Pajak Gaji Pekerja 2025 untuk Programmer

victory

Pajak gaji pekerja 2025 untuk programmer

Pajak Gaji Programmer 2025: Pajak Gaji Pekerja 2025 Untuk Programmer

Pajak gaji pekerja 2025 untuk programmer

Pajak gaji pekerja 2025 untuk programmer – Peraturan perpajakan di Indonesia terus mengalami perubahan. Tahun 2025 mendatang, para programmer, seperti profesi lainnya, akan merasakan dampak dari aturan pajak penghasilan terbaru. Memahami aturan ini penting agar kewajiban pajak dapat dipenuhi dengan benar dan menghindari masalah di kemudian hari.

Isi

Artikel ini akan memberikan gambaran umum mengenai pajak gaji programmer di tahun 2025.

Peraturan Perpajakan Terbaru untuk Gaji Programmer 2025

Pemerintah Indonesia secara berkala merevisi peraturan perpajakan untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan negara. Meskipun detail peraturan pasti akan diumumkan mendekati tahun 2025, kita dapat mengantisipasi beberapa kemungkinan perubahan berdasarkan tren terkini. Kemungkinan besar, penyesuaian akan difokuskan pada peningkatan kepatuhan pajak dan penyederhanaan sistem perpajakan.

Hal ini bisa mencakup perubahan pada tarif pajak, batasan penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dan mekanisme pelaporan pajak.

Perubahan Signifikan dalam Perpajakan Gaji Programmer

Perbandingan antara aturan pajak gaji programmer tahun 2025 dengan tahun-tahun sebelumnya mungkin menunjukkan beberapa perubahan signifikan. Misalnya, bisa saja terjadi penyesuaian pada tarif pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang dikenakan pada gaji programmer. Potensi perubahan lainnya termasuk revisi PTKP yang dapat mempengaruhi jumlah pajak yang harus dibayarkan.

Perubahan-perubahan ini akan berdampak pada penghasilan bersih yang diterima oleh programmer setiap bulannya.

Jenis-jenis Pajak yang Berlaku untuk Penghasilan Programmer

Secara umum, pajak yang dikenakan pada penghasilan programmer meliputi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. Pajak ini dipotong langsung dari gaji oleh pemberi kerja (perusahaan tempat programmer bekerja) dan disetorkan ke kas negara. Selain PPh Pasal 21, programmer juga mungkin dikenakan pajak lain tergantung pada jenis penghasilan tambahan yang diterima, seperti royalti atas software yang dikembangkan atau penghasilan dari proyek freelance.

Perbandingan Besaran Pajak Gaji Programmer dengan Profesi Lain

Besaran pajak yang dibayarkan oleh seorang programmer akan bervariasi tergantung pada besarnya penghasilan. Secara umum, besaran pajak penghasilan akan mengikuti sistem progresif, di mana semakin tinggi penghasilan, semakin tinggi pula tarif pajaknya. Perbandingan dengan profesi lain yang sebanding, misalnya konsultan IT atau analis data, akan menunjukkan kesamaan dalam struktur perpajakan, namun perbedaannya terletak pada besaran penghasilan yang diterima.

Programmer dengan penghasilan tinggi akan membayar pajak yang lebih besar dibandingkan dengan programmer dengan penghasilan rendah, sama halnya dengan profesi lain.

Tabel Perbandingan Besaran Pajak Penghasilan untuk Berbagai Tingkatan Gaji Programmer

Berikut ini tabel perkiraan besaran pajak penghasilan untuk berbagai tingkatan gaji programmer di tahun 2025. Perlu diingat bahwa ini hanyalah perkiraan dan angka sebenarnya dapat berbeda tergantung pada peraturan perpajakan yang berlaku dan faktor-faktor lainnya. Angka-angka ini merupakan ilustrasi dan bukan angka pasti.

Tingkat Gaji (Rp) Pajak Penghasilan (Perkiraan, Rp)
10.000.000 1.000.000
20.000.000 3.000.000
30.000.000 6.000.000
40.000.000 10.000.000

Catatan: Angka-angka pada tabel di atas merupakan ilustrasi dan dapat berbeda dengan angka sebenarnya.

