Tabel Pajak Gaji Pekerja 2025 hadir sebagai panduan penting bagi setiap pekerja di Indonesia. Memahami aturan perpajakan terbaru sangat krusial untuk memastikan penghasilan bersih Anda sesuai dengan hak yang diterima. Perubahan regulasi perpajakan tahun 2025 membawa dampak signifikan, terutama dalam hal penghasilan kena pajak dan besaran pajak terutang.
Mari kita telusuri bersama seluk-beluk aturan baru ini agar Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik.
Artikel ini akan membahas secara detail perubahan signifikan dalam aturan pajak penghasilan (PPh) 21 tahun 2025, termasuk cara menghitung pajak, jenis potongan pajak lainnya, dan contoh kasus perhitungan untuk berbagai skenario penghasilan. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda dapat mengelola keuangan pribadi dengan lebih efektif dan terhindar dari potensi masalah perpajakan.
Tabel Pajak Gaji Pekerja 2025
Tahun 2025 menandai perubahan signifikan dalam sistem perpajakan gaji di Indonesia. Kebijakan terbaru ini bertujuan untuk menyederhanakan proses perhitungan pajak dan meningkatkan transparansi. Perubahan ini akan berdampak pada berbagai kelompok pekerja, sehingga penting untuk memahami detailnya agar dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Ringkasan kebijakan pajak penghasilan terbaru untuk tahun 2025 menekankan pada pengurangan beberapa lapisan pajak dan penyesuaian PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak). Tujuannya adalah untuk memberikan keringanan pajak bagi pekerja dengan penghasilan rendah hingga menengah, sekaligus meningkatkan penerimaan pajak dari kelompok dengan penghasilan tinggi.
Meskipun demikian, detail teknis mengenai besaran perubahan masih perlu dirujuk pada peraturan resmi pemerintah.
Kelompok Pekerja yang Terdampak Perubahan Kebijakan Pajak Gaji 2025
Perubahan kebijakan pajak gaji 2025 akan memberikan dampak yang berbeda-beda pada berbagai kelompok pekerja. Secara umum, pekerja dengan penghasilan rendah hingga menengah cenderung akan merasakan manfaat dari pengurangan lapisan pajak dan penyesuaian PTKP. Sebaliknya, pekerja dengan penghasilan tinggi mungkin akan mengalami sedikit peningkatan beban pajak, meskipun hal ini masih bergantung pada detail implementasi kebijakan.
- Pekerja dengan penghasilan di bawah PTKP akan tetap dibebaskan dari kewajiban pajak.
- Pekerja dengan penghasilan menengah akan merasakan pengurangan beban pajak yang signifikan.
- Pekerja dengan penghasilan tinggi mungkin akan mengalami sedikit peningkatan beban pajak.
Perbandingan Sistem Perpajakan Gaji 2025 dengan Tahun Sebelumnya
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sistem perpajakan gaji 2025 diharapkan lebih sederhana dan mudah dipahami. Perubahan utama terletak pada pengurangan jumlah lapisan pajak dan penyesuaian PTKP. Sistem yang lebih sederhana ini bertujuan untuk mengurangi kerumitan dalam perhitungan pajak dan meminimalisir potensi kesalahan.
Akhiri riset Anda dengan informasi dari Kenaikan gaji pensiunan 2025 untuk hakim.
Tahun | Jumlah Lapisan Pajak (Ilustrasi) | PTKP (Ilustrasi) |
---|---|---|
2024 (Ilustrasi) | 5 | Rp 54.000.000 |
2025 (Ilustrasi) | 4 | Rp 60.000.000 |
Catatan: Data di atas merupakan ilustrasi dan bukan angka resmi. Angka pasti harus dirujuk pada peraturan resmi pemerintah.
Poin-Poin Penting yang Perlu Dipahami Pekerja Mengenai Pajak Gaji 2025
Memahami perubahan sistem perpajakan gaji 2025 sangat penting bagi setiap pekerja. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Selalu pantau informasi resmi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengenai detail kebijakan terbaru.
