Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Pengaturan THR Maret 2025 Berdasarkan UU

Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Undang Undang Pemberian THR Maret 2025 – Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan merupakan hak pekerja/buruh yang diatur dalam undang-undang. Menjelang Maret 2025, penting untuk memahami ketentuan terbaru terkait pembayaran THR agar perusahaan dan pekerja sama-sama terlindungi. Penjelasan berikut merinci pengaturan THR berdasarkan UU yang berlaku di Maret 2025, meliputi ketentuan umum, perbandingan antara sektor formal dan informal, sanksi pelanggaran, perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya, dan contoh kasus pelanggaran beserta solusinya.

Isi

Ketentuan Umum Pembayaran THR Maret 2025

Ketentuan umum pembayaran THR di Maret 2025 mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan mempertimbangkan kemungkinan revisi atau penambahan peraturan yang mungkin terjadi sebelum Maret 2025. Secara umum, THR dibayarkan paling lambat H-7 sebelum hari raya keagamaan. Besaran THR untuk pekerja/buruh di sektor formal umumnya berupa satu bulan upah, sedangkan untuk pekerja di sektor informal bisa disesuaikan dengan kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja. Perhitungan upah meliputi gaji pokok, tunjangan tetap, dan komponen lain yang diatur dalam perjanjian kerja.

Perbandingan Ketentuan Pembayaran THR Sektor Formal dan Informal Maret 2025

Perbedaan utama terletak pada mekanisme penetapan besaran THR dan pengawasan pelaksanaannya. Tabel berikut memberikan gambaran perbandingan:

Aspek Sektor Formal Sektor Informal
Besaran THR Satu bulan upah (gaji pokok + tunjangan tetap) Sesuai kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja
Jangka Waktu Pembayaran Paling lambat H-7 sebelum hari raya Sesuai kesepakatan, namun idealnya mengikuti anjuran pemerintah
Pengawasan Diawasi oleh pemerintah melalui pengawasan ketenagakerjaan Pengawasan lebih terbatas, bergantung pada mekanisme penyelesaian perselisihan kerja yang ada
Sanksi Pelanggaran Sanksi administratif dan pidana sesuai UU Ketenagakerjaan Sanksi lebih bervariasi, tergantung kesepakatan dan jalur penyelesaian perselisihan

Sanksi Pelanggaran Aturan Pembayaran THR Maret 2025

Perusahaan yang melanggar aturan pembayaran THR dapat dikenai sanksi administratif dan bahkan pidana sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku. Sanksi administratif bisa berupa teguran, denda, hingga pencabutan izin usaha. Sanksi pidana dapat berupa kurungan penjara dan/atau denda yang cukup besar. Besaran sanksi bergantung pada berat ringannya pelanggaran dan ketentuan hukum yang berlaku saat itu.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur secara rinci mengenai hak dan kewajiban terkait pembayaran THR. Regulasi ini mencakup berbagai sektor, termasuk tentunya ASN. Pembahasan mengenai THR bagi PNS seringkali menarik perhatian publik, seperti yang terlihat pada pemberitaan terkait THR Maret 2025 Pns Sri Mulyani , yang memberikan gambaran implementasi aturan tersebut. Dengan demikian, pemahaman yang komprehensif terhadap Undang-Undang ini sangat penting bagi seluruh pihak yang terlibat, guna memastikan proses pembayaran THR berjalan lancar dan sesuai ketentuan.

Perbedaan Regulasi THR Maret 2025 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya, Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Perbedaan regulasi THR Maret 2025 dengan tahun-tahun sebelumnya mungkin terdapat pada penyesuaian nilai upah minimum regional (UMR) atau penjelasan lebih rinci mengenai komponen upah yang termasuk dalam perhitungan THR. Perlu dilakukan pengecekan pada peraturan perundang-undangan terbaru untuk mengetahui perbedaan spesifiknya. Kemungkinan adanya revisi atau peraturan baru terkait THR menjelang Maret 2025 perlu dipantau secara berkala.