Cek bagaimana Rumus perhitungan pajak gaji pekerja 2025 bisa membantu kinerja dalam area Anda.

Komponen Gaji dan Perhitungan Pajak

Memahami komponen gaji dan perhitungan pajak penghasilan (PPh) sangat penting bagi programmer, agar dapat merencanakan keuangan dengan baik. Artikel ini akan menjelaskan secara detail komponen gaji yang dikenakan pajak, cara menghitung PPh, serta memberikan contoh perhitungan dengan berbagai skenario.

Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat menghindari masalah perpajakan di kemudian hari.

Komponen Gaji yang Dikenakan Pajak

Komponen gaji yang dikenakan pajak bagi seorang programmer umumnya meliputi gaji pokok, tunjangan tetap (seperti tunjangan makan, transportasi, atau kesehatan), dan bonus. Tunjangan tidak tetap seperti lembur biasanya juga termasuk objek pajak. Namun, perlu diingat bahwa beberapa tunjangan tertentu mungkin dikecualikan dari objek pajak sesuai peraturan perpajakan yang berlaku.

Untuk pemaparan dalam tema berbeda seperti Pajak gaji pekerja 2025 untuk karyawan swasta, silakan mengakses Pajak gaji pekerja 2025 untuk karyawan swasta yang tersedia.

Periksa aturan terbaru untuk memastikan.

Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Gaji Programmer

Perhitungan PPh gaji menggunakan sistem progresif, artinya semakin tinggi penghasilan, semakin tinggi pula tarif pajaknya. Perhitungan ini didasarkan pada penghasilan kena pajak (PKP), yaitu penghasilan bruto dikurangi berbagai pengurangan yang diizinkan, seperti iuran pensiun dan iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Tarif pajak ditentukan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang berlaku setiap tahunnya. Penting untuk selalu merujuk pada PP terbaru untuk perhitungan yang akurat.

Contoh Perhitungan Pajak Gaji Programmer

Berikut contoh perhitungan PPh gaji programmer dengan beberapa skenario. Angka-angka ini bersifat ilustrasi dan dapat berbeda tergantung peraturan perpajakan yang berlaku dan komponen gaji yang diterima.

Skenario Gaji Pokok Tunjangan Tetap Penghasilan Bruto Pengurangan (Iuran BPJS, dll) Penghasilan Kena Pajak (PKP) PPh Terutang
Skenario 1 (Penghasilan Rendah) Rp 10.000.000 Rp 2.000.000 Rp 12.000.000 Rp 1.000.000 Rp 11.000.000 Rp 550.000
Skenario 2 (Penghasilan Sedang) Rp 20.000.000 Rp 4.000.000 Rp 24.000.000 Rp 2.000.000 Rp 22.000.000 Rp 2.200.000
Skenario 3 (Penghasilan Tinggi) Rp 50.000.000 Rp 10.000.000 Rp 60.000.000 Rp 5.000.000 Rp 55.000.000 Rp 11.000.000

Catatan: Angka-angka di atas adalah ilustrasi dan dapat berbeda tergantung peraturan perpajakan yang berlaku dan komponen gaji yang diterima. Konsultasikan dengan konsultan pajak untuk perhitungan yang lebih akurat.

Pelajari aspek vital yang membuat Jasa pengurusan pajak gaji pekerja 2025 menjadi pilihan utama.

Flowchart Perhitungan Pajak Gaji Programmer

Berikut adalah gambaran sederhana alur perhitungan pajak gaji programmer. Alur ini dapat disederhanakan atau diperumit tergantung kompleksitas komponen gaji dan peraturan perpajakan yang berlaku.

Mulailah dengan penghasilan bruto. Kurangi pengurangan yang diizinkan (iuran BPJS, dll). Hasilnya adalah Penghasilan Kena Pajak (PKP). Tentukan tarif pajak berdasarkan PKP. Hitung PPh terutang.

Pajak tersebut dipotong dari gaji.

Perhitungan Pajak Gaji dengan dan Tanpa Tunjangan

Perbedaan perhitungan pajak dengan dan tanpa tunjangan terletak pada besarnya penghasilan bruto. Jika terdapat tunjangan yang termasuk objek pajak, maka penghasilan bruto akan lebih besar, sehingga PPh terutang juga akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika tidak ada tunjangan yang termasuk objek pajak, maka penghasilan bruto akan lebih rendah, dan PPh terutang pun akan lebih rendah.