- Pahami besaran PTKP terbaru dan bagaimana hal itu mempengaruhi kewajiban pajak Anda.
- Konsultasikan dengan konsultan pajak atau ahli perpajakan jika Anda memiliki pertanyaan atau keraguan.
- Pastikan pemotongan pajak oleh pemberi kerja sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Laporkan penghasilan dan pajak Anda secara tepat waktu dan akurat.
Tabel Pajak Gaji Pekerja 2025
Memahami sistem pajak penghasilan sangat penting bagi setiap pekerja agar dapat merencanakan keuangan dengan baik. Artikel ini menyajikan informasi detail mengenai tabel pajak gaji pekerja tahun 2025, bertujuan untuk memberikan panduan praktis dalam menghitung kewajiban pajak Anda.
Tabel Pajak Penghasilan (PPh) 21 Tahun 2025
Berikut tabel perkiraan PPh 21 untuk pekerja tahun 2025. Perlu diingat bahwa angka-angka ini merupakan estimasi dan dapat berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah terbaru. Selalu periksa informasi resmi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk data yang paling akurat.
Penghasilan Kena Pajak (PKP) | Tarif Pajak (%) | PPh Terutang | Contoh Perhitungan |
---|---|---|---|
Rp 0
|
5% | 5% x PKP | (Contoh: PKP Rp 20.000.000, PPh Terutang = 5% x Rp 20.000.000 = Rp 1.000.000) |
Rp 50.000.001
|
15% | (Rp 2.500.000 + 15% x (PKP
|
(Contoh: PKP Rp 100.000.000, PPh Terutang = Rp 2.500.000 + 15% x (Rp 100.000.000
|
Rp 250.000.001
|
25% | (Rp 32.500.000 + 25% x (PKP
|
(Contoh: PKP Rp 400.000.000, PPh Terutang = Rp 32.500.000 + 25% x (Rp 400.000.000
|
> Rp 500.000.000 | 30% | (Rp 107.500.000 + 30% x (PKP
|
(Contoh: PKP Rp 700.000.000, PPh Terutang = Rp 107.500.000 + 30% x (Rp 700.000.000
|
Cara Menghitung Pajak Penghasilan (PPh) 21
Perhitungan PPh 21 melibatkan beberapa langkah. Pertama, tentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP) dengan mengurangi penghasilan bruto dengan berbagai pengurangan yang diizinkan, seperti iuran pensiun dan premi asuransi kesehatan.
Selanjutnya, tentukan tarif pajak berdasarkan PKP sesuai tabel di atas. Terakhir, hitung PPh terutang berdasarkan rumus yang sesuai dengan tarif pajak yang berlaku.
Potongan Pajak untuk Pekerja Tahun 2025
Potongan pajak yang berlaku untuk pekerja tahun 2025 meliputi PPh Pasal 21 yang dipotong langsung dari gaji oleh pemberi kerja. Besarnya potongan ini bergantung pada penghasilan kena pajak (PKP) dan status perkawinan.
- PPh Pasal 21: Pajak penghasilan yang dipotong langsung dari gaji.
- Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN): Iuran wajib untuk program jaminan kesehatan.
- Iuran Jaminan Pensiun (JP): Iuran wajib untuk program jaminan pensiun.
Perbedaan Perhitungan Pajak untuk Status Menikah dan Lajang
Perbedaan utama terletak pada penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Umumnya, PTKP untuk pekerja menikah lebih tinggi daripada pekerja lajang. Hal ini berarti pekerja menikah akan memiliki PKP yang lebih rendah, sehingga PPh terutang juga akan lebih rendah.
Contoh Perhitungan Pajak Penghasilan Berbagai Skenario
Berikut beberapa contoh perhitungan PPh 21 untuk berbagai skenario penghasilan, dengan asumsi PTKP sudah dipertimbangkan. Ingatlah bahwa ini hanyalah contoh dan angka sebenarnya dapat berbeda.
Dapatkan seluruh yang diperlukan Anda ketahui mengenai Gaji PNS 2025 di halaman ini.