Contoh Kasus Pelanggaran Pembayaran THR dan Solusi Penyelesaiannya

Misalnya, PT Maju Jaya belum membayar THR karyawannya hingga melewati batas waktu H-7 Lebaran. Karyawan dapat mengajukan pengaduan ke Dinas Ketenagakerjaan setempat. Setelah dilakukan mediasi, jika perusahaan tetap tidak membayar, karyawan dapat menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan ke pengadilan hubungan industrial. Solusi penyelesaiannya bisa berupa pembayaran THR beserta denda keterlambatan, atau sanksi lainnya sesuai putusan pengadilan.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur kewajiban perusahaan dalam memberikan THR kepada karyawan. Regulasi ini memastikan hak pekerja terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku. Nah, bagi Anda yang ingin mengekspresikan rasa gembira menyambut THR, bisa lho mendownload berbagai kata-kata ucapan menarik melalui tautan ini: Download Kata Kata THR Maret 2025. Semoga dengan adanya Undang-Undang ini dan semangat berbagi THR, suasana kerja tetap kondusif dan produktif.

Komponen Pembayaran THR Maret 2025

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan Idul Fitri tahun 2025 diatur dalam Undang-Undang yang berlaku. Perhitungan THR melibatkan beberapa komponen gaji dan tunjangan yang diterima karyawan. Pemahaman yang tepat mengenai komponen-komponen ini penting bagi karyawan maupun pemberi kerja untuk memastikan pembayaran THR dilakukan secara adil dan sesuai regulasi.

Komponen THR Maret 2025

Komponen yang termasuk dalam perhitungan THR Maret 2025 umumnya meliputi gaji pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan lainnya yang diterima secara rutin. Tunjangan tetap yang dimaksud misalnya tunjangan makan, tunjangan transportasi, dan tunjangan jabatan. Tunjangan-tunjangan yang bersifat tidak tetap atau insentif, biasanya tidak termasuk dalam perhitungan THR.

Contoh Perhitungan THR untuk Karyawan dengan Masa Kerja Berbeda

Berikut contoh perhitungan THR untuk karyawan dengan masa kerja 1 tahun dan 5 tahun, dengan asumsi gaji pokok Rp 5.000.000 dan tunjangan tetap Rp 1.000.000:

  • Karyawan dengan masa kerja 1 tahun: THR = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap) x 1 bulan = (Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000) x 1 = Rp 6.000.000
  • Karyawan dengan masa kerja 5 tahun: THR = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap) x 1 bulan = (Rp 5.000.000 + Rp 1.000.000) x 1 = Rp 6.000.000

Perlu dicatat bahwa contoh ini merupakan ilustrasi sederhana. Perhitungan THR sebenarnya bisa lebih kompleks tergantung pada kesepakatan perusahaan dan jenis tunjangan yang diterima karyawan.

Perhitungan THR untuk Karyawan Gaji Bulanan dan Harian

Perhitungan THR untuk karyawan dengan gaji bulanan dan harian pada dasarnya sama, yaitu dengan mengalikan jumlah pendapatan selama satu bulan dengan satu. Perbedaannya terletak pada cara menghitung pendapatan satu bulan tersebut. Untuk karyawan harian, pendapatan satu bulan dihitung berdasarkan jumlah hari kerja dalam satu bulan dikali upah per hari. Sedangkan untuk karyawan bulanan, pendapatan satu bulan adalah gaji bulanan yang sudah ditetapkan.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur hak pekerja untuk menerima THR tepat waktu. Penerapannya tentu beragam, dan menariknya, kita bisa melihat berbagai reaksi unik masyarakat mengenai hal ini. Simak saja reaksi lucu para pekerja yang sudah menerima THR di Video Lucu Dapat THR Maret 2025 , sebuah gambaran ringan dari dampak positif UU tersebut.

Semoga dengan adanya regulasi yang jelas ini, pemberian THR kedepannya semakin tertib dan menguntungkan bagi semua pihak. Kembali ke UU THR Maret 2025, perlu diingat bahwa pelaksanaan yang konsisten sangat penting untuk menjaga keadilan bagi semua karyawan.