Pengaruh Insentif dan Potongan Pajak

Pajak gaji pekerja 2025 untuk programmer

Pajak penghasilan bagi programmer, seperti profesi lainnya, dapat dioptimalkan agar beban pajak tidak terlalu memberatkan. Memahami insentif dan potongan pajak yang tersedia sangat penting untuk memaksimalkan penghasilan bersih. Dengan perencanaan yang tepat, programmer dapat mengurangi kewajiban pajak mereka secara legal dan meningkatkan kesejahteraan finansial.

Pengaruh Insentif Pajak terhadap Penghasilan Bersih

Insentif pajak merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk meringankan beban pajak wajib pajak. Bagi programmer, insentif ini dapat berupa pengurangan penghasilan kena pajak (PKP) sehingga pajak yang terutang menjadi lebih rendah, dan akhirnya meningkatkan penghasilan bersih. Semakin besar insentif yang dimanfaatkan, semakin tinggi pula penghasilan bersih yang diterima.

Jenis-Jenis Potongan Pajak yang Dapat Mengurangi Beban Pajak

Beberapa jenis potongan pajak dapat mengurangi beban pajak programmer. Potongan-potongan ini mengurangi jumlah penghasilan yang menjadi dasar perhitungan pajak. Dengan memanfaatkan potongan pajak yang tersedia, programmer dapat menghemat pengeluaran dan meningkatkan pendapatan bersih mereka.

  • Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Setiap wajib pajak memiliki PTKP yang berbeda-beda, bergantung pada status perkawinan dan jumlah tanggungan. PTKP ini mengurangi penghasilan bruto sebelum dihitung pajaknya.
  • Iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang dibayarkan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagai pengurang pajak.
  • Premi Asuransi Jiwa: Premi asuransi jiwa tertentu juga dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
  • Sumbangan ke lembaga amal tertentu: Sumbangan ke lembaga amal yang terdaftar dan memenuhi syarat juga dapat menjadi pengurang pajak.

Contoh Penerapan Potongan Pajak: BPJS Ketenagakerjaan

Misalnya, seorang programmer dengan penghasilan bruto Rp 20.000.000 per bulan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 500.000. Jumlah ini dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sehingga penghasilan kena pajaknya menjadi Rp 19.500.000. Pengurangan ini berdampak pada pengurangan pajak terutang.

Tabel Ringkasan Insentif dan Potongan Pajak

Jenis Insentif/Potongan Penjelasan Contoh
PTKP Penghasilan Tidak Kena Pajak Bergantung pada status perkawinan dan tanggungan
Iuran BPJS Kesehatan Iuran bulanan BPJS Kesehatan Rp 50.000

Rp 150.000 (bergantung kelas)

Iuran BPJS Ketenagakerjaan Iuran bulanan BPJS Ketenagakerjaan Bergantung pada gaji
Premi Asuransi Jiwa Premi asuransi jiwa yang memenuhi syarat Variatif, bergantung pada polis
Sumbangan Amal Sumbangan ke lembaga amal terdaftar Maksimum 10% dari penghasilan kena pajak

Skenario Perencanaan Pajak Optimal

Perencanaan pajak yang optimal melibatkan pemahaman mendalam tentang penghasilan, pengeluaran, dan jenis-jenis insentif dan potongan pajak yang tersedia. Seorang programmer dapat berkonsultasi dengan konsultan pajak untuk merancang strategi perencanaan pajak yang sesuai dengan kondisi keuangan dan profil pajaknya.

Strategi ini dapat mencakup pemanfaatan maksimal PTKP, optimalisasi pengurangan pajak melalui iuran BPJS, dan perencanaan sumbangan ke lembaga amal.

Sebagai contoh, seorang programmer dapat merencanakan pengeluarannya sehingga dapat memaksimalkan pengurangan pajak melalui iuran BPJS dan sumbangan amal, tanpa mengurangi kualitas hidup. Dengan demikian, ia dapat meminimalkan pajak yang terutang dan memaksimalkan penghasilan bersih.