- Skenario 1:Karyawan lajang dengan penghasilan Rp 60.000.000 per tahun. Setelah dikurangi PTKP, PKP sekitar Rp 45.000.000. Berdasarkan tabel, PPh terutang sekitar Rp 2.250.000.
- Skenario 2:Karyawan menikah dengan penghasilan Rp 100.000.000 per tahun. Setelah dikurangi PTKP, PKP sekitar Rp 80.000.000. Berdasarkan tabel, PPh terutang sekitar Rp 10.000.000.
- Skenario 3:Karyawan lajang dengan penghasilan Rp 200.000.000 per tahun. Setelah dikurangi PTKP, PKP sekitar Rp 180.000.000. Berdasarkan tabel, PPh terutang sekitar Rp 23.000.000.
Potongan dan Beban Pajak Lainnya
Selain Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21), terdapat beberapa potongan lain yang mungkin mengurangi gaji bersih Anda setiap bulan. Memahami potongan-potongan ini penting untuk mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik dan memastikan Anda mendapatkan penghasilan bersih yang sesuai.
Potongan-potongan ini beragam, mulai dari iuran jaminan sosial hingga potongan untuk keperluan tertentu. Mengetahui jenis-jenis potongan dan jumlahnya akan membantu Anda merencanakan pengeluaran bulanan dengan lebih akurat.
Jenis-jenis Potongan Pajak Selain PPh 21
Berikut beberapa jenis potongan pajak dan iuran yang umum dipotong dari gaji pekerja di Indonesia. Jumlah potongan bervariasi tergantung kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku.
- Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek):Terdiri dari iuran BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun) dan BPJS Kesehatan. Besarnya iuran ditentukan oleh peraturan pemerintah dan biasanya dibagi antara pekerja dan perusahaan.
- Iuran Dana Pensiun:Beberapa perusahaan menyediakan program dana pensiun tambahan bagi karyawannya. Iurannya biasanya dibagi antara pekerja dan perusahaan.
- Potongan Koperasi/Union:Beberapa perusahaan memfasilitasi keanggotaan koperasi atau serikat pekerja, yang mewajibkan potongan gaji bulanan untuk keanggotaan.
- Potongan Pinjaman:Potongan gaji untuk pembayaran cicilan pinjaman, baik dari perusahaan maupun lembaga keuangan lain.
- Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22):Pajak yang dipotong dari pembayaran atas pembelian barang atau jasa tertentu. Besarannya tergantung jenis barang atau jasa yang dibeli.
Pengaruh Potongan terhadap Penghasilan Bersih
Semua potongan di atas akan mengurangi gaji bruto (gaji sebelum pajak dan potongan) sehingga menghasilkan gaji bersih (gaji setelah pajak dan potongan). Semakin banyak potongan, semakin rendah gaji bersih yang diterima pekerja.
Contoh Perhitungan Penghasilan Bersih
Misalnya, seorang pekerja memiliki gaji bruto Rp 10.000.000 per bulan. Setelah dipotong PPh 21 sebesar Rp 1.000.000, iuran Jamsostek Rp 500.000, dan iuran dana pensiun Rp 200.000, maka gaji bersihnya adalah Rp 10.000.000 – Rp 1.000.000 – Rp 500.000 – Rp 200.000 = Rp 8.300.000.
Angka-angka di atas hanyalah contoh dan dapat berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Pastikan untuk selalu mengecek slip gaji Anda untuk informasi yang akurat.
Peroleh insight langsung tentang efektivitas Kenaikan gaji pensiunan 2025 untuk menteri melalui studi kasus.
Panduan Pengisian Formulir Pajak
Untuk pengisian formulir pajak, biasanya perusahaan akan memberikan bukti potong PPh 21. Anda perlu memeriksa dengan teliti kebenaran data yang tertera di bukti potong tersebut. Jika terdapat kesalahan, segera hubungi bagian personalia perusahaan atau kantor pajak setempat untuk melakukan koreksi.