Tabel Ringkasan Komponen dan Perhitungan THR

Komponen Cara Perhitungan Contoh (Gaji Pokok Rp 5.000.000, Tunjangan Tetap Rp 1.000.000)
Gaji Pokok Jumlah gaji pokok per bulan Rp 5.000.000
Tunjangan Tetap Jumlah tunjangan tetap per bulan (misal: tunjangan makan, transportasi) Rp 1.000.000
THR (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap) x 1 bulan Rp 6.000.000

Contoh Perhitungan THR Karyawan Baru Bekerja Beberapa Bulan

Untuk karyawan yang baru bekerja beberapa bulan di tahun 2025, perhitungan THR dihitung proporsional berdasarkan masa kerjanya. Misalnya, karyawan mulai bekerja pada bulan April 2025, maka THR yang diterima dihitung berdasarkan proporsi masa kerjanya dari bulan April hingga Desember 2025. Perhitungannya akan lebih rumit dan perlu mempertimbangkan kesepakatan perusahaan.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur kewajiban perusahaan memberikan THR kepada karyawan. Penerapannya tentu melibatkan perhitungan pajak, khususnya PPh 21. Untuk memahami lebih detail bagaimana menghitung PPh 21 dari THR yang akan diterima, silakan akses panduan lengkapnya di sini: Hitungan Pph 21 THR Maret 2025. Setelah memahami perhitungan pajak tersebut, kita dapat kembali fokus pada implementasi Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 secara keseluruhan, memastikan kepatuhan baik dari perusahaan maupun karyawan.

Misalnya, jika gaji pokok Rp 5.000.000 dan masa kerja 9 bulan, perhitungan THR adalah (Rp 5.000.000 / 12 bulan) x 9 bulan = Rp 3.750.000. Ini adalah perhitungan sederhana dan belum memperhitungkan tunjangan tetap lainnya. Perhitungan yang akurat perlu merujuk pada peraturan perusahaan.

Jangka Waktu Pembayaran THR Maret 2025: Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan Idul Fitri 2025 diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan. Penting bagi perusahaan untuk memahami batas waktu pembayaran dan konsekuensi keterlambatan agar terhindar dari sanksi. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Batas Waktu Pembayaran THR Maret 2025

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, THR keagamaan Idul Fitri 2025 harus dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum hari raya Idul Fitri. Mengingat Idul Fitri 1446 H diperkirakan jatuh pada bulan Maret 2025, maka batas waktu pembayaran THR dapat dihitung mundur dari tanggal tersebut. Perusahaan wajib memastikan pembayaran THR telah diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan.

Konsekuensi Keterlambatan Pembayaran THR Maret 2025

Keterlambatan pembayaran THR dapat berdampak serius bagi perusahaan. UU Ketenagakerjaan mengatur sanksi bagi perusahaan yang melanggar ketentuan pembayaran THR, diantaranya berupa denda administrasi dan bahkan sanksi pidana. Selain itu, keterlambatan juga dapat berdampak negatif pada hubungan industrial dan citra perusahaan.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur hak pekerja untuk menerima Tunjangan Hari Raya. Ketentuannya cukup detail, mulai dari besaran hingga waktu pembayaran. Bagi yang tertarik mempelajari lebih lanjut tentang terminologi THR dalam bahasa lain, bisa mengunjungi situs ini untuk melihat THR Maret 2025 Dalam Bahasa Arab , sebagai referensi tambahan. Kembali ke UU THR, pemahaman yang baik terhadap regulasi ini penting bagi pekerja dan pengusaha agar terhindar dari potensi permasalahan di kemudian hari.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Alur Proses Pembayaran THR Maret 2025

Berikut ini flowchart sederhana alur proses pembayaran THR:

  1. Perusahaan menghitung THR karyawan berdasarkan upah dan masa kerja.
  2. Perusahaan menyiapkan data pembayaran THR karyawan.
  3. Perusahaan melakukan verifikasi data pembayaran THR.
  4. Perusahaan melakukan pembayaran THR kepada karyawan melalui transfer bank atau metode pembayaran lainnya.
  5. Perusahaan menyimpan bukti pembayaran THR.