Kewajiban Pelaporan Pajak

Sebagai programmer, memahami kewajiban pelaporan pajak sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan sanksi finansial. Pelaporan pajak yang tepat dan akurat menunjukkan kepatuhan Anda terhadap peraturan perpajakan di Indonesia dan memastikan kontribusi Anda kepada negara. Proses ini mungkin tampak rumit pada awalnya, namun dengan panduan yang tepat, semuanya akan menjadi lebih mudah dipahami.

Kewajiban pelaporan pajak bagi programmer, sama seperti wajib pajak lainnya, adalah melaporkan penghasilan yang diterima selama satu tahun pajak dan membayar pajak penghasilan (PPh) yang terutang. Hal ini berlaku baik Anda bekerja sebagai karyawan di perusahaan teknologi, freelance, atau memiliki bisnis sendiri di bidang pemrograman.

Prosedur Pelaporan Pajak Penghasilan (PPh)

Prosedur pelaporan PPh untuk programmer umumnya mengikuti alur yang sama dengan wajib pajak lainnya. Perbedaan mungkin terletak pada jenis formulir yang digunakan dan penghitungan pajak yang perlu dilakukan, tergantung status kepegawaian Anda (karyawan tetap, freelance, atau wiraswasta).

  • Persiapan Data:Kumpulkan seluruh bukti penghasilan, seperti bukti potong PPh 21 (jika karyawan), bukti transaksi (jika freelance), dan bukti pengeluaran bisnis yang relevan (jika wiraswasta).
  • Penghitungan Pajak:Hitung besarnya pajak terutang berdasarkan penghasilan bersih dan peraturan perpajakan yang berlaku. Anda dapat menggunakan aplikasi perhitungan pajak online atau berkonsultasi dengan konsultan pajak.
  • Pengisian Formulir:Isi formulir Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang sesuai dengan status Anda. Formulir SPT tahunan 1770 digunakan untuk karyawan, sedangkan SPT 1770S untuk karyawan dengan penghasilan tertentu. Untuk freelancer dan wiraswasta, formulir yang digunakan mungkin berbeda.
  • Pembayaran Pajak:Bayar pajak terutang melalui bank atau kanal pembayaran yang ditunjuk. Pastikan untuk menyimpan bukti pembayaran sebagai arsip.
  • Penyerahan SPT:Serahkan SPT Tahunan yang telah diisi dan ditandatangani melalui e-Filing di website Direktorat Jenderal Pajak (DJP) atau melalui kantor pelayanan pajak terdekat.

Panduan Langkah Demi Langkah Mengisi Formulir Pelaporan Pajak

Mengisi formulir SPT Tahunan mungkin tampak rumit, namun dengan mengikuti langkah-langkah berikut, prosesnya akan lebih terarah.

Jangan terlewatkan menelusuri data terkini mengenai Simulasi perhitungan pajak gaji pekerja 2025.

  1. Identifikasi Diri:Isi data pribadi Anda dengan lengkap dan akurat, termasuk Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
  2. Lengkapi Data Penghasilan:Masukkan semua data penghasilan yang Anda terima selama tahun pajak, baik dari pekerjaan utama maupun penghasilan tambahan.
  3. Isi Data Potongan:Cantumkan semua potongan pajak yang telah dipotong oleh pemberi kerja (PPh 21) atau potongan lainnya yang diizinkan.
  4. Hitung Pajak Terutang:Gunakan formulir untuk menghitung pajak terutang berdasarkan penghasilan bersih dan peraturan yang berlaku.
  5. Verifikasi Data:Periksa kembali semua data yang telah Anda masukkan untuk memastikan keakuratannya.
  6. Tandatangani dan Serahkan:Tandatangani SPT Tahunan dan serahkan secara online atau langsung ke kantor pajak.

Daftar Dokumen yang Dibutuhkan

Memiliki dokumen yang lengkap dan terorganisir akan mempermudah proses pelaporan pajak.

Jenis Dokumen Keterangan
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak
Kartu Identitas KTP atau SIM
Bukti Potong PPh 21 Jika Anda adalah karyawan
Bukti Transaksi Jika Anda adalah freelancer atau wiraswasta
Laporan Keuangan Jika Anda adalah wiraswasta
Bukti Pengeluaran Pengeluaran yang dapat dikurangkan dari penghasilan

Checklist Kewajiban Pelaporan Pajak

Checklist ini membantu Anda memastikan semua kewajiban pelaporan pajak telah terpenuhi.