Informasi lebih detail mengenai pengisian formulir pajak dapat diperoleh dari situs web Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau dengan berkonsultasi langsung ke kantor pajak.
Pertanyaan Umum Seputar Pajak Gaji 2025: Tabel Pajak Gaji Pekerja 2025
Pajak penghasilan merupakan kewajiban bagi setiap warga negara yang memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Memahami aturan pajak gaji, khususnya perubahannya di tahun 2025, sangat penting untuk memastikan kepatuhan dan perencanaan keuangan yang baik. Berikut ini beberapa pertanyaan umum dan jawabannya yang dapat membantu Anda.
Perbedaan PPh 21 Tahun 2025 dengan Tahun Sebelumnya
Perbedaan PPh 21 tahun 2025 dengan tahun sebelumnya mungkin terdapat perubahan pada tarif pajak, PTKP, atau aturan perhitungan lainnya. Untuk informasi yang akurat dan terbaru, sebaiknya Anda merujuk pada peraturan resmi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Perubahan ini biasanya diumumkan secara resmi menjelang akhir tahun sebelumnya atau di awal tahun berjalan. Selalu cek situs resmi DJP untuk informasi yang valid dan terupdate.
Ingatlah untuk klik Kenaikan gaji pensiunan 2025 menurut DPR untuk memahami detail topik Kenaikan gaji pensiunan 2025 menurut DPR yang lebih lengkap.
Cara Menghitung Pajak Penghasilan Sendiri
Menghitung pajak penghasilan sendiri dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Pertama, tentukan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Anda dengan mengurangi penghasilan bruto dengan berbagai pengurangan yang diperbolehkan, seperti PTKP dan iuran pensiun. Kedua, tentukan tarif pajak yang berlaku berdasarkan PKP Anda.
Ketiga, kalikan PKP dengan tarif pajak yang berlaku untuk mendapatkan besarnya pajak penghasilan yang terutang. Perhitungan ini dapat dibantu dengan menggunakan kalkulator pajak online yang tersedia di situs DJP atau aplikasi perpajakan lainnya. Namun, untuk menghindari kesalahan perhitungan, disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak atau petugas pajak jika Anda merasa kesulitan.
Dokumen yang Dibutuhkan untuk Pelaporan Pajak
Dokumen yang dibutuhkan untuk pelaporan pajak gaji umumnya meliputi:
- Formulir 1721-A1:Formulir ini digunakan untuk melaporkan pajak penghasilan karyawan.
- Slip Gaji:Slip gaji diperlukan untuk mengetahui penghasilan bruto dan berbagai potongan yang telah dipotong.
- Kartu NPWP:Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) merupakan identitas wajib pajak yang wajib dicantumkan dalam pelaporan.
- Bukti Potong PPh Pasal 21:Bukti potong ini menunjukkan besarnya pajak yang telah dipotong oleh pemberi kerja.
Pastikan semua dokumen lengkap dan akurat sebelum melakukan pelaporan pajak.
Pengaruh Penghasilan Tambahan Selain Gaji Pokok
Penghasilan tambahan selain gaji pokok, seperti bonus, komisi, atau penghasilan dari pekerjaan sampingan, akan mempengaruhi perhitungan pajak. Penghasilan tambahan ini akan dijumlahkan dengan gaji pokok Anda untuk menentukan PKP. Semakin tinggi penghasilan total, semakin besar pula pajak penghasilan yang harus dibayarkan.
Pelajari lebih dalam seputar mekanisme Kenaikan gaji pensiunan 2025 berdasarkan masa kerja di lapangan.
Anda perlu melaporkan seluruh penghasilan Anda secara jujur dan benar untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari. Perhitungan pajak dengan penghasilan tambahan ini bisa lebih kompleks, sehingga konsultasi dengan ahli pajak mungkin diperlukan.
Tempat Mengadukan Permasalahan Terkait Pajak Gaji
Untuk mengadukan permasalahan terkait pajak gaji, Anda dapat menghubungi:
- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat:Anda dapat mengunjungi KPP di wilayah tempat tinggal atau tempat kerja Anda.