Poin-Poin Penting Mengenai Tenggat Waktu Pembayaran THR

  • Pastikan mengetahui tanggal pasti Idul Fitri 1446 H untuk menghitung batas waktu pembayaran.
  • Lakukan perencanaan keuangan yang matang untuk memastikan ketersediaan dana THR.
  • Komunikasikan rencana pembayaran THR kepada karyawan secara transparan.
  • Siapkan bukti pembayaran THR sebagai arsip perusahaan.
  • Patuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait pembayaran THR.

Panduan Singkat Karyawan Terkait Hak Menerima THR Tepat Waktu

Karyawan berhak menerima THR sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika perusahaan menunda atau tidak membayar THR sesuai waktu yang telah ditentukan, karyawan dapat melakukan konsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat atau jalur hukum lainnya untuk menuntut haknya.

Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025 mengatur kewajiban perusahaan memberikan THR kepada karyawannya. Penerapan aturan ini tentunya perlu dipahami secara menyeluruh, termasuk mengenai pemotongan pajak yang berlaku. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pengenaan Potongan Pph 21 pada THR, yang bisa Anda pelajari lebih lanjut di Potongan Pph 21 THR Maret 2025. Memahami aturan mengenai potongan Pph 21 ini sangat krusial agar perusahaan dan karyawan sama-sama memahami kewajiban perpajakan yang berlaku sesuai Undang-Undang Pemberian THR Maret 2025.

Peraturan Khusus Pembayaran THR Maret 2025

Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan Idul Fitri tahun 2025 diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Namun, terdapat beberapa peraturan khusus yang perlu diperhatikan terkait pembayaran THR bagi pekerja dengan status dan sektor kerja tertentu. Penjelasan berikut ini akan memberikan gambaran mengenai peraturan khusus tersebut.

Pembayaran THR untuk Pekerja Kontrak dan Paruh Waktu

Pekerja kontrak dan paruh waktu juga berhak mendapatkan THR, namun besarannya dapat berbeda dengan pekerja tetap. Perhitungan THR untuk pekerja kontrak biasanya didasarkan pada masa kerja mereka, proporsional terhadap pekerja tetap. Sementara itu, untuk pekerja paruh waktu, perhitungan THR umumnya didasarkan pada jumlah jam kerja atau hari kerja mereka dalam satu bulan. Aturan lebih detail mengenai proporsionalitas pembayaran THR ini akan diatur lebih lanjut dalam peraturan pelaksana.

Pembayaran THR di Sektor Kesehatan dan Pendidikan

Pemerintah mungkin akan mengeluarkan aturan khusus terkait pembayaran THR di sektor-sektor tertentu seperti kesehatan dan pendidikan mengingat pentingnya peran mereka. Kemungkinan besar, akan ada pengaturan khusus untuk memastikan pembayaran THR tepat waktu dan sesuai dengan hak pekerja di sektor tersebut, mengingat beban kerja dan tanggung jawab yang tinggi, terutama di masa pandemi yang lalu. Sebagai contoh, bisa saja terdapat insentif tambahan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19 sebagai bentuk apresiasi.

Perbandingan Aturan Pembayaran THR Antar Sektor

Meskipun prinsip dasar pembayaran THR sama untuk semua sektor, terdapat kemungkinan perbedaan implementasi. Misalnya, sektor swasta mungkin memiliki mekanisme pembayaran yang berbeda dengan sektor publik, terutama dalam hal waktu pembayaran dan proses pengajuan. Perbedaan ini bisa bergantung pada kesepakatan kerja bersama (PKB) atau perjanjian kerja lainnya yang telah disepakati antara pekerja dan pemberi kerja. Secara umum, perbedaannya lebih pada detail teknis pelaksanaan, bukan pada prinsip dasar hak atas THR itu sendiri.