  • [ ] NPWP aktif dan data terupdate
  • [ ] Semua bukti penghasilan dikumpulkan
  • [ ] Pajak terutang dihitung dengan benar
  • [ ] Formulir SPT diisi lengkap dan akurat
  • [ ] Pajak telah dibayar lunas
  • [ ] SPT telah diserahkan tepat waktu

Pertanyaan Umum Pajak Gaji Programmer 2025

Menghitung dan memahami pajak penghasilan sebagai programmer bisa terasa rumit. Berikut ini penjelasan sederhana mengenai beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait pajak gaji programmer di tahun 2025. Semoga informasi ini membantu Anda dalam mengelola kewajiban perpajakan Anda.

Cara Menghitung Pajak Penghasilan Programmer

Perhitungan pajak penghasilan untuk programmer, sama seperti profesi lainnya, didasarkan pada penghasilan kena pajak (PKP). PKP dihitung dengan mengurangi penghasilan bruto dengan berbagai pengurangan yang diizinkan, seperti iuran pensiun, jaminan kesehatan, dan biaya jabatan. Setelah mendapatkan PKP, selanjutnya tarif pajak penghasilan akan diterapkan berdasarkan PPh Pasal 21 yang berlaku.

Anda bisa menggunakan aplikasi perhitungan pajak online atau berkonsultasi dengan konsultan pajak untuk perhitungan yang lebih akurat.

Komponen Gaji yang Dikenakan Pajak

Komponen gaji yang dikenakan pajak umumnya meliputi gaji pokok, tunjangan tetap (seperti tunjangan jabatan, tunjangan keluarga), dan bonus yang diterima. Sementara itu, beberapa komponen seperti uang makan, uang transport, dan lembur yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, biasanya tidak termasuk dalam penghasilan kena pajak.

Untuk memastikan komponen mana saja yang dikenakan pajak, sebaiknya Anda memeriksa slip gaji atau berkonsultasi dengan bagian kepegawaian perusahaan Anda.

Potongan Pajak yang Dapat Dimanfaatkan

Beberapa potongan pajak yang bisa dimanfaatkan untuk mengurangi PKP antara lain iuran pensiun, jaminan kesehatan, dan biaya jabatan (khususnya bagi yang bekerja sebagai freelancer atau memiliki usaha sampingan terkait pemrograman). Besaran potongan ini akan mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan.

Pastikan Anda melengkapi dokumen pendukung yang dibutuhkan untuk mengklaim potongan pajak ini kepada perusahaan atau kantor pajak.

Batas Waktu Pelaporan Pajak Penghasilan

Batas waktu pelaporan pajak penghasilan biasanya mengikuti tahun pajak. Untuk tahun pajak 2025, pelaporan SPT tahunan biasanya dilakukan pada awal tahun 2026. Pastikan Anda selalu mengecek informasi terbaru dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk memastikan batas waktu yang tepat.

Terlambat melaporkan pajak dapat mengakibatkan sanksi administrasi.

Konsekuensi Keterlambatan Pembayaran Pajak

Keterlambatan pembayaran pajak akan dikenakan sanksi berupa denda. Besaran denda bervariasi dan biasanya dihitung berdasarkan jumlah pajak yang terutang dan lamanya keterlambatan. Untuk menghindari sanksi, pastikan Anda selalu membayar pajak tepat waktu. Jika mengalami kesulitan keuangan, segera konsultasikan dengan kantor pajak untuk mencari solusi terbaik.

Ilustrasi Perhitungan Pajak

Memahami perhitungan pajak gaji sangat penting bagi setiap pekerja, terutama programmer yang penghasilannya bisa bervariasi. Berikut beberapa ilustrasi perhitungan pajak untuk membantu Anda memahami lebih jelas, dengan catatan angka-angka ini merupakan ilustrasi dan dapat berbeda berdasarkan peraturan pajak terbaru dan kondisi masing-masing individu.