- Website resmi DJP:Website DJP menyediakan berbagai informasi dan layanan terkait pajak, termasuk layanan pengaduan.
- Call center DJP:DJP juga menyediakan layanan call center yang dapat dihubungi untuk mendapatkan informasi dan bantuan.
Jangan ragu untuk memanfaatkan saluran-saluran tersebut jika Anda mengalami kendala atau pertanyaan seputar pajak gaji Anda.
Ilustrasi dan Contoh Kasus Perhitungan Pajak Gaji 2025
Memahami perhitungan pajak gaji bisa terasa rumit. Namun, dengan contoh-contoh kasus berikut, kita akan melihat bagaimana pajak penghasilan dihitung berdasarkan berbagai skenario kehidupan pekerja. Perhitungan ini bersifat ilustrasi dan menggunakan asumsi tarif pajak 2025 yang masih bersifat hipotetis.
Untuk perhitungan yang akurat, selalu rujuk pada peraturan pajak resmi yang berlaku.
Perhitungan Pajak untuk Pekerja Lajang
Pak Budi, lajang, bekerja sebagai programmer dengan penghasilan bruto Rp15.000.000 per bulan. Setelah dipotong iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan (asumsi total Rp500.000), penghasilan kena pajaknya menjadi Rp14.500. 000. Berdasarkan tarif pajak progresif (asumsi), pajak penghasilan yang terutang dihitung sebagai berikut:
Penghasilan Kena Pajak (PKP): Rp14.500.000Pajak Penghasilan (PPh): (Asumsi perhitungan berdasarkan tarif progresif 2025, misalnya 10% untuk penghasilan di bawah Rp50 juta) Rp1.450.000 Penghasilan Bersih: Rp14.500.000
- Rp1.450.000
- Rp500.000 = Rp12.550.000
Jadi, Pak Budi menerima penghasilan bersih sebesar Rp12.550.000 per bulan.
Perhitungan Pajak untuk Pekerja Menikah dengan Tanggungan
Bu Ani, menikah dan memiliki dua orang anak, bekerja sebagai dokter dengan penghasilan bruto Rp25.000.000 per bulan. Potongan iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan diasumsikan sebesar Rp750. 000. Dengan adanya pengurangan penghasilan kena pajak karena status menikah dan memiliki tanggungan (asumsi pengurangan PTKP), penghasilan kena pajaknya menjadi lebih rendah.
Misalnya, setelah pengurangan PTKP, PKP Bu Ani menjadi Rp20.000. 000. Perhitungan pajak penghasilannya (dengan asumsi tarif progresif 2025):
Penghasilan Kena Pajak (PKP): Rp20.000.000Pajak Penghasilan (PPh): (Asumsi perhitungan berdasarkan tarif progresif 2025, misalnya 15% untuk penghasilan di atas Rp50 juta sampai Rp200 juta) Rp3.000.000 Penghasilan Bersih: Rp25.000.000
- Rp3.000.000
- Rp750.000 = Rp21.250.000
Penghasilan bersih Bu Ani per bulan adalah Rp21.250.000.
Perhitungan Pajak dengan Penghasilan Tambahan
Pak Dedi, seorang sales, memiliki penghasilan pokok Rp10.000.000 dan mendapatkan bonus sebesar Rp5.000.000 pada bulan Desember. Pajak penghasilannya dihitung berdasarkan total penghasilan tahunan, yang kemudian dibagi 12 untuk dipotong setiap bulan. Asumsikan total pajak tahunan setelah memperhitungkan penghasilan pokok dan bonus adalah Rp3.600.000.
Maka, pajak yang dipotong setiap bulan adalah Rp300.000 (Rp3.600.000/12). Perhitungan ini akan lebih kompleks dan melibatkan perhitungan tahunan.
