktu Pembayaran H-7 Lebaran H-7 Lebaran H-7 Lebaran
Pengawasan Pelaksanaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jawa Barat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surabaya
Akses Informasi Karyawan Baru Relatif mudah diakses melalui website pemerintah dan sosialisasi perusahaan Relatif mudah diakses melalui website pemerintah dan sosialisasi perusahaan Relatif mudah diakses melalui website pemerintah dan sosialisasi perusahaan

Perbedaan Implementasi Peraturan THR di Ketiga Kota

Meskipun ketentuan dasar THR serupa, perbedaan implementasi mungkin terjadi dalam hal kecepatan dan efektivitas sosialisasi peraturan kepada karyawan baru, terutama di perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah. Jakarta, dengan populasi besar dan kompleksitas ekonomi, mungkin memiliki tantangan tersendiri dalam memastikan semua perusahaan patuh. Bandung dan Surabaya, meski lebih kecil, juga memiliki potensi perbedaan dalam kecepatan penyelesaian permasalahan THR karyawan baru.

Karakteristik Kota dan Pengaruhnya pada Peraturan THR

Karakteristik masing-masing kota mempengaruhi cara peraturan THR diimplementasikan. Jakarta, sebagai pusat ekonomi, cenderung memiliki pengawasan yang lebih ketat dan akses informasi yang lebih luas. Bandung, dengan karakteristik kota industri dan jasa, mungkin memiliki fokus pada sektor-sektor industri tertentu. Surabaya, sebagai kota pelabuhan dan perdagangan, mungkin memiliki karakteristik unik dalam pengawasan dan implementasi THR di sektor maritim dan perdagangan.

Contoh Kasus Perhitungan THR di Masing-Masing Kota

Berikut contoh perhitungan THR untuk karyawan baru dengan gaji pokok Rp 5.000.000 dan tunjangan tetap Rp 1.000.000 di ketiga kota. Perhitungan ini diasumsikan sama di ketiga kota karena mengacu pada regulasi pusat.

Total THR = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap) = (Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000) = Rp 6.000.000

Contoh kasus ini berlaku sama untuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya karena perhitungan THR didasarkan pada regulasi pemerintah pusat. Perbedaan mungkin hanya terletak pada proses pelaporan dan pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait di masing-masing kota.

About victory