Prosedur Pengajuan Pengaduan Pelanggaran Pembayaran THR

Apabila terjadi pelanggaran dalam pembayaran THR, pekerja dapat mengajukan pengaduan melalui beberapa jalur. Pekerja dapat melaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan setempat, atau melalui jalur mediasi atau arbitrase yang diatur dalam perjanjian kerja. Selain itu, pekerja juga dapat melaporkan pelanggaran tersebut kepada organisasi buruh atau serikat pekerja yang relevan. Bukti-bukti seperti slip gaji, perjanjian kerja, dan bukti pembayaran yang relevan perlu dipersiapkan untuk memperkuat pengaduan.

Panduan bagi Pekerja untuk Melindungi Haknya dalam Menerima THR

  • Pahami hak Anda berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Simpan dengan baik bukti-bukti terkait masa kerja dan penghasilan.
  • Berkomunikasi secara efektif dengan pemberi kerja mengenai hak THR Anda.
  • Ketahui jalur pengaduan yang tersedia jika terjadi pelanggaran.
  • Bergabung dengan organisasi buruh atau serikat pekerja untuk mendapatkan dukungan dan perlindungan.

Pertanyaan Umum Seputar THR Maret 2025

Berikut ini beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai THR (Tunjangan Hari Raya) Maret 2025. Penjelasan di bawah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas terkait peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Sanksi Bagi Perusahaan yang Telat Membayar THR

Perusahaan yang terbukti menunda atau bahkan tidak membayar THR kepada karyawannya dapat dikenakan sanksi administratif maupun pidana. Sanksi administratif bisa berupa teguran, denda, hingga pencabutan izin usaha. Sementara sanksi pidana dapat berupa hukuman penjara dan denda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Besaran sanksi akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran dan kerugian yang dialami karyawan.

Perhitungan THR Karyawan yang Bekerja Kurang dari Satu Tahun

Perhitungan THR untuk karyawan yang masa kerjanya kurang dari satu tahun dihitung secara proporsional. Artinya, besaran THR akan dihitung berdasarkan masa kerja karyawan tersebut dibagi 12 bulan, kemudian dikalikan dengan gaji pokok dan tunjangan tetap lainnya. Misalnya, karyawan yang telah bekerja selama 6 bulan akan menerima THR sebesar setengah dari gaji pokok dan tunjangan tetapnya.

THR dan Penghasilan Kena Pajak

THR termasuk dalam penghasilan kena pajak. Besaran pajak yang dikenakan akan dihitung berdasarkan penghasilan bruto karyawan (termasuk THR) dikurangi dengan berbagai pengurangan yang diperbolehkan sesuai peraturan perpajakan yang berlaku. Karyawan akan menerima slip gaji yang mencantumkan rincian penghasilan, potongan pajak, dan jumlah THR yang diterima setelah dipotong pajak.

Tata Cara Mengadu Jika Perusahaan Tidak Membayar THR

Apabila perusahaan tempat Anda bekerja tidak membayar THR sesuai ketentuan, Anda dapat mengadu ke beberapa instansi. Anda bisa mengajukan pengaduan ke Dinas Ketenagakerjaan setempat, serikat pekerja/buruh, atau melalui jalur hukum di pengadilan hubungan industrial. Siapkan bukti-bukti yang relevan seperti surat perjanjian kerja, slip gaji, dan bukti komunikasi dengan perusahaan terkait THR.

Penyelesaian Perselisihan Terkait Pembayaran THR

Jika terjadi perselisihan terkait pembayaran THR, upaya penyelesaian dapat dilakukan melalui beberapa jalur. Pertama, usahakan penyelesaian secara musyawarah mufakat antara karyawan dan perusahaan. Jika tidak berhasil, bisa ditempuh jalur mediasi atau konsiliasi di Dinas Ketenagakerjaan. Jika masih menemui jalan buntu, maka jalur hukum melalui pengadilan hubungan industrial dapat menjadi pilihan terakhir.