Pengaruh Perubahan Status Perkawinan dan Jumlah Tanggungan
Perubahan status perkawinan dan jumlah tanggungan akan memengaruhi besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Semakin banyak tanggungan, semakin besar PTKP, sehingga PKP akan berkurang dan pajak yang terutang pun akan lebih rendah. Contohnya, jika Bu Ani sebelumnya lajang, maka PKP-nya akan lebih tinggi dibandingkan setelah menikah dan memiliki dua anak.
Perhitungan Pajak untuk Pekerja dengan Penghasilan dari Berbagai Sumber, Tabel pajak gaji pekerja 2025
Jika seorang pekerja memiliki penghasilan dari berbagai sumber, seperti gaji, usaha sampingan, dan investasi, maka pajak penghasilannya dihitung berdasarkan total penghasilan dari semua sumber tersebut. Perhitungannya akan lebih kompleks dan memerlukan pelaporan yang lebih detail.
Tabel Pajak Gaji Pekerja 2025
Memahami tabel pajak gaji merupakan hal penting bagi setiap pekerja. Tabel ini membantu kita menghitung besarnya pajak penghasilan (PPh) yang harus dibayarkan setiap bulan. Meskipun angka pasti untuk tahun 2025 belum dirilis secara resmi, kita dapat melihat tren dan proyeksi berdasarkan peraturan yang berlaku saat ini untuk mempersiapkan diri.
Perubahan Potensial dalam Perhitungan Pajak 2025
Pemerintah sering melakukan penyesuaian terhadap aturan perpajakan, termasuk PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) dan tarif pajak. Perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk selalu memantau informasi resmi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
- Kemungkinan kenaikan PTKP: Kenaikan PTKP dapat mengurangi jumlah penghasilan kena pajak, sehingga pajak yang terutang juga berkurang.
- Penyesuaian tarif pajak: Penyesuaian tarif pajak bisa berupa perubahan persentase pajak untuk setiap penghasilan kena pajak (PKP).
- Pengaruh inflasi: Inflasi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga pemerintah mungkin akan mempertimbangkan penyesuaian dalam perhitungan pajak untuk menjaga keadilan.
Contoh Perhitungan Pajak (Ilustrasi)
Sebagai ilustrasi, mari kita asumsikan seorang pekerja dengan penghasilan bruto Rp 10.000.000 per bulan di tahun 2025. Angka ini hanya contoh dan belum tentu mencerminkan kondisi riil di tahun 2025. Perhitungan pajak yang sebenarnya akan bergantung pada peraturan pajak yang berlaku dan PTKP yang ditetapkan.
Item | Jumlah (Rp) |
---|---|
Penghasilan Bruto | 10.000.000 |
PTKP (Asumsi) | 5.000.000 |
Penghasilan Kena Pajak (PKP) | 5.000.000 |
Pajak (Asumsi tarif 5%) | 250.000 |
Catatan: Angka-angka dalam contoh di atas merupakan ilustrasi dan dapat berbeda dengan kondisi aktual di tahun 2025. Tarif pajak dan PTKP dapat berubah sesuai dengan peraturan pemerintah.
Sumber Informasi Resmi
Untuk informasi paling akurat dan terbaru mengenai tabel pajak gaji tahun 2025, selalu rujuk ke situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Situs ini menyediakan informasi terpercaya dan terupdate mengenai peraturan perpajakan di Indonesia.
FAQ Umum
Apa yang terjadi jika saya tidak melaporkan pajak gaji?
Anda dapat dikenakan sanksi berupa denda dan bunga atas pajak yang terutang.
Dimana saya bisa mendapatkan formulir pelaporan pajak?
Formulir pajak dapat diunduh melalui website Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Apakah ada batasan jumlah tanggungan yang dapat diklaim untuk pengurangan pajak?
Ya, terdapat batasan jumlah tanggungan yang dapat diklaim sesuai peraturan yang berlaku. Silakan merujuk pada peraturan terbaru DJP.
Bagaimana jika saya bekerja di beberapa tempat?
Anda perlu melaporkan seluruh penghasilan dari semua tempat kerja Anda dalam satu Surat Pemberitahuan (SPT).