Perhitungan Pajak Gaji Programmer dengan Penghasilan Rp 20.000.000 per Bulan

Contoh ini memperhitungkan penghasilan Rp 20.000.000 per bulan, termasuk potongan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Angka-angka ini hanya ilustrasi dan perlu disesuaikan dengan peraturan perpajakan terbaru dan kondisi masing-masing.

  • Penghasilan Kotor: Rp 20.000.000
  • Potongan BPJS Kesehatan (asumsi 4%): Rp 800.000
  • Potongan BPJS Ketenagakerjaan (asumsi 3.7%): Rp 740.000
  • Penghasilan Bruto (setelah potongan BPJS): Rp 18.460.000
  • Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) (asumsi untuk lajang): Rp 54.000.000 per tahun atau Rp 4.500.000 per bulan
  • Penghasilan Kena Pajak (PKP): Rp 18.460.000 – Rp 4.500.000 = Rp 13.960.000
  • Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 (berdasarkan tarif PPh 2025, yang masih bersifat ilustrasi): Dihitung berdasarkan tarif progresif PPh Pasal 21 yang berlaku. Misalnya, jika PKP berada pada tarif 5%, maka pajak yang terutang adalah Rp 698.000.
  • Total Potongan: Rp 800.000 + Rp 740.000 + Rp 698.000 = Rp 2.238.000
  • Penghasilan Bersih: Rp 20.000.000 – Rp 2.238.000 = Rp 17.762.000

Perhitungan Pajak Gaji Programmer dengan Penghasilan Rp 50.000.000 per Bulan dan Bonus Tahunan, Pajak gaji pekerja 2025 untuk programmer

Ilustrasi ini memperhitungkan penghasilan Rp 50.000.000 per bulan, ditambah bonus tahunan. Perhitungan ini bersifat ilustrasi dan perlu disesuaikan dengan peraturan perpajakan terbaru dan kondisi masing-masing.

  • Penghasilan Kotor Bulanan: Rp 50.000.000
  • Bonus Tahunan (asumsi 1 bulan gaji): Rp 50.000.000
  • Penghasilan Kotor Tahunan: (Rp 50.000.000 x 12 bulan) + Rp 50.000.000 = Rp 650.000.000
  • Potongan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan (asumsi sama seperti contoh sebelumnya): Perhitungannya dikalikan 12 bulan dan ditambahkan untuk bonus.
  • Penghasilan Bruto Tahunan (setelah potongan BPJS): Perlu dihitung berdasarkan penghasilan kotor tahunan dikurangi total potongan BPJS tahunan.
  • Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tahunan: Penghasilan bruto tahunan dikurangi PTKP tahunan.
  • Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Tahunan: Dihitung berdasarkan tarif progresif PPh Pasal 21 yang berlaku dan dibagi 12 untuk mendapatkan potongan pajak bulanan.
  • Total Potongan Bulanan: Jumlah potongan BPJS bulanan + potongan PPh Pasal 21 bulanan.
  • Penghasilan Bersih Bulanan: Penghasilan kotor bulanan – total potongan bulanan.

Perbandingan Pajak Gaji Programmer dengan Penghasilan Sama, Status Menikah dan Belum Menikah

Ilustrasi ini membandingkan pajak yang dibayarkan oleh dua programmer dengan penghasilan yang sama, tetapi dengan status perkawinan yang berbeda. Perbedaan utama terletak pada nilai PTKP yang digunakan.

Item Belum Menikah Menikah
Penghasilan Kotor Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Potongan BPJS (Ilustrasi seperti contoh sebelumnya) (Ilustrasi seperti contoh sebelumnya)
PTKP (Nilai PTKP untuk lajang) (Nilai PTKP untuk menikah)
PKP (PKP setelah dikurangi PTKP) (PKP setelah dikurangi PTKP)
PPh Pasal 21 (Berdasarkan tarif progresif dan PKP) (Berdasarkan tarif progresif dan PKP)
Penghasilan Bersih (Setelah dikurangi semua potongan) (Setelah dikurangi semua potongan)

Perbedaan penghasilan bersih akan terlihat karena perbedaan nilai PTKP antara status menikah dan belum menikah. Status menikah umumnya memiliki PTKP yang lebih tinggi, sehingga pajak yang terutang lebih rendah.