Ilustrasi Kasus dan Solusi Pembayaran THR

Undang Undang Pemberian THR Maret 2025

Berikut beberapa ilustrasi kasus terkait permasalahan pembayaran THR yang terjadi di berbagai jenis perusahaan, beserta solusi yang diterapkan. Ilustrasi ini bertujuan untuk memberikan gambaran praktis penerapan UU Pemberian THR Maret 2025 dan menunjukkan berbagai pendekatan penyelesaian konflik yang mungkin muncul.

Kasus Perusahaan Manufaktur

PT Maju Bersama, perusahaan manufaktur dengan 200 karyawan, mengalami keterlambatan pembayaran THR. Sebanyak 150 karyawannya merupakan pekerja produksi dengan upah minimum regional (UMR), sementara 50 karyawan lainnya adalah staf administrasi dengan gaji di atas UMR. Keterlambatan terjadi karena perusahaan mengalami kendala operasional akibat penurunan permintaan pasar. Akibatnya, perusahaan mengalami kesulitan arus kas. Setelah bernegosiasi, perusahaan dan karyawan sepakat untuk melakukan pembayaran THR secara bertahap selama tiga bulan, dengan pembayaran pertama dilakukan pada tanggal jatuh tempo, dan sisanya dibayarkan secara proporsional pada bulan berikutnya. Kesepakatan ini tertuang dalam surat perjanjian yang ditandatangani oleh perwakilan karyawan dan manajemen perusahaan.

Kasus Perusahaan Startup

Startup teknologi “Teknologi Cerdas” dengan 30 karyawan, mengalami kesulitan keuangan yang signifikan menjelang pembayaran THR. Meskipun telah berupaya keras meningkatkan pendapatan, perusahaan masih belum mampu memenuhi kewajiban THR secara penuh dan tepat waktu. Sebagai solusi, manajemen melakukan restrukturisasi keuangan dan melakukan pembicaraan terbuka dengan karyawan. Karyawan memahami kondisi perusahaan dan bersedia menerima pembayaran THR secara bertahap, dikompensasi dengan penyesuaian benefit lain seperti tambahan cuti atau bonus kinerja di masa mendatang. Skema ini dicapai melalui musyawarah mufakat dan kesepakatan bersama.

Kasus Mediasi Antar Pekerja dan Perusahaan

PT Sejahtera Abadi, perusahaan jasa konstruksi, terlibat dalam perselisihan dengan 10 karyawannya terkait perhitungan THR. Karyawan merasa perhitungan THR yang diberikan perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perselisihan ini kemudian diselesaikan melalui mediasi yang difasilitasi oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Setelah melalui proses mediasi, ditemukan kesepakatan di mana perusahaan bersedia melakukan revisi perhitungan THR sesuai dengan aturan yang berlaku, dan karyawan mencabut gugatan yang telah diajukan.

Kasus Tindakan Hukum

PT Jaya Makmur, perusahaan perdagangan, menolak membayar THR kepada 5 karyawannya dengan alasan perusahaan mengalami kerugian besar. Karyawan kemudian menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Setelah melalui proses persidangan, Pengadilan memutuskan PT Jaya Makmur wajib membayar THR kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, disertai denda keterlambatan pembayaran. Putusan pengadilan ini menjadi dasar eksekusi pembayaran THR yang tertunggak.

Kasus Win-Win Solution

CV Usaha Mandiri, perusahaan kecil menengah (UKM) dengan 15 karyawan, mengalami penurunan omzet yang cukup signifikan. Untuk menghindari konflik, perusahaan dan karyawan duduk bersama dan membahas solusi bersama. Akhirnya, mereka sepakat untuk mengurangi jumlah THR yang dibayarkan, tetapi diimbangi dengan peningkatan insentif kinerja pada periode berikutnya. Kedua belah pihak merasa solusi ini adil dan saling menguntungkan, menghindari tindakan hukum dan menjaga hubungan industrial yang harmonis.

About victory